11 || Pergi ke rumah sakit

305 31 1
                                    

Selepas bel pulang sekolah berbunyi, Aru buru-buru memasukkan bukunya yang berada di atas meja ke dalam tas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selepas bel pulang sekolah berbunyi, Aru buru-buru memasukkan bukunya yang berada di atas meja ke dalam tas. Karena hari ini Aru benar-benar merasa lelah, tubuhnya terasa pegal-pegal entah karena apa. Sedangkan kepalanya masih sesekali terasa pusing. Jadi Aru ingin buru-buru pulang untuk istirahat memejamkan mata.

"Gue anter lo pulang, ya," ucap Nolan tiba-tiba.

Masih sibuk dengsn buku-bukunya, Aru menggelengkan kepala. "Ngga usah, gue bisa sendiri. Lagian rumah kita ngga searah."

"Ck, kayak sama siapa aja."

Setelah bukunya masuk semua ke dalam tas, Aru bangkit dari duduknya hendak beranjak pergi. Sebelum pergi, Aru menatap ke arah Nolan sambil menepuk bahu Nolan pelan. "Gue duluan ya, Lan."

Barulah setelah itu Aru pergi meninggalkan Nolan yang masih diam di tempat dalam beberapa detik. Sebelum akhirnya dia ikut pergi mengejar Aru untuk berjalan di sampingnya.

"Serius, Ru. Gue anter pulang aja, ya. Gue takut lo kenapa-napa di jalan," ucap Nolan lagi.

"Gue juga serius. Gue bisa pulang sendiri."

"Lo pulang naik apa? Katanya sepeda bapak lo rusak?"

Aru mengangguk, "Emang rusak. Jadi gue pulang-"

"ARU!"

Tepat setelah mereka sampai di pekarangan sekolah, tiba-tiba seseorang di depan gerbang yang sedang duduk di atas motor, melambaikan tangan ke arahnya. Dan orang itu pula yang meneriaki namanya sampai kalimat Aru terputus.

"Mas Raka?" mata Aru berbinar melihatnya. Kemudian Aru menoleh ke arah Nolan yang masih berada di sampingnya. "Gue pulang sama Mas Raka, Lan."

Nolan mengangguk. Syukurlah kalau ternyata Aru dijemput. Jadi dia tidak perlu khawatir lagi.

"Gue duluan, ya," ucap Aru.

Nolan mengangguk lagi sambil melambaikan tangan. Dari jauh, Nolan memperhatikan Aru sampai dia benar-benar menaiki motor Raka, kemudian pergi meninggalkan pekarangan sekolah.

"Tadi itu Nolan, ya?" tanya Raka saat dalam perjalanan pulang menuju rumah.

Dari belakang Aru mengangguk- walaupun sebenarnya Raka tidak melihat pergerakan Aru barusan.

"Tadi Nolan hubungi Mas katanya kamu pingsan waktu pelajaran olahraga. Muka kamu juga pucet sebelumnya. Kamu kenapa?"

"Ngga pa-pa," jawab Aru dengan suara yang lemah.

"Tadi Mas mau kesini jemput kamu, supaya kamu bisa istirahat di rumah. Tapi saat itu juga kedai lagi ada pembeli. Jadi ngga mungkin Mas ninggalin begitu aja. Maaf ya.. Mas cuma titip sama Nolan buat jagain kamu."

Aru kembali mengangguk, "Iya, ngga pa-pa, Mas. Lagian sekarang Aru udah jauh lebih baik kok. Tadi pingsan karena kegebok bola basket aja."

"Tapi Mas khawatir. Akhir-akhir ini Mas selalu memergoki kamu lagi nahan sakit sendirian," ucap Raka yang tidak digubris apapun oleh Aru. "Mumpung masih di jalan, kita ke dokter sebentar, ya. Kita cek keadaan kamu. Mas takut kamu kenapa-napa."

[✓] PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang