Baru saja Chaeyoung kembali ke kelas, suasana disekolah menjadi heboh ketika semua guru mempunyai rapat dan itu membuatkan siswa siswi diperbolehkan untuk pulang.
"Chae, mau pulang bareng gue?" Tanya Chanyeol.
"Lo pulang duluan saja. Gue bakalan meminta Kak Jen untuk menjemput gue sama Lisa. Kebetulan sekali dia libur jadi sekarang dia pasti dirumah" ujar Chaeyoung.
Chanyeol mengangguk faham "Ya sudah, gue duluan" dia mengelus kepala Chaeyoung sebelum berganjak pergi dari sana.
Chaeyoung bergegas menggendong tasnya dan berlari untuk kekelas sang adek.
"Yer, Lisa kemana?" Tanya Chaeyoung menghampiri Yeri.
"Dia ketaman belakang Eon. Aku mau ikut tapi dia bilang dia ada urusan penting makanya dia kesana sendirian saja" ujar Yeri.
Dahi Chaeyoung mengernyit "Urusan penting? Ya sudah, Eonnie duluan ya" Chaeyoung langsung berlari ketaman belakang.
"Lo sudah membawa uang?" Tanya Kayle.
"Sudah dong. Tadi dikasi uang jajan sama Jennie Eonnie" sahut Lisa.
"Nih, dicoba. Gue yakin lo pasti bakalan suka" Kayle memberikan satu bungkusan rokok kepada Lisa dan Lisa langsung membayarnya.
"LALISA!" Teriakan itu membuatkan badan Lisa menegang.
Terlihatlah Chaeyoung yang menghampiri mereka membuatkan Lisa buru buru menyembunyikan bungkusan rokok itu dibelakangnya.
"E-Eh, Chaeng Eonnie" sahut Lisa kelihatan gugup.
Chaeyoung menatap Lisa dan Kayle secara bergantian "Apa yang kalian lakukan!?!"
"Kita tidak melakukan apa apa kok" sahut Kayle menghindar dari tatapan Chaeyoung.
"B-Benar. Aku sama Kayle hanya ngomong soal pelajaran" lanjut Lisa.
Chaeyoung menatap Lisa dengan datar "Lalisa! Eomma sama Appa tidak pernah mengajarkan kita berbohong! Sekarang, jujur sama Eonnie"
"Jujur apaan si Eon. Aku tidak melakukan apa apa" sahut Lisa membela dirinya.
Chaeyoung langsung mengambil sesuatu yang disembunyikan oleh Lisa itu "Ini apa Lalisa!?! Kamu ngerokok hah!?!" Marahnya.
"Erm Lis, gue duluan ya" pamit Kayle yang sudah ketakutan.
"Tunggu!" Sentak Chaeyoung "Mendingan lo menjauh dari adek gue! Kalau gue tahu lo mempengaruhi hal yang buruk kepada adek gue, gue akan melaporkan ulah lo kepada guru BK!" Ancamnya.
"B-baiklah Sunbae. Mianhe" Kayle buru buru berlari pergi dari sana. Aura dingin yang dikeluarkan oleh Chaeyoung membuatkan siapa siapa pun merasa ketakutan.
"Ayo pulang! Kamu harus dihukum!" Dingin Chaeyoung menarik Lisa menuju ke parkiran.
Kebetulan sekali, Jennie yang sudah ditelfon oleh Chaeyoung sudah tiba jadi mereka langsung masuk kemobil dan pulang. Chaeyoung tidak membahas soal apa yang terjadi barusan. Dia ingin membahasnya dirumah bersama kedua orang tuanya.
*
Baru saja mobil yang dikendarai oleh Jennie tiba di parkiran, Chaeyoung langsung turun dan menarik Lisa untuk masuk kerumah.
"Chaeng! Kenapa kasar sama Lisa!" Teriak Jennie bergegas menyusul keduanya.
Mendengar kerusuhan yang terjadi, Haein dan Jisoo bergegas menghampiri anak anak mereka.
"Ada apa ini?" Tanya Haein.
Chaeyoung melepaskan tangan Lisa dengan kasar "Jelaskan Lalisa!" Marahnya.
"Chae, kenapa marahin Lisa?" Tanya Jisoo.
"Lalisa, mendingan kamu jelaskan sama Eomma Appa sekarang!" Teriak Chaeyoung.
"Chaeyoung!" Sentak Jennie "Jangan teriak sama Lisa! Dia adek kamu Chae!" Lanjutnya.
"A-aku tidak melakukan apa apa kok Eomma, Appa" ujar Lisa menunduk takut.
"Jangan bohong Lisa!" Sentak Chaeyoung.
Plakkk
Keadaan semakin memanas ketika Jennie menampar pipi Chaeyoung "Sudah Eonnie bilang, jangan membentak Lisa!" Marah Jennie.
Chaeyoung tersenyum miris "Aku juga seorang kakak dan aku tahu apa yang aku lakukan! Aku hanya ingin memberi dia hukuman agar dia sadar kalau apa yang dia lakukan itu salah!"
"Cukup anak anak!" Lerai Haein "Chae, bisa kamu jelaskan apa yang terjadi? Kenapa kamu marah sama Lisa hurm?"
"Tadi pagi Jennie Eonnie memberikan uang jajan untuk Lisa. Dan tadi waktu pulang sekolah, aku melihat Lisa membeli rokok" jelas Chaeyoung. Dia bahkan mengeluarkan bungkusan rokok itu dan menunjukkan kepada yang lain.
"Tidak mungkin Lisa seperti itu!" Sangkal Jennie.
"Terserah Eonnie mau percaya atau tidak. Yang pasti, aku sebagai seorang Eonnie hanya tidak mau adek aku mengikuti pergaulan bebas" sahut Chaeyoung.
"Lisa, apa itu benar?" Tanya Jisoo memegang kedua pundak Lisa.
Lisa menggigit bibir bawahnya. Dia mengangguk dan menangis "Hiks mianhe Eomma, Appa" isaknya.
"Lisa, kenapa Lisa melakukan semua ini hurm? Bukannya Appa sudah melarang Lisa untuk menjadi yeoja bandel?" Tanya Haein.
Lisa sesenggukan "Hiks Kayle bilang ngerokok itu enak makanya Lisa mau coba" jelasnya.
Jisoo membawa Lisa kedalam dakapannya "Tidak apa apa, Lisa masih belum memahami. Jadikan semua ini sebagai pengajaran ya. Lisa jangan melakukan hal yang seperti ini lagi. Dan jangan berteman sama si Kayle itu lagi. Eomma tidak mau dia memberikan pengaruh yang buruk untuk Lisa" ujarnya dengan lembut.
"Hanya seperti itu!? Kalian tidak marah atau menghukum Lisa!?" Kaget Chaeyoung.
"Sudah lah Chae, ini hal yang kecil. Jangan diperbesarkan. Lisa juga memang masih kecil jadi dia belum memahaminya" ujar Haein.
Chaeyoung mendengus "Terserah kalian!" Dia langsung berganjak kekamarnya dengan kesal.
"Ck, lebay" gumam Jennie memutar bola matanya dengan malas.
"Jen, susul adek kamu" ujar Haein.
"Mwo!? Kenapa Appa!?" Protes Jennie.
"Kamu tidak melihat pipi Chae bengkak gara gara ulah kamu? Obatin pipi dia" arah Haein.
Jennie menghela nafasnya dengan kasar. Dengan terpaksanya dia berganjak kekamar Chaeyoung untuk mengobati adeknya itu.
Sebagai kakak, apa kalian fikir tindakan Chaeyoung yang marah sama Lisa itu benar?🤔
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless ✅
Fanfiction"Harapanku hanya sederhana. Aku ingin bahagia" "Eomma, Appa, apa aku anak kalian? Kenapa aku diperlakukan berbeda?" Blackpink📌 Siblings📌 Fanfiction📌