21.

133 19 2
                                    

•Don't Forget to tab Vote and Coment•
🌸🐯🐍🦢🐣
Selamat membaca semua😊
***

"Yak!" pria berkacamata menyentak laki-laki di depannya.

Tersedak roti yang baru saja dia makan, laki-laki itu terbatuk sembari memukul-mukul dada. Wajahnya terlihat tolol dimata teman yang duduk di depannya saat ini. Menghela nafas beberapa kali, membuat laki-laki itu menundukkan kepala. Takut akan mendapat sentakan lebih dari sebelumnya. "Amati sekitar! Ini kesempatan kita bisa masuk kedalam gedung perusahaan." Pria berkacamata itu kembali berbicara dengan nada kesal.

"Tapi makanan disini sangat lezat." Tidak dapat dipungkiri jika makanan di Hybe Company sangatlah enak. Semua orang yang pernah datang kesana akan memberikan review yang sama tentang kenyamanan dan cita rasa makanan yang disajikan.

Pria itu menghela nafas dalam, menatap rekan kerja barunya itu semakin kesal. "Seung Cha-ssi, apa kau tahu sekarang sangat sulit sekali untuk mencari pekerjaan?" Ia ingin memarahi orang disampingnya, namun dia berusaha mengontrol diri dengan baik untuk menjaga pandangan orang disekeliling mereka.

Kunyahan kue dalam mulut Seung Cha melemah, dia menelan horror kue itu dan menatap seniornya. "Iy-iya, pak" Dia tidak ingin menjawab lebih banyak lagi atau kehidupan pekerjaannya di kantor tidak akan berjalan baik. Pria tua di depannya ini selalu membuat semua orang tidak nyaman. Banyak omong kosong dan suka memerintah.

Dia mengangguk puas dengan senyum sombong mengukir wajahnya. "Bagus, aku memberi saran padamu sebagai jurnalis yang baik, bahwa kesempatan tidak datang dua kali dengan cara yang mudah." Dia menyedu kopinya kemudian meletakkan gelas diatas meja, menyadari bahwa betapa enaknya kopi di perusahaan ini. Mencondongkan tubuhnya mendekat kearah Seung Cha, ia menekan kedua tangannya diatas meja saling bertaut.  "Jadi, jangan kau sia-sia kan kesempatanmu datang ke gedung Hybe dengan keamanan tinggi ini, hanya untuk makan kue dan minum kopi! Kita bisa mendapatkan uang yang besar dengan skandal idol di gedung ini. Jangan sia-siakan kesempatan. Apa kau mengerti?!"

Seung Cha mengangguk mengerti, "baik Won Gi-nim. Aku mengerti."

Won Gi si pria berkacamata itu mengangguk pelan, kembali mengambil gelas dan menghabiskan sisa kopi miliknya. Matanya menelisik kepenjuru cafetaria perusahaan. Berharap akan ada sesuatu menarik yang bisa dia temukan selain berita yang akan diberikan CEO Min kepadanya nanti. Berita terakhir yang dia berikan sangat menggemparkan dan luar biasa menarik perhatian.

***

Pikirannya melayang, matanya tak menangkap apapun disekelilingnya. Saat ini kedua bola mata semanis madu itu tertuju pada empat kotak besar kimchi yang telah berhasil dia buat bersama Kang Nam-ssi dan nenek Ha Jungsook. 'Apa aku boleh membawa Kimchi ini pulang? Akan sangat lezat jika dimakan dengan ramyon saat di asrama bersama para member. Oh! Kimchi jiggae juga sangat lezat...' Pikirannya begitu fokus terhadap kotak kimchi di depannya.

KangNam meletakkan kopi diatas meja didepannya sembari menatap lurus ke arah Sakura diseberang meja. "Kkura-ya, wae-yo? Ekspresimu seperti ingin melahap semua kimchi ini sekali telan. Kau ingin membawanya pulang kan?" Kangnam dengan kedua tangan menumpu badannya, menatap Sakura diikuti kekehan ringan.

Dia menatap KangNam lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling orang yang tengah beristirahat. "Bolehkah? Apa aku boleh melakukannya?" Mata bulatnya membuat Kangnam dan nenek Ha terkekeh.

Tatapan bingung mengedar ke arah KangNam dan nenek Ha secara bergantian."Kenapa kalian tertawa? Apa aku boleh membawa sedikit?" Ia bertanya kembali. Sedangkan KangNam dan nenek Ha semakin tersenyum lebar.

Only You: The Turth of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang