Cindy MBurung burung mulai kembali kesarangnya, matahari mulai terbenam membentuk warna orange membentang. Orang orang mulai lalu lalang pergi meninggalkan tempat kerja nya dan kembali kerumah melepaskan rasa lelah dan letih.
Aku termenung di salah satu atap gedung sambil melihat beberapa orang masuk kedalam apartment mereka dan para wanita di dalamnya telah memasakan makan malam.
Keluarga mungkin sesuatu yang mungkin tak akan aku dapatkan lagi sekarang, semuanya serasa berakhir aku tak bisa lagi seperti mereka, merasakan menunggu seseorang yang kucinta pulang kerumah, memasakan makan malam untuknya.
"cindy" seseorang memanggilku di belakangku, ya tentu saja itu tom, hanya tom orang yang selalu berada di samping ku saat ini. Aku melihatnya dia seperti gelisah.
"tom kau baik baik saja??" aku langsung mendekatinya dan melihatnya tapi dia mengalihkan pandangannya padaku. "apa yang terjadi tom?" aku makin penasaran dia sangat gelisah tak seperti biasanya.
"aku tak apa aku hanya butuh udara segar" dia duduk dimana aku duduk tadi dan aku melihatnya, dia masih terlihat gelisah.
"tom kau bisa cer-"
"bisa kau tinggalkan aku sendiri???" tom memotongku, dan aku melihatnya bingung tapi aku harus memberinya ruang untuk sendiri. Aku tak ingin memaksanya untuk bercerita saat dia belum siap.
Aku menyusuri jalan menuju kamar apartment niall lagi, dia sedang beristirahat. Sebenarnya masuk ke kamarnya itu seperti masuk ke sebuah ruangan penuh dengan memori. Kami tertawa, menangis, marah di kamar ini.
Aku melihat foto kami saat ski. Saat itu winter dan semuanya dingin tapi itu sangat menyenangkan. Niall membuatku merasa selalu hangat, kami bersama dengan the boys menginap di sebuah penginapan kecil yang hangat.
Winter adalah musim yang aku suka. Mungkin beberapa orang menganggap summer adalah musim yang indah dan penuh kebahagiaan tapi menurutku winter lah selain karena natal juga kenangan kenangan itu.
---20.12.2013
To: niall ♥
"niall ini aku cindy murray, aku ingin mengatakan terimakasih tentang donat donat itu, aku sangat menyukainya."
Mengetik sebuah pesan untuk idolamu itu sesuatu yang sangat berat sekali. Aku harus mengetik ulang beberapa kali untuk memastikan bahwa kata kata ku benar dan terangkai dengan baik.
Aku menunggunya membalas pesanku itu benar benar membuatku berdebar debar tak karuan aku tak bisa berhenti untuk memandangi cell phone ku. Niall lama sekali membalasnya apa karena dia tak menyukai pesanku. Saat aku akan mengecek pesanku lagi tiba tiba ada txt dari niall.
DIA MEMBALAS PESAN KU
From: Niall ♥
"oh hey cindy:) yeah your welcome, kelihatannya kau menyukai donat jadi aku membelikannya untukmu. Bagaimana jika kita bertemu besok?"
Hanya satu yang ada dikepalaku dia mengajakku hangout lagi, dan itu besok. Aku tak sanggup membendung kebahagiaan ini, air mataku mengalir dan tanganku gemetar. Bayangkan kau punya idola dan dia txt kamu dan mengajakmu hangout, semoga aku tak bermimpi.
Dari sinilah semuanya bermula, dari sinilah hidupku mulai berubah menjadi lebih bahagia bahagia dan bahagia, dari sinilah aku merasakan cinta itu sebenarnya nyata, dari sinilah aku tau tak ada yang tidak mungkin. Dan dari sinilah aku mengenal sosok Niall James Horan.
15.12.14
"hey mungkin aku berlebihan tadi tapi maafkan aku ya?" niall menatapku dengan mata birunya.
"sudahlah niall jangan mengungkit soal itu lagi" aku memalingkan mukaku. Saat itu suhu - 8 derajat dan kami sedang di taman. Bunga mawar yang dibawanya sekarang sudah dingin terkena salju.
"lebih baik kita pulang" niall memegang tanganku, tangannya sudah sedingin es, aku melihat kearahnya. Tapi kemudian niall berdiri dan kedepanku dan membelakangiku dan kemudian dia jongkok. "naiklah"
"aku bukan anak keci-" niall telah mengangkatku dan mendekapku di punggungnya sangat hangat dan aku memeluk lehernya.
"kau bisa sakit disini" aku bisa merasakan dia tersenyum padaku. "aku tak bisa membiarkanmu mati kedinginan"
Dia membawa ku ke apartment nya dan langsung menidurkanku di kasurnya. Aku tertidur di kasurnya sambil melihatnya yang berdiri di hadapanku.
"kau sangat sexy" niall melihatku dengan tatapan genitnya.
"niall!" aku menendang pelan lututnya
"awhhh arghh!" niall kesakitan memegang lulutnya, aku lupa tentang lututnya.
"niall niall kau baik baik saja kan, ya ampun maafkan aku" aku mencoba membantunya duduk dan melihatnya dan mengusap lututnya, dia masih mengerang kesakitan dan aku benar benar panik sekali.
"haha seharusnya kau lihat muka mu!" dia tertawa.
"ohh jadi kau mengerjaiku, bagus horan bagus!" aku melipat tanganku dan membelakanginya.
"hey jangan marah lagi dong, kau tau kau segalanya untukku aku tak bisa membiarkanmu marah terlalu lama padaku atau itu akan menyiksaku" dia memelukku dari belakang. "cmon smile for me?"
Aku melihatnyaa dengan tatapan datar dan mulai menggerakkan bibirku menjadi sebuah senyuman dan aku menciumnya. "apologize accept"
---
Melihat niall tertidur nyenyak adalah kebahagian tersendiri. Tour dan melakukan promosi membuatnya terlihat sangat kelelahan dan tidur adalah pilihan yang tepat.
Aku mengusap pipinya -tak sepenuhnya mengusap- dia sedikit bergerak dan aku menjauhkan tanganku. Aku selalu merasa takut saat menyentuhnya aku selalu merasa sedih bahwa aku harus menerima kenyataan dia hanya bisa merasakan dinginku.
"ya tuhan!" aku berbalik arah melihat tom sudah di situ benar benar membuatku terkejut. "tom! Kau mengejutkanku!" aku memegangi dadaku.
"aku tau siapa sarah"---
Double update :D
YOU ARE READING
One More Chance [n.h]
Fanfictionhow if you die but you dont want die yet because you still love your boyfriend. And how if you die in front of thousands people. And how if you still want to be human, theres still chance for you to alive?? We'll see. Write In Bahasa :)