13 || Di mana Aru?

220 32 1
                                    

SIAPIN TISU KALAU MAU BACA PART INI !!!

SIAPIN TISU KALAU MAU BACA PART INI !!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mas Raka?"

Sang empunya nama yang sejak tadi sibuk menengok kesana-kemari untuk memastikan bahwa seseorang yang dia cari belum keluar, tiba-tiba menoleh saat ada yang memanggilnya.

"Mas jemput Aru?"

Raka mengangguk. Namun raut wajahnya terlihat begitu khawatir, seperti takut terjadi apa-apa dengan Aru yang sampai saat ini belum terlihat keberadaannya. "Aru di mana, Nolan? Kok kamu keluarnya sendirian aja?"

"Tadi selepas bel pulang sekolah bunyi, Aru langsung buru-buru pergi. Katanya mas udah nungguin dari tadi dan mau pulang bareng. Tapi kok sekarang mas ada di sini? Aru nya mana?" tanya Nolan sambil menoleh mencari keberadaan Aru.

Raka terkejut. Bahkan Raka belum mengabari Aru bahwa dia ingin menjemputnya. Raka datang kesini atas inisiatifnya sendiri karena sejak tadi perasaannya tidak enak tentang Aru. Lalu kemana perginya Aru sekarang?

"Mas udah coba hubungi Aru?"

Raka mengangguk, "Ponselnya ngga aktif."

"Duh, Nolan ngga tau kemana perginya Aru. Soalnya tadi emang buru-buru banget, bilangnya udah di jemput. Jadi yaudah Nolan biarin aja dia pergi."

Nolan yang hampir setengah hari bersamanya saja Aru bisa berbohong. Bagaimana dengan Raka yang tidak tahu apa-apa sejak tadi?

Raka tambah khawatir mengingat kondisi Aru yang belum benar-benar pulih. Raka takut terjadi apa-apa dengan Aru di luaran sana. Ditambah lagi Raka tidak tahu Aru pergi ke mana, tujuannya apa, dan dengan siapa dia pergi? Yang bisa lakukan saat ini hanya berusaha menghubungi Aru berharap ada balasan yang bisa membuat hatinya menjadi lebih tenang.

"Nanti coba Nolan bantu tanya sama temen-temen Aru lainnya ya, Mas. Barangkali ada yang tau Aru di mana. Kalau Aru udah ketemu, nanti Nolan kabarin Mas lagi."

Raka mengangguk, "Tolong ya, Nolan. Soalnya Aru belum benar-benar sembuh, masih harus banyak istirahat. Saya takut dia kenapa-napa."

Nolan pun mengangguk, "Iya, Mas. Nanti Nolan bantu cari di mana keberadaan Aru. Sekarang Mas tenang dulu, jangan panik, Aru pasti baik-baik aja kok."

Di saat Raka dan Nolan sibuk mencari di mana keberadaan Aru, dengan santainya saat ini Aru malah duduk di pinggir danau dengan pikiran yang berkecamuk sambil menunggu seseorang yang sudah dia hubungi beberapa jam yang lalu untuk datang ke sini.

Helaan napas beberapa kali terdengar. Sambil sesekali Aru menundukkan kepala dan menyembunyikan wajahnya di sela-sela tekukan kakinya guna memejamkan mata menenangkan pikiran yang benar-benar kacau sejak tadi.

Sampai akhirnya beberapa menit Aru menunggu, seseorang itu datang dan duduk tepat di samping Aru dengan napas terengah-engah. Karena untuk menemui Aru di sini yang sudah menunggu lumayan lama membuatnya jadi terburu-buru dan sulit untuk bernapas dengan tenang.

[✓] PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang