Cindy M
"tom bagaimana ini cenayang itu sudah tidak ada disini lagi itu berarti aku makin jauh dengan niall" aku berputar putar mengelilingi tom yang sedang duduk di bangku taman sambil menikmati gemerlap kota New York yang sepertinya tak pernah tidur.
"hm tunggu aku pikir dulu, tak ada" sambil melihatku, aku berhenti dan melihatnya sambil beracak pinggang "tak ada yang bisa kita lakukan ayolah kita nikmati saja liburan ini.
"kau benar benar tak membantu" aku duduk di sampingnya dan melihat ke atas, langit benar benar gelap sinar bintang terenggut oleh sinar lampu jalan yang sangat terang.
Angin berhembus dengan pelan hampir tak dapat kurasakan, kota ini dingin tapi tak sedingin hati ku. Mobil masih lalu lalang padahal waktu menunjukan tengah malam, tapi malam semakin rame dengan para anak muda yang berbondong bondong masuk kedalam club malam. Tom menatap layar besar yang berada di gedung tinggi itu menatap seorang model pakaian dalam laki laki.
"bukankah itu terlalu menyolok jika ada disitu" menyentuh dagunya dan masih melihat ke layar itu. Aku sebenernya tak perduli maksudku mereka memasangnya sudah ada izin atau sebagainya. Entahlah.
"tooomm" aku menariknya dan jalan menyusuri terotoar yang sepertinya tak ada ujungnya ini. Aku berdiri di pinggir terotoar dan merentangkan tanganku mencoba menyeimbangkan tubuhku untuk melewatinya, lebih tepatnya berlintas di atasnya.
"ini menyenangkan, kota malam dan gemerlap ini bayangkan di london mungkin sudah sepi dan dingin" tom mulai mengikutiku.
"ya kau benar kita memang harus sedikit bersenang senang disini" kami melintasi hotel niall, aku berhenti mendadak dan tom menabrakku. "tom!"
"kau berhenti mendadak bahkan aku tak melihatmu" aku hanya memutar mataku dan melihat ke hotel itu, niall pasti sedang tertidur pulas disana. Aku menarik tangan tom dan mengajaknya pergi kedalam hotel dan menuju kamar niall, aku tak tau pasti dimana kamarnya tapi aku bisa mencarinya.
Masuk ke setiap kamar membuatku pusing juga aku tak kunjung menemukan kamar niall, kami bahkan mendapatkan hal hal aneh di setiap kamar.
"bisa kita berhenti sebentar" tom melihatku. Tom benar mungkin kita harus berhenti sebentar dan menentukan kamar yang tepat agar tak salah dimasukin lagi.
"hey ya aku tak keberatan jika kau kesini" terdengar suara pintu tertutup dan seseorang sedang di teleponnya.
Itu suara niall.
Aku melihat ke arah suara dan itu benar benar niall. Dengan kaos putihnya dan celana boxer kotak kotak berwarna biru itu dia benar benar disitu, bibirku langsung mengembang menjadi senyuman, melihatnya di situ.
"oh soal tadi, ya itu benar benar menakutkanku"
"ya kami sudah mengurus itu dan menguburkannya" niall menggaruk belakang kepalanya. Betapa sexy nya dia melakukan itu.
"um dan tentang foto itu ya ya kau benar creepy beberapa orang mengatakan itu cindy"
Dia menyebut namaku!!
"aku tak berharap itu benar"
"aku tak menginginkannya disini" seketika tubuhku bergetar dan aku menatap niall dia tak menginginkan aku disini, maksudnya dia sudah tak mencintaiku atau dia sudah menemukan yang lain.
"chloe.." ya dia sudah menemukan yang lain, tom dengan sigap menariku ke tangga darurat walaupun aku sudah tak punya jantung yang berdetak tapi rasa sakit itu seperti memberhentikan jantungku dia tak menginginkan ku lagi, cindy dia tak menginginkanmu.
Niall H
"chole.." aku berhenti dan melihat ke depan seolah olah aku merasakan ada orang di depanku tapi aku langsung membuyarkannya. "maksudku bukan tak menginginkannya disini yang seperti itu tapi aku hanya ingin dia tenang disana berbahagia"
"tapi kau masih mengharapkannya" suaranya berubah menjadi pelan.
"ya aku masih mengharapkannya ini masih sangat terasa, maksudku aku sangat mencintainya mana mungkin aku tak mengharapkannya jika aku tak.membawa dia ke stage itu tak akan terjadi" rasanya suaraku bergetar sembari mengingat peristiwa malam itu yang menyakitkan. Ini semua salah ku.
"niall kau tak bisa menyalahkan dirimu mungkin saja ini memang sudah takdir, banyak gadis diluar sana yang mencintaimu niall"
"ya memang tapi aku tak bisa" aku belum bisa membuka hati ku untuk seseorang aku masih mencintai orang yang sama butuh bertahun tahun untuk menghapus nya.
"kau bisa niall, percayalah padaku aku bisa membantumu"
"thanks chloe, sepertinya ini sudah larut malam aku harus tidur, good night, bye"
"bye niall and good night" aku menutup teleponnya dan kembali ke kamarku.
Tuhan, kenapa bayangan cindy masih di pikiranku, aku tak ingin menghapusnya tapi itu menyakitkan untukku. Jujur aku masih mencintainya tapi itu membunuhku perlahan.
----
Maaf lama banget ga update. Baru sibuk kuliah banget, tapi bakalan sering sering update kok mungkin sabtu sama minggu.
Oh ya udah pada denger infinity kan! Dan albumnya MADE IN THE AM udah bisa pre order! Udah ga sabar!!
Dont forget leave vomments ya guys makasih :*
YOU ARE READING
One More Chance [n.h]
Fanfictionhow if you die but you dont want die yet because you still love your boyfriend. And how if you die in front of thousands people. And how if you still want to be human, theres still chance for you to alive?? We'll see. Write In Bahasa :)