Chapter 3

124 10 1
                                    

Cindy M

Bangun dari tidurku menatap matahari yang telah menyinari jendela kamarku. Tepat pukul 7 pagi aku merenggangkan otot-otot ku. Hari ini sangat hari yang aku tunggu tunggu.

"cindy wake up!" suara dari kevin saudara laki laki ku dia selalu membangunkan ku di pagi hari dia seorang yang cukup rajin.

"yep! Aku sudah bangun!" bergegas aku menuju kamar mandi menggosok gigiku dan mencuci mukaku, tak berminat untuk mandi hari ini. Aku turun kebawah dan melihat pancake di meja dengan topping madu di atasnya. Suara kaki ku menuruni tangga terdengar oleh kevin.

"akhirnya kau bangun juga kau lihat ini jam berapa? Cepat habiskan sarapanmu dan kita harus pergi ke sekolah aku tak mau terkena masalah keterlambatan karena kau" aku duduk dan mengambil pancake nya.

"easy jarak sekolah kan dekat" aku memakan pancake ku. Rasa madu bercampur rasa gandum hangat memenuhi mulutku, pancake adalah sarapan favorite ku.

"walaupun dekat tapi tak seharusnya ka-"

"bangun siang" aku memotongnya dan meletakan piringku ke sink. "ayo kita berangkat aku tak mau kita terlambat" aku chuckle sambil melihatnya dia hanya rolling eyes.

Sekolah bukan tempat yang menyenangkan, ya siapa yang suka sekolah, sekolah memaksa murid untuk bangun pagi dan mengerjakan pekerjaan rumah yang sangat banyak itu membuat stres. Di sekolah aku tak memiliki banyak teman hanya beberapa orang saja yang aku kenal dan mengenalku tapi aku juga tak perduli dengan mereka. Menjadi populer bukan tujuan utama ku, aku tak suka sekolah mengapa aku harus menjadi populer.

"ready for tonight!!" aku menatap si pirang yang berada di sebelahku dengan mengenakan tank top hitam dan kemeja polos merahnya.

"yeah! Aku tak sabar nanti malah, ini adalah moment once in a life time!" aku sama senangnya dengan leah aku memeluknya, aku terlalu senang untuk nanti malam.

"aku tak sabar bertemu louis!"

tommo's girl

"ah! Aku ingin melihat rambut dirty blonde nya niall. Sungguh aku tak sabar"

"aku juga punya dirty blonde sama sepertinya!"

"tidak kau tak punya yang sepertinya tempatmu lebih pirang dan sama sekali tak.mirip"

"jealous cow" dia melihatku sambil tertawa.

--------

Aku melihat niall mengenakan sepatunya kemudian melepasnya kembali lalu mengambil sepatu yang lain. Aku tak tahan melihatnua ini kedua kalinya dia sudah berbolak balik seandainya aku bisa membantunya. Ponsel dimeja nya bergetar dan aku lihat siapa yang menelepon. Chloe. Siapa itu chloe aku tak pernah mendengar nama itu adalah teman niall sebelumnya.

Niall mengangkat teleponnya mukanya terlihat senang. Tunggu kenapa dia sangat senang hanya mendapat telepon dari chloe, siapa choe aku melihatnya.

"happy birthday! Ya aku nanti akan datang kepestamu malam ini"

Party yes!

Niall menutup teleponnya dan berdiri rupanya dia sudah menemukan sepatu yang cocok dan itu pilihannya yang pertama. Aku mengikutinya melihat dari belakang saja dia sudah sangat tampan. Ingin sekali aku memeluknya dari belakang tapi, aku menatap kedua tanganku dan menggelengkan kepala ku.

"hey you" seorang laki laki memanggil dari arah belakangku. Tapi kenapa niall tak berbalik, disini kan tak ada siapa siapa kecuali niall maksudku manusia disini hanya niall selebihnya aku hantu. "kau yang mengenakan little white dress"

Wait he can see me?

-----------------------------------------------------------------------

Hello thank you for reading this book. Dont forget to vote. And new cover! Hehe what do you think?! Ayee I love you oxoxox

One More Chance [n.h]Where stories live. Discover now