METT BACAAA, SEMOGA SUKAA AAMIIN.
vote duluuu yaaaaaa😔✋🏻
1. RAZI, DAN TENTANGNYA
Dia adalah diam yang menarik.
***
"RAZI? ADA SALAM DARI TEMEN GUE NIH... KATANYA LO GANTENG BANGET TIAP HARI."
Suara itu terdengar besar di telinga tujuh orang laki-laki berpakaian SMA yang baru saja akan mengambil tempat di kursi koridor untuk duduk, menunggu selesainya acara olahan kue dari bahan pisang dan labu di lapangan SMA ANDROMEDA. Acara ini, sekaligus jadi acara perpisahan untuk guru prakarya yang akan pindah.
"08 berapa, ganteng?" tanya salah satu kakak kelas lagi, yang suaranya terdengar centil dan menjijikkan di telinga Razi.
Laki-laki super dingin itu membuang wajahnya, tentu dengan ekspresi muak dan datar yang ia padukan. Ini bukan kali pertama dirinya mendapatkan teriakan seperti itu, sudah terlalu sering. Dan bagi Razi, beberapa rasa tidak semuanya harus diutarakan terus-terang, karena tidak semua orang mau menerimanya. Tidak semua orang suka dengan gombalan. Apalagi yang memulainya adalah perempuan, di mana harganya?
"Nggak usah minta-minta WA, Kak. Temen gue udah dijodohin sama Tuhan," balas Bobby sedikit teriak, berniat mengusir tiga orang kakak kelas itu. Dan, benar, setelah mengatakannya, tak ada suara lagi yang terdengar. Bobby almero, satu dari enam orang teman Razi di inti SATROVA BESAR, sebuah perkumpulan besar yang telah mereka naungi sejak SMP sampai hari ini. Bobby punya tubuh gempal. Suka makan, dan, suka ketawa.
"Fansnya banyak bener," ucap Alaska usai itu. "Ajarin dong, pake jampi-jampi apa, Zi?" Argarimba Alaska, yang kedua dari enam orang teman Razi. Wakil ketua SATROVA BESAR, dan dijuluki playboy, namun menjunjung tinggi lagu NOAH - Wanitaku.
"Nggak perlu jampi-jampi, cukup punya wajah ganteng. Itu modal utamanya," pendapat Rama. Rama Alpha Apollo, yang ketiga dari enam orang teman Razi. Si paling santai dalam segala hal.
"Kasian yang nggak ganteng, pasti, susah dapat cewek, ya?" suara Bara terdengar, bergabung di obrolan itu. Bara Bintang Tenggara, yang keempat dari enam orang teman Razi. Terkenal baik, manis, dan suka menabung.
"Bobby tersindir tuh, Bar," ucap Angkasa, melucu. Angkasa Naufal Merapi, ketua SATROVA BESAR, paling loyal ke semua teman-temannya.
"NGGAK APA-APA, HATI MUNGIL GUE CUMAN KESANDUNG DIKIT KOK, SA," balas Bobby, pasrah jika sering jadi pusat perundungan mereka.
Semua orang yang mendengar itu tertawa. Bobby juga ikut tertawa sembari mengibas-ngibaskan buku ke arahnya karena suasana mendung yang membuat gerah.
"Hahaha, kuat-kuat, ya, Bob," kata Sekala, menepuk pundak Bobby. Sekala Bumi Sagarmatha, yang keenam dari enam teman Razi. Dia yang paling pintar diantara semuanya.
"Berbahagialah, orang-orang yang punya wajah cakep, jika itu yang jadi standar rasa," sambung Sekala.
Tidak lama dari perbincangan mereka, beberapa siswa datang menghampiri rombongan mereka, berbondong-bondong memberikan kuenya untuk di coba. Namun, hanya Bobby, Rama, dan Sekala yang menerimanya, yang lainnya tak tertarik.
"Enak, ya, kue ini, rasanya mirip kue," ucap Bobby, tertawa sambil mengunyah. Lalu menawarkan pada Razi untuk mencobanya. Namun dibalas tolakan oleh laki-laki itu.
"Goblok! kan emang kue itu," campur Rama.
Awan yang sejak tadi mengepung, menampilkan warna gelapnya, akhirnya menurunkan rintiknya, deras, yang membuat siswa-siswi serta guru-guru yang ada di lapangan harus segera berlarian menepi di koridor secara cepat. Ilusi, Bunga, juga Genta yang ada di lapangan segera berlarian, mencari tempat berteduh paling dekat. Dan tibalah mereka di tengah kumpulan laki-laki yang katanya berkuasa di sekolah. Kumpulan siswa kelas 10 yang katanya sering membuat onar, SATROVA BESAR dipandang seperti itu bagi sebagian besar siswa.