CVOTEE DULUUUU
Selamat membaca, semoga sukaa Aamiin.
23. YANG SEMENTARA HANYA SEANDAINYA, KITA TIDAK PERLU BERSUSAH
Bagaimana jika final chapternya, ada aku dan kamu yang jadi sama-sama?
***
Hari senin, dan Razi baru saja mendapatkan sebuah transferan uang dari sang Ayah. Senilai Rp. 10.000.000. Hari ini bertepatan dengan hari ulang tahun sang Ayah, dan beliau ingin anaknya ini menyalurkan uang itu ke orang-orang yang membutuhkan. Hari ini, sang Ayah bukan cuma mengirimkan uang kepada Razi, kepada Raden, juga ia diberinya.
Kakak laki-laki Razi, Raden, saat ini sedang berbagi bingkisan kecil ke mahasiswa tingkat akhir, yang sedang sibuk berkelana dengan skripsi di kampusnya. Hitung-hitung sebagai sebuah hadiah. Karena, masih ingin bertahan sampai tahap ini untuk menyelesaikan studi.
Sementara Razi, di Markas SATROVA BESAR, dirinya dan teman-temannya sedang sibuk, memikirkan cara penyaluran uang ini...
"Kita bagi-bagi makanan aja di jalan nanti sore, ini kan hari senin, banyak yang puasa sunnah pasti," saran Bara.
"Ya. Sisa uangnya mau dikemanain?" Sekala berpikir, uang 10 juta terlalu besar hitungannya.
"Pakai buat bayar uang SPP anak SMANDA yang nggak mampu dan sekarang udah nunggak, jadi kita langsung tebus aja, kita nggak perlu bilang ke dia kalau udah dibayarin," saran Bara, lagi.
Bara selalu punya banyak ide-ide baik di kepalanya.
Razi menyepakatinya, dan yang lain, juga, "Ok."
Hari berikutnya, Razi dengan sebuah amplop coklat yang ada di tangannya datang ke ruangan Tata Usaha SMA ANDROMEDA. Berniat ingin merealisasikan keinginan sang Ayah di hari jadi. Ia bertemu dengan Ibu Rohmah— selaku penanggung jawab SPP SMA ANDROMEDA, menyampaikan maksudnya, kemudian segera melakukan pembayaran. Hari ini, ada 30 orang siswa yang SPPnya ia lunaskan cuma-cuma. Anggaplah sebagai doa panjang umur untuk sang Ayah.
Sembari menunggu Ibu Rohmah, Razi melihat sebuah kertas yang terdiri atas tiga nama siswa yang tercetak.
"Ini daftar apa, Bu?" tanya Razi.
"Oh, itu, daftar nama-nama siswa yang nggak bayar SPP untuk bulan ini lagi." Kebetulan hari ini, adalah tanggal 1, awal bulan. Ibu Rohmah harus selalu membuat laporan seperti ini tiap bulannya.
"Kenapa, Bu?"
"SPP udah nggak berlaku untuk siswa yang sudah resmi akan pindah," jelas Ibu Rohmah.
Razi menaikkan alisnya, ini kali pertama ia merasa penasaran sekali, "Pindah apa, Bu?"
"Pindah sekolah," jawab Ibu Rohmah.
Ekspresi wajah Razi berubah, "Ilusi Naraya, X.MIPA 4, pindah ke mana, Bu?"