Chapter 2

201 13 5
                                    

Cindy M

"shit, aku akan telat"

niall bergegas pergi memakai baju kaos lengan pendek putih polosnya, dia selalu menyukai pakaian yang polos tak banyak corak karena menurutnya itu dapat di padu padankan dengan apa saja dan cocok disegala situasi.

Kau lebih bagus tanpa baju.

aku perlahan mendekati niall dan memandang mukanya yang pucat dan bibir tipis nya serta pipinya yang merah merona sangat serasi dengan wajah pucatnya.

Dia bergegas keluar dari apartemennya dan mengunci pintu aku bisa menembus tembok persis seperti yang di film hanya saja aku tidak bisa menyentuh benda dan menampakkan diriku, aku selama ini telah berusaha menjadi normal seperti manusia seperti masuk keluar melewati pintu dan jendela tak ada salahnya bukan bertindak seperti manusia. Aku ingin bisa menampakkan diriku pada orang orang termasuk niall aku ingin sekali memberitahunya bahwa aku disini aku selalu bersama nya dan tetap akan mencintainya, sebagai hantu wajahku tak berubah sedikitpun menjadi jelek atau menakutkan wajahku masih normal dan masih seperti manusia -if you ask me- Bagaimana itu terjadi padaku hantu-hantu lain bisa menunjukan wujud sedangkan aku tak bisa aku sudah coba segala cara.

Aku mengikuti niall dan dia masuk ke mobil range rover nya aku duduk di sebelah dia langsung menacap gas dia sangat terburu buru sampai dia lupa tak mengenakan sabuk pengamannya, sabuk pengaman sangat penting sudah sewajibnya pengendara mobil mengenakan sabuk pengaman baik yang menyetir maupun hanya menaikinya

sayang kau harus memakai sabuk pengaman terlebih dahulu

Aku melihat ke niall tapi dia tidak mendengarku dia terus fokus dengan jalannya dan masih juga dengan kecepatan yang lumayan kencang.

SAYANG!! KAU HARUS PAKAI SABUK PENG-

Tiba-tiba niall rem mendadak tubuh ku terhempas sampai keluar mobil, tentu saja aku mudah sekali terhempas keluar mobil bagaimana tidak aku hanya melayang tak sepenuhnya duduk di kursi, menjadi seperti ini sangat tak menyenangkan.

sepertinya aku yang harus pakai sabuk pengaman

Niall melihat terus ke lampu merah, niall pacar mu yang sudah meninggal ini baru saja terjatuh dari mobil bayangkan mobil bagaimana jika aku masih hidup pasti aku sudah matikan, dan apa yang terjadi adalah dia diam saja tak mendengarku tentu saja aku hanya hantu. Kenapa ini harus terjadi padaku.

Setelah sampai di studionya dia langsung bergegas masuk kedalam studio liam, harry, zayn, louis sudah menunggunya sepertinya mereka tak menyukai niall datang terlambat tapi sesekali tak apa kan dia kan juga manusia tak sepenuhnya benar jangan menyalahkan pacar manusiaku.

"maafkan aku telat" niall melihat mereka berempat dan meletakan tangannya didadanya mengatur nafas.

"apa yang membuatmu telat?" liam mengusap punggung niall ya liam payne aku sangat berterimakasih karena kau yang paling perhatian kepada pacarku

"aku kesiangan aku bermimpi tentang cindy"dia memimpikan tentang aku, pasti jika bisa kugambarkan diriku sekarang pipiku sangat merah tersipu olehnya.

"dia sudah tidak ada lupakan dia" louis mengatakannya sambil membuka kaleng sodanya.

Im still here lou

"ya aku hanya memimpikannya dan aku belum bisa move on" dia menghelai nafas dengan berat "tapi aku akan mencobanya"

Oh no niall. . . .

------------------------------------------------------------------------------

Hello im sorry if this chapter little bit odd but im so hard make this story more interesting, just keep reading! I hope you enjoy the story. Please vote vote and vote give me some credit! I love youu mwah

All the love

One More Chance [n.h]Where stories live. Discover now