Cindy M
"aku melihat mu dan niall itu seperti memori!" tom melihat ku dan menggoyang goyangkan pundakku. Bagaimana bisa aku ada disana, aku bahkan tak mengenal tom sebelummya.
"tapi aku tak mengenalmu tom" wajahnya berubah jadi frown.
"ya tapi kenapa memori itu ada? Coba kau ingat ingat lagi? Siapa tau kau mengenalku" sungguh aku tak mempunyai teman bernama tom. Ini benar benar aneh kenapa bisa begini ya.
"sudahlah, kita bisa cari lagi besok" tom pergi duluan aku kasihan padanya bagaimana dia tidak bisa mengenali dirinya sendiri sebelum kematiannya.
---
"please, aku butuh bantuanmu, jalankan mobilnya" seorang dengan tudung masuk kedalam mobilku. Aku seketika panik, siapa dia kenapa dia masuk kedalam mobilku. "now!" dia agak berteriak dan aku langsung menjalankan mobilku dengan panik. Jantungku masih berdebar debar.
Dia melihat kedepan aku tak bisa melihat dia siapa jaketnya bagus, celananya juga, sepatunya juga bagus, dan dia wangi, apa dia benar benar penjahat. Aku fokus kedepan. Aku tak bisa berkata apa apa, bayangkan aku hanya membeli doughnut, dan sekarang ada seseorang asing di mobilku.
"hey maafkan aku ya aku harus seperti ini, ini darurat" dia membuka tudungnya dan aku mengintip. Mukanya tidak asing, sangat tidak asing, rambutnya blonde, dia sangat tampan amat tampan. Holy sh-it. Niall Horan. Jantungku dua kali lipat makin berdebar. Niall horan berada dalam mobilku. Aku membelalakkan mataku dan aku hanya memakai yoga pants dan sweater ku dan rambutku acak acakkan. Aku sangat malu jika begini.
"oh ya ya its o-okay" aku akhirnya menjawab setelah diam yang cukup panjang. Apa yang aku harus lakukan aku lakukan "kau mau doughnut" kata kata itu langsung meluncur dari mulutku setelah melihat doughnut, sh-it pasti niall akan menganggapku freak.
"no" dia menjawab singkat itu membuatku semakin aneh kelihatannya aku ingin mati saja jika begini. "thank you by the way" aku melihat dia melihatku dan tersenyum. God. Senyum yang paling indah. Aku terpaku melihatnya. "watch out!" aku terkejut dan langsung mengerem hampir saja aku menabrak mobil.
"apa kau baik baik saja?" aku melihat ke niall panik, aku tak boleh melukainya, bagaimana kalau dia menuntutku atau dia membenciku.
"ya ya aku baik baik saja, kau juga baik baik saja kan?" aku menghelai nafas lega dan mengangguk melihatnya.
"yaa aku baik baik saja" aku menelan ludahku dan melihatnya lagi "kau mau kemana?"
"jika boleh bisakah kau mengantarku ke hotel?"
"y-y-yaa tentu bisa" aku tak bisa percaya niall memintaku untuk mengantarnya ke hotel. Apakah ini mimpi semoga tidak. Aku langsung menancap gas dan pergi mengantar niall ke hotel.
---
Aku hanya giggles mengingat masa dulu, saat aku bertemu dengan niall,berkenalan dengan niall, aku tak percaya aku bisa menjadi pacarnya. Tapi pacar yang memalukan mungkin untuk dia.
Pintu apartment terbuka dan aku melihat niall masuk dia sangat terburu buru dan langsung melepas sepatunya dan menyalakan tv nya. Pasti ada pertandingan. Dia mengganti channel nya dan ya dia menonton pertandingan golf. Aku duduk di sebelah nya.
"niall kau tak memperhatikanku hanya selalu fokus ke pertandingan" aku melihat nya yang seriua melihat ke pertandingan. Aku mendekatkan mukaku. "niall niall" aku harap dia mendengarkanku. Tapi pasti dia tak mendengarkanku. Aku melihatnya dari samping, dia kalau sedang serius kelihatan hot. Aku mendekati pipinya untuk menciumku tapi saat aku sudah semakin dekat dia menengok kearahku dan cup kami berciuman. Niall terbelalak aku pun juga. Bibir kami masih bersentuhan.
Oh my god
-------------------------------------------------------------------------
Dug dug dug
YOU ARE READING
One More Chance [n.h]
Fanfictionhow if you die but you dont want die yet because you still love your boyfriend. And how if you die in front of thousands people. And how if you still want to be human, theres still chance for you to alive?? We'll see. Write In Bahasa :)