Chapter 9

63 5 3
                                    


Cindy M

Aku melihat niall mandi tubuhnya basah terkena air yang keluar dari shower nya. Aku melihat setiap gerakan yang dia lakukan mulai menyabuni seluruh tubuhnya, menyampoo rambutnya. Aku masih bisa mencium bau mint pada sampo dan sabunnya. Bau yang bisa membuatku nyaman di dekatnya, tetapi sekalipun dia tak memakai wangi wangian aku tetap nyaman di dekatnya. Dia melingkarkan handuknya di pinggangnya. Berkaca dan memberi pelembab untuk wajahnya. Dia pergi ke almari dan mengambil bajunya. Hari ini dia menggunakan celana jeans seperti biasanya dan kaos strip hitam putih. Dia mengeringkan rambutnya dan membuat rambutnya keatas seperti biasanya. Ya tuhan betapa indahnya ciptaanMu ini seandainya aku masih bisa memilikinya.

Niall memakai sepatu dia bahkan tak sempat membuat sarapan sehingga dia tak sarapan, seandainya aku bisa memegang benda akan aku buatkan sarapan khusus untuknya. Aku tau dia pasti akan kelaparan. Aku beranjak dan mendekati niall aku usap pipinya. Tiba tiba dia melihat ke arahku membuat aku degdegan.

"mengapa sangat dingin" dia berkata lirih tapi kemudian dia langsung berdiri dan meninggalkan apartment aku mengikutinya. Aku harap aku bisa menemaninya seharian ini.

"Cindy!" aku mendengar suara tom dari lorong. Aku menengok kebelakang dan melihat dia mendekat dengan cepat. "mengerikan!" dia melihat kearahku dengan muka sangat ketakutan.

"apanya yang mengerikan?" aku bertanya tanya apa yang di takuti hantu? Kalau aku takut niall jatuh kepelukan yang lain.

"kau tau aku melihat.. Pemburu hantu!" aku terbelalak kaget bukan maksudku mengerti arti sebenarnya pemburu hantu tapi ekspresi tom yang benar benar menakutkan. Aku melihat niall masuk ke lift.

"aku harus mengejar niall!" aku pergi mengejar niall, tapi tom memegang ku dan menarikku tak membiarkan aku pergi, tapi hari ini aku ingin seharian bersama dengan niall.

"jangan kumohon pemburu hantu sedang ada di apartment ini"

"aku tak perduli siapa tau mereka bisa membantuku menemui niall"

"tidak! Mereka jahat, mereka akan mengurungmu sebelum kau menyelesaikan masalahmu di dunia ini"

"maksudmu?"

"astagah! Maksudku kau tak akan bisa bertemu niall selamanya jika mereka menemukanmu!" kali ini aku terbelalak aku selalu tak percaya dengan pemburu hantu, aku pikir mereka hanya bohongan agar rating yang didapatkan bisa bagus.

"tidak, itu tak boleh terjadi" aku menggelengkan kepala ku dan melihat ke tom aku harus bertemu niall dan mengatakan sesuatu padanya aku tak boleh tertangkap oleh pemburu hantu itu. Tom menggandeng tanganku dan langsung kami keluar lewat jendela, tom masih menarikku.

"syukurlah kita selamat!"

"tapi kenapa pemburu itu bisa ke apartment ini??" aku membiarkan tangan tom memegang tanganku. Dan aku membiarkan tom membawaku entah kemana.

"aku tak tau tapi.. Sepertinya kurang aman pulang kesana untuk saat ini." aku setuju tapi niall, aku masih merindukannya.

Niall H

Aku masuk ke studio seperti biasa mereka sedang latihan dan menunggu rekaman.

"hey!" aku memutuskan menyapa liam yang sedang memainkan ponselnya. Dia mengatakan hai juga tanpa melihat ku. Aku menghelai nafas dan membuka ponselku juga.

"niall, aku dengar kau semakin dekat dengan chloe?" harry melihat ku dan mendekatiku sambil memberiku kopi.

"thanks" aku menerimanya, dan melihat ke harry "umm ya begitulah dia baik" aku.menyeruput pelan kopi itu. Aku sedang tak berniat mencari pasangan aku hanya ingin fokus ke musikku lebih dahulu lagi pula cindy juga belum lama pergi meninggalkanku sendirian disini aku masih mencintainya.

"ya memang um aku hanya ingin kau tak bersedih niall" harry menepuk pundakku dan aku mengangguk tersenyum. Aku menyeruput kopiku lagi menunggu giliran di panggil aku melihat liam yang sedari tadi memegangi ponselnya dia sangat tak bisa jauh dari ponselnya. Dia maniak. Aku memasan earphone ke telinga ku dan memutar salah satu lagu di ponselku. Aku tak berniat menghafalkan lirik. Saat aku sedang enak enak mendengarkan lagu liam menyenggolku beberapa kali membuatku melihat kepadanya.

"what?" aku melihat kearahnya dan mukanya liam benar benar seperti orang ketakutan.

"kau kenapa liam? Ada berita miring?" harry mengangkat alisnya dan melihat ke liam. Aku masih menunggu jawaban dari liam. Liam melihatku dan harry.

"look at this" aku melihat liam menunjukan gambar sepertinya dari internet itu fotoku sedang jalan keluar dari studio beberapa waktu yang lalu. Tak ada yang aneh kecuali satu seseorang perempuan bergaun putih di belakangku. Aku terbelalak. Tapi sungguh mukanya mengingatkanku pada seseorang. Dan aku tau dia siapa aku tau dia. Kami saling bertatapan.

"cindy?" kami bertiga berkata sama dan saling menatap masing masing.

------------------------------------------------------------------------
Dum. Dum. Dum

One More Chance [n.h]Where stories live. Discover now