Beberapa jam berlalu dan akhirnya mereka ber4 tiba di Jeju. Bu Taeyeon memilih untuk membawa mereka kerumah ponakannya dan tinggal disana untuk beberapa hari.
"Chae, bangun. Kita sudah sampai" Jennie membangunkan Chaeyoung dengan menepuk pelan pipi sang adek.
"Eung" Chaeyoung mengerjabkan matanya berkali kali. Dia menatap sekeliling dan terlihatlah Bu Taeyeon dan Bu Yoona yang sudah berganjak keluar dari mobil.
"Ayo keluar" ujar Jennie berganjak keluar diikuti oleh sang adek. Mereka langsung membantu Bu Taeyeon dan Bu Yoona mengeluarkan koper dari dalam bagasi mobil.
"Tante!" Seorang cewek menghampiri mereka dan memeluk Bu Taeyeon.
"Ini ponakan Ibu, namanya Seulgi" ujar Bu Taeyeon memperkenalkan ponakannya kepada yang lain.
"Annyeong semuanya" sapa Seulgi membungkuk sopan.
Chaeyoung dan Jennie ikut membungkuk "Annyeong. Aku Chaeyoung dan ini Jennie Eonnie. Dia Eonnie aku"
"Tante sudah bilang sama aku kalau kalian lebih muda dari aku jadi kalian bisa memanggil aku Eonnie saja" ujar Seulgi dengan ramah.
"Arreosso Eonnie" sahut Chaeyoung dan Eonnie nya pula hanya tersenyum.
"Dan ini Bu Yoona, teman Tante" lanjut Bu Taeyeon memperkenalkan Yoona kepada Seulgi.
Seulgi mengangguk faham "Kalian pasti capek, ayo masuk" dia bergegas membantu Bu Taeyeon membawa koper memasuki rumahnya.
Rumah itu tidak lah terlalu gede namun ianya cukup membuatkan mereka merasa nyaman.
"Rumah ini hanya ada 3 kamar kosong. Chaeyoung, Jennie, apa tidak apa apa kalian berdua 1 kamar?" Tanya Seulgi.
"Tidak apa apa Eon" sahut Jennie.
"Ah, syukurlah" gumam Seulgi "Baiklah, kalian bisa masuk istirahat dikamar. Nanti kita bisa makan malam bersama"
"Memangnya kamu bisa memasak?" Tanya Bu Taeyeon.
Seulgi cengesan "Masak si bisa tapi tidak terlalu jago"
"Tidak apa apa, nanti Tante sama Bu Yoona akan membantu kamu" ujar Bu Taeyeon diangguki oleh Seulgi "Chaeyoung, Jennie, kalian bisa istirahat" lanjutnya.
"Baiklah Bu" sahut Jennie berganjak memasuki kamar disusul oleh sang adek.
*
Waktu makan malam tiba dan mereka semua sudah berkumpul dimeja makan untuk menikmati pelbagai jenis makanan yang disediakan oleh Bu Taeyeon dan Bu Yoona.
"Besok pagi kita akan bertolak ke tempat lombanya. Chae, Ibu harap kamu sudah siap ya" ujar Bu Taeyeon.
Chaeyoung mengangguk "Aku siap Bu. Lagunya juga sudah aku siapkan" sahutnya.
"Kita percaya sama kamu. Kamu jangan merasa tertekan. Kita semua yakin kamu bisa" ujar Bu Yoona.
"Terima kasih Bu" sahut Chaeyoung.
"Ya sudah, ayo makan" ujar Bu Taeyeon.
Chaeyoung sontak melirik Jennie ketika Eonnie nya itu tiba tiba meletakkan makanan kedalam piringnya.
"Habisin" ujar Jennie memberikan senyuman kepada sang adek.
Hati Rose menghangat. Sudah lama dia tidak menerima perhatian yang seperti itu dari Eonnie nya itu "Gomawo" ujarnya dan mula memakan makanannya.
*
*Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam dan Rose bersama Jennie sudah berada di kamar.
Kali ini Jennie akan membantu sang adek untuk membuat persiapan.
"Lagu apa yang akan kamu nyanyikan besok?" Tanya Jennie penasaran.
"Someone You Loved"
"Kenapa harus lagu itu? Eonnie bahkan tidak pernah melihat kamu menyanyikannya"
Chaeyoung tersenyum tipis "Lagu itu mempunyai arti yang mendalam dan aku seakan dapat merasakannya. Asal Eonnie tahu, di sekolah juga aku sering keruangan music pas aku ada waktu dan lagu ini sering dinyanyikan oleh aku makanya aku tidak butuh persiapan yang lama untuk lomba besok"
"Kenapa Eonnie tidak pernah tahu?"
"Memangnya Eonnie pernah ada waktu untuk aku?"
Jennie bungkam. Apa yang dikatakan oleh Chaeyoung ada benarnya. Selama ini dia terlalu sibuk memantau perkembangan adek kecilnya dan itu membuatkan dia tidak ada waktu untuk memantau adek pertamanya ini.
"Chaeyoung-ah, maaf-"
"Tidak apa apa, aku mengerti" potong Chaeyoung "Eonnie sibuk memantau perkembangan Lisa dan itu bikin Eonnie tidak ada waktu untuk memantau perkembangan aku bukan?" Lanjutnya tersenyum palsu.
Jennie hanya diam. Dia sedikit merasa bersalah namun ego nya malah mengatakan kalau dia sudah melakukan sesuatu yang tepat "Eonnie hanya mau kamu mandiri Chae" ujarnya pada akhirnya.
"Eoh, aku tahu. Itu juga alasan yang Eonnie sering katakan" sahut Chaeyoung "Sudahlah, aku tidak ingin ribut sama Eonnie. Mendingan Eonnie tidur saja duluan. Aku mau ke taman belakang" Chaeyoung bangkit dan berganjak pergi meninggalkan Jennie.
*
*"Chae? Kok belum tidur?" Seulgi menghampiri Chaeyoung yang melamun di bangku ditaman belakang rumahnya.
"Tidak bisa tidur Eon. Aku kefikiran soal lomba besok" sahut Chaeyoung yang tidak sepenuhnya berbohong.
Seulgi tersenyum dan berganjak duduk disamping Chaeyoung "Tidak perlu kefikiran soal itu. Nanti kamu bakalan overthinking. Eonnie yakin kok kamu pasti bisa"
"Kok Eonnie bisa yakin? Eonnie bahkan belum pernah mendengar suara aku"
Seulgi terkekeh kecil "Tante Taeyeon pernah bilang sama Eonnie kalau kamu punya suara yang terlalu indah. Ah, Eonnie tidak sabar untuk mendengar suara kamu besok"
"Eonnie juga bakalan ikut ke acara itu?"
"Pasti dong. Eonnie akan mendukung kamu"
"Gomawo" Chaeyoung yang sudah merasa akrab sama Seulgi akhirnya tanpa sadar meletakkan kepalanya dipundak Seulgi.
Seulgi juga sama sekali tidak mempermasalahkannya. Dia malah merasa senang karena bisa akrab sama sosok yang lebih muda darinya bahkan dia sudah menganggap Chaeyoung seperti adeknya sendiri.
Tanpa mereka sedari, ada sosok Jennie yang memantau mereka dari jauh. Kedua tangan yeoja ini sudah terkepal emosi. Dia cemburu melihat sang adek yang lebih akrab sama orang lain berbanding dirinya sendiri.
Tuh, mbak Seulgi sudah muncul🤣
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless ✅
Fanfiction"Harapanku hanya sederhana. Aku ingin bahagia" "Eomma, Appa, apa aku anak kalian? Kenapa aku diperlakukan berbeda?" Blackpink📌 Siblings📌 Fanfiction📌