Cindy M
"kau bisa membantuku? Maksudmu mencari tau kenapa aku masih disini" aku langsung mendekatinya. Dia menggeleng sambil melihatku.
"bukan, tapi aku bisa membantumu memberitau kau ada disini" benar benar dia bisa membantuku memberitau niall bahwa aku disini, niall bisa tau aku disini. Aku tersenyum lebar, membayangkan niall mengetahui bahwa aku disini. "im margareth"
"oh ya aku cindy, aku sangat butuh bantuanmu, kau benar benar mau membantuku" aku melihat nya sambil mengepalkan tanganku berharap sekali dia membantuku.
"tentu aku akan membantumu, kau sangat baik telah mampir ke toko ku, nah ceritakan siapa dan dimana dia?" sambil melihatku, rasanya aku ingin sekali memeluknya, setelah sekian lama aku sekarang bisa memberitau niall.
"namanya niall, dia sedang berada di hotel di dekat dekat sini"
"hotel? Jadi dia bukan orang sini?"
"ya dia sedang ada pekerjaan disini"
"okay, niall, nama belakangnya?"
"horan, niall horan"
"i noted that, aku sudah rapi ayo?" aku melebarkan mataku, sekarang juga, maksudku aku pikir besok atau besoknya tapi sekarang juga, itu membuatku nervous bagaimana jika niall tak percaya pada margareth.
"se-sekarangg?"
"tentu saja bukankah lebih cepat lebih baik" dia mengambil tasnya, dan berjalan keluar. Aku langsung mengikutinya, ya tuhan ini saatnya niall tau aku ada disini. Aku harap niall mempercayainya.
Kami berjalan menyusuri jalan, aku menunjukan jalannya. Sampai di hotel tempat niall tadi dan aku melihat niall dan the boys sedang keluar dari hotel, keadaan disini sangat ramai.
"apa kau yakin?" aku sebenarnya tak yakin dengan ini, terlalu banyak orang mungkin kita tak bisa masuk ke kerumunan dan juga penjagaan ekstra.
"aku ada ide" margareth pergi ke depan mobil van yang di gunakan niall dan yang lainnya, apa yang dilakukannya. Aku mengikutinya.
"apa yang kau lakukan?" margareth tak menjawabku dan berdiri di hadapan mobil itu saat mobil itu mau jalan. Ya tuhan itu sangat berbahaya. Margareth makin menempelkan tubuhnya.
Niall H
"kenapa wanita itu?!" aku masih fokus ke layar ponselku, klakson di bunyikan bebeberapa kali.
"ada apa?" harry melihat lihat ke arah depan karena klakson terus di bunyikan.
"ada seorang wanita gila yang menempel pada mobil." sambil membunyikan klaksonnya.
"niall, niall horan" aku mendengar namaku disebut dari luar. Aku melihat wanita paruh baya berkulit hitam itu menyebut nyebut namaku.
"woah niall penggemarmu sungguh gila" louis menggeleng dan melihat kearahku. Aku melihat ke wanita itu sepertinya dia ingin berbicara kepadaku.
"cindy, cindy murray ingin bicara denganmu" aku langsung membelalakkan mataku mendengar dia mengatakan itu. Apa maksudnya cindy ingin bicara. Tapi driver kami malah menancap gas nya pelan. Para gadis gadis masih mengetuk ngetuk pintu van kami.
"dasar wanita gila" mobil langsung jalan agak kencang. Dan menabrak mobil depan. "Ya Tuhan!"
"oh sh-it" louis cursed membuat kami kaget juga dan melihat wanita itu terjepit antara mobil kami dan mobil depan kami, dia mengeluarkan darah yang mengalir di kaca depan mobil. Para gadis berteriak histeris.
"Oh my god! Stay here!" aku mendengar paul berbicara dari luar mobil sambil mengetuk mobil kami. Kami the boys sangat shock pemandangan mengerikan itu jelas jelas berada di depan kami.
"kita harus menolongnya!" liam langsung keluar, aku pun juga ikut keluar tak perduli gadis gadis itu berteriak lagi dan mengejar kami. Aku turun dan mendekati wanita itu, mengenaskan.
"panggil ambulance!" paul berteriak dan mengambil ponselnya.
"niall.." terdengar suara dari wanita itu. Membuat kami terkejut setengah mati.
"shes alive!" aku langsung mendekatinya. Sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu padaku.
"she.. Always.. Here..." dia tersenyum dan langsung kaku tak bergerak.
"omg no no! Who?" aku menggerakkan tubuhnya perlahan. Dia sudah tak bergerak lagi. Apa yang dia maksud dengan she always here.
"niall niall sudah dia sudah tak ada" harry menepuk pundakku. Aku benar benar ingin tau apa yang sebenarnya dia katakan. Aku melihatnya matanya masih terbuka dan seperti melihat sesuatu. Aku mengalihkan pandanganku, benar benar tak tega.
Paul dan anak buahnya menggiring kami masuk ke hotel lagi. Kejadian ini benar benar membuat kami shock di depan mata kami sendiri. Apalagi aku pengalaman kedua ku melihat seseorang mati di hadapanku, sungguh hati ku tergores.
"ini gila ini gila."louis menggelengkan kepalanya. "kau lihat tadi wanita tadi bagaimana dia tertabrak, ya tuhan aku ingin muntah" louis menutup mulutnya.
"ini perasaanku saja atau tadi dia mengatakan cindy?" liam melihat ku. Dan aku teringat dia mengatakan nama cindy, benar benar jelas di telingaku cindy murray.
"ya aku.. Aku juga mendengarnya liam" aku berfikir lagi. Apa jangan jangan yang di maksud she always here adalah cindy. Aku teringat senyum wanita itu, tidak dia tak tersenyum padaku, dia tersenyum sambil melihat kearah belakangku. Seketika bulu kudukku merinding dan jantungku berdebar debar.
Mungkinkah?
-----
Dont forget to leave vomments :D
YOU ARE READING
One More Chance [n.h]
Fanfictionhow if you die but you dont want die yet because you still love your boyfriend. And how if you die in front of thousands people. And how if you still want to be human, theres still chance for you to alive?? We'll see. Write In Bahasa :)