•Don't Forget to tab Vote and Coment•
🌸🐯🐍🦢🐣
Selamat membaca semua😊
***"Aku yakin bahwa semua orang juga merasa sangat lelah dalam kondisi tertentu, tetapi bukankah hari-hari ke depan akan lebih bahagia dan lebih menakjubkan dari pada yang dapat kita bayangkan?" Dia menarik nafas panjang, memandang jauh ke langit biru. "Aku yakin suatu hari nanti kita akan melihat lelah yang kita lalui akan terbayar dengan keberhasilan."
Yunjin juga memandang langit yang sama, menutup mata, merasakan angin yang menerpa wajahnya. Beberapa saat lalu setelah syuting di segmen 3 selesai, Yunjin tiba-tiba jatuh pingsan dan harus di rawat di tenda kesehatan. Tentu saja semua anggota panik dan menemaninya, tapi kini hanya tersisa Sakura. Setelah beberapa waktu lalu Yunjin sadarkan diri, dia ingin keluar dari tenda untuk merasakan angin lepas. Sakura mengikutinya dan mereka duduk di depan tenda bersama.
"Tapi apa kau tahu? Yunjin-a." Yunjin pun menatap wajah Sakura. "Kau juga tidak bisa memaksakan apa yang sudah menjadi limitmu. Jadi, jangan memaksakan diri untuk kembali ke sana jika kau masih merasa tidak enak badan. Kesehatanmu adalah yang utama." Lanjut Sakura.
Dia memeluk tangan Sakura dan menyenderkan kepala dibahu Sakura. "Unnie, Aku sungguh baik-baik saja. Jangan khawatir." Ia mengangkat kepalanya tegak, "bukankah kita memiliki tekad untuk menang?" Yunjin melihat Sakura dari ujung matanya, disertai senyum yang dapat membawa senyum Sakura kembali kepermukaan.
Sakura mendorong tubuh Yunjin dengan tubuhnya, "berhati-hatilah!" Ucap Sakura dengan nada serius, ia juga menatap Yunjin lekat hingga membuat gadis itu merasa malu dan salah tingkah.
"Kalau begitu—ayo kita kembali ke sana." Yunjin berdiri lalu menjulurkan tangan di depan Sakura. Gadis itu memegangnya dan berdiri tegap. Mereka berdua pun berjalan kembali ke kelompok mereka. Yunjin merasa segar kembali setelah mendapatkan infus, beberapa makanan, dan istirahat yang cukup.
Chaewon cukup terkejut dengan keberadaan Yunjin di sana. "Oh? Yunjin-a. Kenapa? Kenapa kau disini?!"
"Unnie seharusnya beristirahat, kenapa malah kembali kesini?" Sahut Kazuha.
"Ya! Aku orang yang kuat kau tahu?!" Dia mengangkat tangan kanannya kemudian menepuk-nepuk otot di lengannya. "Apa kau tidak bisa melihat ini? Sangat kokoh! Jadi jangan khawatir. Aku baik-baik saja." Yunjin pun duduk di tengah-tengah. Diikuti oleh Sakura yang duduk di sampingnya.
"Unnie, kau membiarkannya kesini. Dia harus beristirahat." Bisik Kazuha yang duduk tepat disamping Sakura.
"Tenanglah, percaya saja padanya." Ucap Sakura dan dibalas anggukan oleh Kazuha.
"Yunjin-ssi, apa kau sudah merasa baikan?" Tanya Pd-nim melalui mic yang dia pegang. Sontak semua orang mengalihkan pandangan padanya. Yunjin yang merasa sesikit gugup dan malu, ia pun mengangkat dua jempol tangannya dan berteriak, "I'm okay. Gwencana-yo."
Na Pd mengangguk mengerti. "Gwencana? Ah baiklah kalau begitu."
***
Matahari semakin terik, dan waktu berjalan semakin cepat. Syuting hari ini benar-benar pekerjaan yang sangat panjang. Melelahkan, namun menyenangkan. Mingyu menyedot americano miliknya hingga tetes terakhir. Minuman itu membantu matanya terbuka, jujur saja jika saat ini dia merasa mengantuk karena kurang tidur. Namun kini matanya kembali terbangun karena kekuatan dari americano dan pemandangan menarik yang berada di samping tenda kelompoknya.
Melihat Sakura bermain batu gunting kertas bersama Na Pd membuatnya tersenyum. Lagi-lagi senyum cerah gadis itu telah menarik setiap galaksi untuk mengelilinginya. Dia bangkit dari duduknya, berjalan mengelilingi meja untuk menemukan spot yang jelas. Akhirnya dia pun memutuskan untuk duduk diatas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You: The Turth of Love
FanfictionPerjalanan karir panjang membawa Sakura menapakkan kakinya kembali di Negeri Gingseng (Korea Selatan). 10 tahun pengalamannya menjadi seorang idola dengan dua girl grub sukses yang pernah ia masuki, tak membuat Miyawaki Sakura putus akan mimpinya...