Chapter 4

87 7 2
                                    

Cindy M

"jangan bingung karena aku bisa melihatmu" suara laki laki itu makin mendekat dan aku berbalik melihat seorang dengan rambut coklat.

"bagaimana kau bisa melihatku?"

"memangnya kenapa jika aku bisa melihat mu?"

"ya karena aku kan han-"

"hantu?" dia tertawa dan makin mendekatiku aku makin mundur kebelakang perlahan. "guess what?"

What?

"im a ghost too silly!" sambil tiba tiba dia melayang memutari badanku. Aku tak sadar sedari tadi dia tidak menapak ke lantai, tentu saja dia hantu tapi bagaimana bisa aku melihatnya dan dia melihatku selama 3 minggu ini aku tak melihat hantu hantu lain.
"tentu saja aku dapat melihatmu dan kau bisa melihatku, selama ini kau masih buta karena kau masih menginginkan kehidupan"

"buta? Apa maksudmu?" aku mengerutkan alisku sambil melihatnya dia tertawa lagi dan berhenti berputar.

"kau tak bisa membedakan mana hantu mana manusia" dia melihatku, aku masih bingung apa yang dia maksud. "love" dia menghelai nafas. "kau masih tak bisa membeda kan mana hantu mana manusia kau masih melihat semua yang disekitar mu manusia"

"tapi itu kan kenyataan selama ini aku tak pernah melihat hantu hantu"sambil melihatnya "kecuali kau sekarang, dan bahkan aku tak tau siapa kau"

"haha betapa tak sopannya aku" sambil memegang tanganku, dia memegang tanganku, tangannya dingin seperti ku dan aku bisa merasakannya "im tom allen milady"sambil mencium tanganku, bahkan dia bisa mencium tanganku. "and you?"

"cindy. Cindy murray" sambil melihatnya dia melepas tanganku dan melihaku.

"okay cindy murray akan ku tunjukan kau dunia hantu" sambil menggandeng tanganku dan menarikku. Dunia hantu? Kata itu cukup menyeramkan ditelingaku.

---

"hey kita mau kemana" dia masih menggandeng tanganku, akhirnya ada yang bisa memegangku ini sesuatu yang benar benar tak terduga. Menyusuri jalanan yang penuh manusia dan aku melewati mereka menembus mereka, rasanya saat menembus mereka sangat anehh aku bisa seperti tertarik kedalam tubuh mereka.

"sekarang berdirilah disini kau tatap cafe di sebelah sana?" menunjuk sebuah cafe kecil, dengan dekorasi sederhana dan dindingnya berwarna coklat didalam dan hijau tua di luar, aku melihat cafe itu sangat ramai dan beberapa orang modar mandir. "apa yang kau lihat?"

"hanya orang orang lalu lalang dan ada yang minum kopi" sambil masih memperhatikan cafe itu. "apa kau akan mengajakku minum kopi?" aku melihat nya dan dia hanya rolling eyes.

"kau benar benar silly kita tak akan minum kopi" dari suaranya dia mulai upset denganku. "lihatlah seksama tak mungkin hanya manusia yang ada disana bukalah mata mu lebar lebar" aku melihat kearah cafe itu lagi tapi tetap sama, aku melihat terus dan tiba tiba beberapa yang lalu lalang itu menjadi pucat seperti tak ada darahnya dan mereka hanya berjalan lambat ada seorang wanita yang sangat tinggi berada di belakang seorang pria botak. "dia istrinya yang sudah meninggal" dia seperti bisa membaca pikiranku.

"bagaimana dengan dia" sambil menunjuk ke seorang anak kecil yang melihat ke seorang laki laki kurus dan mempunyai rambut acak acakan dia kurang lebih seusiaku.

"itu anaknya, dia menyuruh pacarnya aborsi" aku melebarkan mataku sambil melihat anak kecil itu yang terlihat murung dan berubah marah tapi kemudian murung lagi.

"sebagian hantu punya urusan yang tidak kelar di dunia biasanya mengikuti orang yang di cintainya, ya untuk memberitahu sesuatu, atau mengikuti orang yang membunuhnya" aku masih terpaku melihat hantu hantu itu mereka nyata aku tak pernah sadar sebelumnya. "nah kau kategori yang mana mengikuti orang yang kau cinta atau orang yang membunuhmu"

Oh my god niall. Where is he?

------------------------------------------------------------------------

Im so excited to write this book. Hope you glad to read this book. Please give me some credit, click vote. Thank you love. I love you oxoxo

One More Chance [n.h]Where stories live. Discover now