semakin dekat

90 6 0
                                    

"annie"

mendengar seseorang memanggil namanya annie segera berbalik

"hmmm.. ada apa armin"

setiap pagi armin selalu menjemput annie di rumahnya, yah walaupun annie tak begitu menginginkan untuk di jemput namun armin selalu datang meski annie menolaknya

"eh... bukannya setiap pagi aku akan mengantarmu bekerja"

annie kini bekerja sebagai pelatih bela diri di sebuah sekolah, annie begitu menyukai pekerjaannya, yah karena dia adalah tipe gadis yang suka bertarung

"apa kau tidak bekerja armin"

"bekerja si... tapi aku ingin mengantarmu dulu hehe"

armin pun juga sama, setelah tragedi rumbling dan hilangnya titan dari dunia membuat armin kini menjalani hidup yang sederhana dan tenang, ia bekerja di sebuah rumah makan terbesar di marley bersama jean dan connie

"kau ini... sudah ku bilang aku bisa sendiri tau"

"yaa.. aku hanya takut kau kenapa kenapa annie"

"cih.. kau meremehkan ku ha"

"ahaha... tidak tidak.. aku tau kau kuat kok"

sekolah tempat annie mengajar cukup jauh, sebenarnya annie bisa saja naik mobil yang biasa di sewakan di marley namun ia lebih memilih berjalan kaki karena menurutnya itu juga olah raga dan karena ia bisa bersama armin sedikit lebih lama

"hei annie"

"ada apa"

"kau... apakah kau pernah merindukan seseorang"

ekspresi armin tiba tiba berubah menjadi sedih

"apa maksudmu armin, tentu saja setiap manusia pasti pernah merindukan seseorang"

"hehe.. kau benar"

"ada apa...? "

"kau tau... entah kenapa tiba tiba aku merindukan ayah ibu dan eren"

mendengar kata kata itu membuat annie juga ikut merasa sedih

"hei... mereka sudah tenang di sana armin, kau tak perlu bersedih"

"ahaha.. kau benar.. maaf annie"

annie menyadarinya... senyum palsu armin tak akan bisa membohongi annie

"sudah... aku harus bekerja"

"i.. iya.. sampai jumpa annie"

grep

sebuah pelukan hangat dari annie, mengagetkan armin dan membuatnya tak mampu berkata kata

"jangan sedih lagi... jika kau sedih lagi aku akan memukul mu... kau tahu"

terdengar kejam, namun ada perhatian yang di sematkan dalam kata kata itu

"terimakasih"

armin membalas pelukan annie, mereka berdua benar benar seperti sepasang kekasih

"hei.. tuan arlert... aku harus bekerja"

"oh iya annie... maaf maaf"

"sampai jumpa lagi... jangan lupa untuk makan.. aku tidak mau kau sakit.. dah"

sembari melambaikan tangan annie masuk ke gedung sekolah itu, armin hanya tersenyum kecil melihat orang yang dia cintai ternyata juga memperhatikan nya

...

Love story| AruaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang