•Don't Forget for tab Vote and Coment•
🌸🐯🐍🦢🐱
***Sakura memandang cahaya matahari pagi yang masuk menembus kaca jendela ruangan. Ia memejamkan matanya merasakan hangatnya cahaya yang menembus kulitnya. Sakura kembali teringat hal kemarin, mengenai hubungannya dengan Chaewon. Tiba-tiba dirinya merasa khawatir. Apakah hal ini akan bertahan lama? Sakura berpikir, bahwa faktanya sebuah cahaya akan redup pada akhirnya. Lebih tepatnya semua hal yang bersinar pasti akan redup suatu saat nanti, karena tidak selamanya yang bercahaya akan terus bersinar. Sakura khawatir jika hubungannya dengan Mingyu seperti matahari. Bersinar terang sepanjang waktu, namun tetap juga akan redup, meninggalkan cahaya emasnya digantikan gelapnya malam.
Gadis itu tidak ingin hal itu terjadi, namun bayang-bayang mengenai betapa kejamnya industri ini membuatnya sedikit khawatir. Jika hubungannya dengan Mingyu akan meninggalkan kegelapan dihati mereka masing-masing. Yang awalnya terisi secercah cahaya harap dan bahagia menjadi kosong dan gelap.
Eunchae berdiri disamping Sakura, ikut merasakan cahaya matahari seperti apa yang unnie nya lakukan.
"Unnie, apa kau tidak takut jika kulitmu terbakar?"Sadar dengan kehadiran Eunchae, Sakura membuka matanya memandang gadis disampingnya.
"Cahaya matahari pagi baik untuk tubuh. Itu dapat membantu tulangmu untuk tumbuh."Eunchae tertawa, "benarkah? Lalu kenapa sepertinya kau tidak tumbuh lebih tinggi?!" Goda Eunchae.
Sakura menghela napasnya, "ya, manchae-a. Aku sudah lebih tinggi dari sebelumnya kau tahu!"
Eunchae meneliti tubuh Sakura yang masih terlihat sama dimatanya. Gadis itu tersenyum nakal memandang kakak tertuanya. "Aah-, begitu."
"Kau tahu jika setiap hari manusia akan tumbuh. Aku tumbuh kau juga tumbuh, jadi pada intinya kita sama-sama tumbuh. Itu sebabnya kau tidak bisa melihat aku yang sekarang sedikit lebih tinggi." Jelas Sakura gemas dengan dirinya sendiri.
"Eunchae-a, kenapa Yunjin unnie dan chaewon unnie tidak ikut denganmu?" Tanya Garam yang kini tengah melakukan peregangan tubuh.
Eunchae berjalan mendekati Garam, "chaewon unnie bilang jika hari ini dia akan pulang terlebih dahulu sebelum berlatih. Sedangkan Yunjin unnie tengah mengerjakan lagunya di kamar. Dia benar-benar genius. Aku sempat mendengar lagunya, dan itu luar biasa. Sangat bagus dan menyentuh." Jawab Eunchae sembari mengikuti peregangan yang Garam lakukan.
Sementara disisi lain, saat Eunchae dan Garam tengah asik mengobrol sembari melakukan peregangan, Sakura sibuk dengan ponselnya masih di tempat yang sama.
____________________________________
Mingurie❤️
Sayang maafkan aku, aku tidak bisa bertemu denganmu hari ini. Ada jadwal pemotretan yang harus aku lakukan.Sakura🌸
Tidak apa-apa, lain kali kita bisa bertemu. Jaga kesehatanmu. Minum yang banyak dan makan sesuatu yang menyehatkan dan enak agar harimu menyenangkanMingurie❤️
Tentu saja, aku tidak sabar untuk bisa bertemu denganmu. saranghae😘❤️Sakura🌸
Nado Saranghae🥰
____________________________________Sakura tersenyum simpul melihat pesan yang Mingyu kirimkan. Ia menarik napas panjang sembari tersenyum memandang langit yang cerah, namun detik berikutnya senyumnya berubah menjadi kelabu. Sakura berpikir sejenak mengenai Mingyu-'apa dia lupa jika besok aku ulang tahun? Kenapa dia begitu santai'. Sakura menghela napas dalam dan membuang pikiran negatif jauh dari dalam pikirannya, 'mungkin dia sangat sibuk hari ini.'-batinnya berusaha berpikir positif, ia pun memutuskan untuk berjalan ke arah tas nya dan menyimpan ponselnya disana, sehingga ia bisa melakukan sesi olah raganya bersama Eunchae dan Garam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You: The Turth of Love
FanfictionPerjalanan karir panjang membawa Sakura menapakkan kakinya kembali di Negeri Gingseng (Korea Selatan). 10 tahun pengalamannya menjadi seorang idola dengan dua girl grub sukses yang pernah ia masuki, tak membuat Miyawaki Sakura putus akan mimpinya...