•Don't Forget to tab Vote and Coment•
🌸🐯🐍🦢🐣
Selamat membaca semua😊
***Segala hal yang terjadi di dunia ini pasti ada alasannya. Dan alasan kuat yang membuat Sakura melakukan ini semua yaitu, karena dia telah memutuskan untuk berjalan disisi Mingyu. Ia akan melakukan segalanya agar kebahagiaan mereka tetap terjaga. Dia akan selalu berjalan menuju tempat yang membuatnya merasa lebih hidup, yaitu Mingyu. Laki-laki yang bisa membuatnya merasakan hangatnya mentari ditengah dinginnya malam.
Namun, tidak mudahnya hidup membuat Sakura merenung. Hidupnya tidak pernah menjadi mudah dengan ajaib. Selalu ada hambatan yang membuatnya kesulitan. Melindungi sebuah ketenangan. Itu adalah sebuah prioritas untuk mereka berdua. Berpura-pura untuk tidak mengenal bukanlah hal yang sulit. Meski semua teman-teman mereka sudah tahu mengenai hubungan mereka, tidak akan menutup kemungkinan untuk mereka bermain sandiwara kembali di depan umum.
Alih-alih merasa tertekan, Sakura lebih menikmati tentang hubungan rahasia mereka. Namun untuk berpura-pura tidak mengenal? Itu melukainya. Tapi kembali lagi, ini adalah hal yang mereka berdua pilih. Sesuatu yang telah mereka putuskan. Dengan harapan, suatu saat nanti mereka akan menemukan sesuatu yang jauh lebih baik dari situasi mereka saat ini.
Sakura merenunginya setelah Minho memberitahunya untuk melakukan sedikit trik kuno mengenai sandiwara. Terlalu banyak manusia disini, lorong sempit itu tiba-tiba terasa begitu sesak. Namun ia bisa sedikit bernapas lega saat tatapan tidak peduli mereka berpaling pada benda persegi yang ada ditangan mereka. Sakura terus berjalan, sambil sesekali setengah berlari agar dia bisa menyusul teman-temananya yang sudah tidak jauh didepannya. Sakura melihat Eunchae tersenyum kearahnya, mengangkat tangannya untuk meraih tangan Sakura. Gadis itu menggenggam tangan Sakura dengan erat. Menyalurkan kegugupan dari tangannya yang dingin.
Sakura membawa genggaman tangan Eunchae menjadi lebih dekat. Mengelus punggung tangan gadis itu dan tersenyum kearahnya. Sakura tahu jika Eunchae menjadi penggemar Seventeen sudah sejak lama. Dan gadis itu tidak pernah membayangkan bahwa mereka akan bertemu secara langsung seperti ini. Sakura tahu bagaimana perasaan Eunchae. Dia juga pernah sepertinya, menjadi gugup karena melihat Red Velvet tampil diatas panggung. Bertemu dengan Wendy, salah satu anggota Red Velvet yang sangat ia idolakan. Dia tidak bisa menyembunyikan rasa senang dan gugupnya saat itu. Sama seperti Eunchae.
Di depan pintu, Chaewon berbalik kebelakang, memastikan jika semua temannya sudah berada disana. Dan melihat Minho yang baru saja datang. Chaewon mengetuk pintu didepannya. Gadis itu terlihat gugup, namun masih dapat mengontrolnya.
"Ho Ho, siapakah itu?" Suara keras dan sedikit mendayu menjawab ketukan dari Chaewon. Hingga detik berikutnya pintu itu terbuka, dan menampilkan Dino di depan pintu.
"Anyeonghaseyo." Sapa Chaewon diikuti teman-temannya yang lain.
Dokyeom berjalan mendekat kearah Dino, bertepuk tangan kecil dengan senyum lebar di wajahnya. "Waaahh, Le Sserafim!! Anyeonghaseyo. Ayo-ayo masuk."
Fimmies pun memasuki ruang tunggu Seventeen. Ada banyak orang dalam ruangan ini, namun tinggal beberapa staff yang memegang kamera yang ada didalam, selainnya telah keluar. Mungkin orang-orang yang Sakura lihat tengah duduk di sepanjang koridor tadi adalah staff milik Seventeen. Dia melihat begitu banyak barang yang mereka bawa. Sakura sedikit takjub dengan staff yang mengurus Seventeen. Pasti berat bagi mereka mengurus 13 laki-laki yang—kalian tahu sendirilah.
Sakura merasa ada sepasang mata menatapnya intens, namun ia tidak berani untuk melihat. Dia hanya akan menatap kosong apapun objek didepannya. Dia tidak ingin terbujuk untuk menatap kekasihnya. Banyak kamera disini, dan Sakura tidak tahu mana saja orang yang setia pada perusahaan, dan mana saja orang yang memiliki sesuatu yang gelap dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You: The Turth of Love
Fiksi PenggemarPerjalanan karir panjang membawa Sakura menapakkan kakinya kembali di Negeri Gingseng (Korea Selatan). 10 tahun pengalamannya menjadi seorang idola dengan dua girl grub sukses yang pernah ia masuki, tak membuat Miyawaki Sakura putus akan mimpinya...