Cindy Pov"walaupun hantu itu kau cindy" tom mengatakan kepadaku aku langsung lemas dan tak bisa bergerak. Niall mengatakan itu apa artinya dia benar benar menganggap aku ini adalah pengganggunya.
"Tapi itu tidak mungkin? Aku yakin niall dia merindukanku?" Aku mencoba mengangkalnya tapi bagaimana jika itu benar bagaimana sebenarnya niall tak merindukanku dia ingin membuangku.
--
Sekarang aku tak pernah pergi ke apartment nya entah mengapa tapi aku hanya tak ingin saja rasanya kata kata tom masih teriang iang sekali di kepalaku. Niall tak ingin aku ganggu.
Aku melayang melewati koridor tom tak kelihatan dan rasanya apartment ini semakin sepi saja entah hanya perasaanku atau memang benar lebih sepi.
Setelah kejadian pemburu hantu tersebut sepertinya beberapa orang meninggalkan apartment aku tak mengerti apa niall juga aku belum berkunjung. Aku melewati depan apartmentnya rasanya aku ingin masuk dan melihat apa dia ada disana.
Aku hanya memandangi pintu kayu berwarna coklat itu aku melihatnya dan tak melakukan apa apa sampai niall dia keluar dan melihat tepat ke arahku aku melihat ke matanya yang biru sangat indah aku yakin semua gadis akan jatuh cinta saat memandang matanya.
Sontak rasanya tubuhku langsung seperti tersorot dan aku melihat diriku sendiri sedang berada di jalan muka ku disana tak senang seperti murung dan aku hanya berjalan sampai tiba tiba ada seseorang yang jatuh dan aku mendekatinya.
Aku melihat diriku sendiri mendekati man yang dengan jatuh itu wajahnya tak begitu jelas saat itu karena dia menunduk sambil memegang tangannya yang terluka.
Sesaat setelah melihat itu tiba tiba semua memudar dan kembali seperti semula niall menutup pintunya sepertinya dia akan membuang sampah aku mengikutinya dia berjalan ke pembuangan sampah di apartment itu melemparkan ke bawah.
Sebenarnya aku masih tak konsentrasi karena habis mendapat pengelihatan itu aku ingin tau maksud pengelihatan itu apa. Selama ini aku seperti orang yang amnesia tak mengingat apa apa kemudian beberapa memori kembali menyatu.
Brak!
Aku tersadar dari lamunanku dan melihat ke niall yang sedang berdiri disitu dan tempat sampah yang ada di pojokan jatuh. Sial aku kelewatan lagi, aku tak melihat siapa hantu yang menjatuhkan itu.
"Siapa kau?! Kenapa kau menggangguku!" Niall mengatakan dengan lantang dan melihat sekeliling. Akupun juga melihat sekeliling siapa tau aku menemukan hantu yang mengganggu niall.
Niall menghelai nafas panjang dan dia langsung segera pergi. Aku mengikutinya lagi aku tak mau kecolongan lagi aku harus melihat hantu siapa yang mengganggunya.
Tapi tak ada tanda tanda gangguan itu, aku melihat keniall dia seperti marah begitu dan sampai kamarnya dia langsung duduk di sofanya.
"Siapa kau siapa yang menggangguku? Kenapa kau menggangguku ha? Apa yang kau mau"
"Sayang sayang shh aku disini aku tak akan membiarkan siapapun menggangguku aku akan mencari untukmu" aku mendekatkan tanganku di pipinya seketika dia langsung menjauhkan pipinyaa.
"Kau disini ha? Mana tunjukan wujudmu aku takut" aku agak terkejut mendengar perkataannya apa dia bisa merasakan tanganku.
"Dengar ya aku tak takut padamu, kalau kau punya masalah dengank-"
Brak!!
Tiba tiba kursi di meja makan jatuh aku melihat sekelebatan pergi menembus dinding dan kemudian aku langsung mengejarnya aku mau mengetahui dia siapa.
Aku langsung mengikuti ke arahnya tapi yang aku dapat tak ada siapa siapa. Aku jadi ikut keaal juga dan kemudian aku balik lagi untuk menemui niall.
"Cindy apa itu kau? Kenapa kau menggangguku apa salahku? Huh? Lebih baik kau pergi saja" mendengar perkataan itu rasanya aku langsung hancur berkeping keping.
Niall dia menyuruhku pergi. Dia benar benar tak merindukanku ternyata benar kata tom kalau sebenarnya niall ingin mengusirku, air mataku jatuh aku masih tak percaya dengan apa yang aku dengar.
Kenapa aku masih di sini kenapa aku tidak cepat pergi saja aku tak tau apa yang harus aku lakukan agar aku cepat pergi tidak lagi menjadi seorang hantu gentayangan yang malang.
Aku melayang melintasi kota ini, kota yang penuh kenangan, aku dan niall. Aku tidak lagi bisa bersamanya tapi aku hanya ingin sekali saja dia bisa melihatku dan aku ingin mengatakan bahwa aku mencintainya. Sungguh. Aku mencintaimu niall.
Niall Pov
Apa yang terjadi, seharusnya aku tidak berpikir bahwa cindy akan menggangguku, maksudku walaupun aku tau dia berada di sekitarku tapi dia tak mungkin menggangguku.
Dia bilang bahwa hantu yang bergentayangan sebenarnya ada sesuatu yang belum selesai di dunia ini. Aku sungguh tidak percaya dengan itu. Tapi jika memang masih ada yang belum di selesaikan cindy, aku ingin tau apa itu. Bukan berarti aku ingin mengusirnya tapi aku hanya ingin dia tenang di tempat yang indah, bukan di dunia ini hanya melihat aku yang terpuruk.
--
Cindy Pov
Tom di mana dia aku sudah lama tidak melihatnya aku harap aku dapat menemukannya. Aku pergi ke tangga darurat siapa tau dia ada di sana, tiba tiba dua orang laki laki datang mereka membawa seperti barbel.
"Shit, kenapa liftnya harus macet jadi lewat tangga begini"
"Sudahlah mate semakin kau mengeluh, semakin berat bebanmu" ah ya dia benar sekali, aku harus menerapkannya.
Mereka jalan melintasiku tapi tidak sengaja salah satu dari mereka mengayungkan barbel ke tembok dan membuat temboknya berlubang.
"Oh shit! Ayo cepat pergi dari sini" mereka langsung berlari, dasar laki laki tidak tanggung jawab. Aku melihat ada yang dari temboknya, seharusnya di apartment mewah ini temboknya tebal tapi ini langsung kayu seperti sebuah pintu.
Aku penasaran dan langsung mencoba menembus nya, dan betapa terkejutnya aku melihat ruangan kecil dan ada tengkorak di sana membuatku terkejut, itu sebuah jasad. Jasad seperti seorang laki laki dari pakaiannya. Dan aku melihat dia menggengam sesuatu di tangannya yang sudah menjadi tengkorak itu.
Sarah?
--
Maafkan sudah terlalu lama tidak pernah update lagi, mungkin dua tahun aku tidak update. Dan mungkin sudah lupa dengan cerita ini.
Maafkan..
Tapi aku truly pengen bikin cerita ini selesai tidak menggantung.
Thank you for reading this. ❤
YOU ARE READING
One More Chance [n.h]
Fanfictionhow if you die but you dont want die yet because you still love your boyfriend. And how if you die in front of thousands people. And how if you still want to be human, theres still chance for you to alive?? We'll see. Write In Bahasa :)