Chapter 15

68 5 1
                                    

Cindy M

Sudah 3 hari aku hanya duduk termenung di tangga darurat, tom beberapa kali mengajakku bicara tapi aku tidak mendengarkannya. Aku memandangi tembok abu abu yang ada di depanku.

"cindy ayolah bergerak" tom menggerakan tubuhku. Aku masih diam tak ingin menjawabnya. Bayangan tentang niall dan mimpinya masih teriang di kepalaku. "cindy! Niall akan berangkat ke Amerika besok!" tom berteriak di telingaku, suara terlalu keras hampir tak bisa aku dengar.

"besok? Benarkah?" aku melihat tom yang sedang duduk di besi pegangan di tangga yang sudah berkarat itu. Aku bahkan lupa niall akan pergi ke Amerika untuk tour, apakah aku harus ikut atau aku tinggal disini saja.

"iya benar aku tadi melihatnya berkemas" tom berdiri dan menarik tanganku. "ayoo kita harus ikut dengannya"

"kenapa? Biarkanlah saja dia aku tak ingin menganggunya" nadaku begitu frustasi. Aku benar benar ingin melepaskannya, melepaskan niall aku seperti yang sudah ikhlas menerima kenyataan aku ini sudah mati.

"jangan begitu, kau masih disini karena ada suatu alasan dan kau harus mencari tau nya" memang aku harus mencari tau itu tapi jika aku berfikir lagi sudah tak ada guna nya aku mencari tau tentang alasan itu, karena ya niall sudah tak perduli lagi buat apa aku mencari tau itu lagi.

Tom menarikku dan mengajakku ke kamar niall, aku melihat niall sedang packing dia menata baju dan celanannya begitu juga sepatunya semua sudah tertata rapi dalam kopernya.

Ponsel niall berbunyi, nada dering yang sangat khas di telingaku. Aku melihat siapa yang menelepon dan aku lihat. Chloe. Mau apalagi dia kenapa selalu menelepon niall.

"oh hey chloe" niall menyapanya dengan semangat. Dasar genit. Aku masih tak bisa menyembunyikan kecemburuanku saat niall sedang dekat dengan seseorang.

"kau tak bisa cemburu, niall kan masih hidup chloe juga" aku menyikut perut tom dan menyurunya untuk diam. Tetap saja niall masih pacarku, secara resmi kami belum putus.

Niall duduk di sofa nya dan merenggangkan otot ototnya, dengan ponsel yang masih di telinga. Dia mendengarkan semua pembicaraan chloe sambil tersenyum dan kadang tertawa.

"ayo ikut aku ke amerika chlo" kata kata itu keluar dari mulut niall. What the fu-ck ni kau mengajak gadis ini. Bisa bisa nya kau mengajak gadis ini untuk ikut tour bersama mu apa kau gila. Seandainya aku bisa menggerakan tanganku sudah aku rebut teleponnya. "oh sayang sekali kau tak bisa" ha! Dengar niall dia tak bisa pergi bersamamu. Aku tertawa puas.

"jangan senang dulu mungkin saja dia akan menyusul" tom sedari tadi menggodaku, membuat semakin panas hatiku. Aku memberinya death glare. Dia tertawa dan memperagakan seperti sedang mengunci mulutnya.

"oh ya?benar ya kau akan usahakan menyusul hahaha" baru saja tom diam, niall sudah berbicara seperti itu. Dasar niall genit. Dan beberapa saat niall mengakhiri teleponnya, dia meletakan ponselnya kesampingnya.

Tom A

Aku melihat cindy begitu cemburu mendengar percakapan niall dan chloe di telepon. Aku senang sekali menggodanya dia semakin tambah lucu jika marah. Tapi saat dia sedih rasanya aneh dan seperti aku bisa merasakan sedihnya.

"ayo tom kita pergi dari sini" cindy langsung menyambar tanganku dan menariknya. Aku mengikutinya.

"kita mau pergi kemana?" dia masih terlihat upset aku memegang tangannya erat dan sedikit mengusap usap ya siapa tau dia bisa menjadi tenang.

"ketempat yang menyenangkan!" dia menggerutu.

"bagaimana kalau ke club? Kita tak perlu membayar kan untuk masuk sana haha" aku melihat rambutnya yang hitam terurai itu.

"ide yang bagus, seandainya aku bisa mabuk sekarang! Ayo kita pergi sekarang" dia terlihat semangat sekaligus frustasi. Tentu saja setiap orang akan mengalami itu, eh lebih tepatnya hantu, karena saat kita melihat orang yang kita sayang tapi tidak bisa melakukan apapun, itu menyakitkan.

Kami pergi ke club yang dekat dengan apartment ini. Kami masuk melewati guard yang ada disana. Kami hantu tentu saja tak ada yang dapat melihat kami ataupun meminta uang. Musik langsung terdengar saat kami masuk. Volume yang sangat besar.

Oh-oh this wild wild love of ours it can't be tamed

Sekilas lagu yang sedang memenuhi ruangan ini. Beberapa orang sedang bercengkrama di sofa sofa di dekat dinding dan sisanya sedang menari. Bau alkohol dan rokok memenuhi ruangan ini, aku tak terbiasa dengan alkohol dan rokok, sepertinya saat aku masih hidup aku tak mengonsumsi mereka.

Cindy menarikku ke lantai dansa dia menari di depanku, dia terlihat menikmati dan sedikit menghilangkan bebannya.

"ayo tom menarilah haha" dia menari nari tak perduli beberapa orang menembusnya. Aku mulai ikut menari bersamanya. Menyenangkan juga sejenak melupakan kalau kita ini sudah mati dan berbaur dengan manusia manusia ini.

Aku menari bersama cindy, dia menari dengan semangat dan lincah dia sepertinya sudah sering menari dan ketempat seperti ini. Walaupun aku tak yakin wajah polosnya sering kesini.

"tom! Ini sangat menyenangkan! Sudah lama aku tak merasakan kebebasan seperti ini" dia berteriak dan melihat ku sambil kemudian dia berputar. Aku hanya tertawa melihat nya senang. Aku juga ikut senang jika dia senang.

Aku melihat kesekiling dan langsung menangkap pemandangan pemandangan yang tak mengenakkan seperti beberapa hantu dengan darah sedang melihat ke seorang pria gemuk yang memakai jas serta di kelilingi wanita. Aku yakin dia suka membunuh orang orang atau bisa saja dia seorang mafia kejam.

Aku mencoba mengalihkan pandanganku, dan aku tertuju pada seseorang pria di bar dia brewokan mengenakan kaos oblong dan celana jeans aku seperti tidak asing dengan pria itu.

"tom! Kita tak bisa memesan minuman ya? Ah aku sangat ingin minum!" cindy membuyarkan lamunanku. "tom kau melihat siapa?"

"eh tidak apa aku hanya sedang melihat lihat saja" aku masih penasaran dengan orang itu. Tiba tiba ada pria itu di datangi oleh beberapa orang. Dan kemudian seorang pria dengan rokok di mulutnya mengangkat pria itu dan membicarakan sesuatu. Sayangnya terlalu ramai disini dan aku tak bisa mendengarnya dan aku juga tak bisa meninggalkan cindy.

"sepertinya laki laki itu dalam masalah" cindy ternyata juga sedang melihat kearah pria itu. Saat aku sedang membuka mulutku untuk menjawab cindy tiba tiba laki laki itu di dorong hingga jatuh mengenai kursi kursi yang ada disana membuat gaduh, sehingga semua orang melihat kearahnya.

"hayle! Dengar ya jika kau tak segera membayar utangmu padaku, aku tak segan segan membunuhmu!"

Hayle? Aku sepertinya tak asing dengan namanya.

----

Happy fasting oxoxox

One More Chance [n.h]Where stories live. Discover now