-6-

1.5K 242 19
                                    

Chaeyoung hanya memasang wajah datarnya ketika Jennie mengompres pipi nya yang sudah bengkak itu.

"Tidak sakit?" Bingung Jennie soalnya Chaeyoung sama sekali tidak menunjukkan rasa sakitnya.

Chaeyoung menatap Jennie. Matanya berkaca kaca "Hati aku lebih sakit. Eonnie aku sendiri yang menampar aku. Dulu, Eonnie pernah berjanji sama aku kalau Eonnie tidak akan pernah menyakiti aku tapi semuanya hanya janji palsu"

Nafas Jennie seakan tercekat "Chaeyoung-ah, m-mianhe. Eonnie-"

"Tidak apa apa, aku mengerti" potong Chaeyoung tersenyum palsu "Semuanya demi Lisa bukan?" Lanjutnya.

Jennie mengangguk singkat "Lisa masih kecil dan harus kita lindungi"

"Sama, aku juga ingin melindungi dia karena dia adek aku tapi kalian malah menganggap cara aku salah"

"Chaeng-ah, kamu harus mengerti, Lisa masih kecil. Kita harus membimbing dia. Dia pasti faham kalau kita memberinya pengertian tanpa menghukumnya"

"Arreosso" sahut Chaeyoung "Mendingan Eonnie ke kamar Eonnie. Aku mau mandi" dia bangkit dan berjalan memasuki kamar mandinya. Percuma dia berdebat, yang pasti dia akan tetap dipersalahkan.










*

"Dimana Chaeyoung?" Tanya Jisoo ketika semua anggota keluarganya berkumpul dimeja makan untuk menikmati makan malam namun hanya Chaeyoung yang tidak ada disana.

"Masih dikamar" sahut Lisa.

"Tumben? Biasanya dia yang paling gercep kalau soal makan" ujar Jisoo.

"Jen, pergi susul adek kamu" ujar Haein.

"Arreosso Appa" dengan patuhnya Jennie berganjak menuju kekamar adek pertamanya.

Tok tok tok

"Chaeyoung-ah, ayo makan malam" ujarnya.

Ceklekk

Chaeyoung membuka pintu kamarnya "Kalian makan saja. Aku sudah kenyang"

"Tumben? Sejak kapan si tupai ini kenyang huh?"

"Eon, aku malah berdebat. Mendingan Eonnie sama yang lain makan saja. Aku capek, mau istirahat" tanpa menunggu sahutan dari Jennie, dia kembali menutup pintu kamarnya.

Hah~

Gara gara kejadian tadi sore, dia masih belum siap untuk berhadapan dengan Eomma dan Appa nya. Sejujurnya dia masih sedikit kesal sama ulah kedua orang tuanya yang terlalu memanjakan Lisa.





"Dimana Chaeyoung?" Tanya Haein ketika Jennie menghampiri mereka.

"Dia tidak mau makan. Dia capek, mau istirahat" sahut Jennie.

"Pasti dia masih marah sama aku" lirih Lisa menunduk merasa bersalah.

"Bukan salah kamu Lis. Chaeyoung saja yang terlalu lebay. Jangan difikirkan" ujar Jennie mengelus kepala sang adek.

"Sebelum makanannya dingin, mendingan kita makan sekarang" timpal Jisoo.

Akhirnya malam itu mereka menikmati makan malam mereka tanpa anggota keluarga yang lengkap.

*

Jam menunjukkan pukul 10 malam dan insomnia Chaeyoung kembali kambuh. Dia tidak bisa tidur. Ingin sekali dia menghubungi Chanyeol untuk meminta bantuan sahabatnya itu namun dia tidak ingin mengganggu.

Ceklekk

Pintu kamarnya yang dibuka secara tiba tiba membuatkan dia menatap kearah sosok yang menghampirinya.

"Chaeng Eonnie"

Ah, ternyata adek nya yang memasuki kamarnya.

"Wae?" Sahut Chaeyoung cuek.

Lisa menunduk "Mianhe. Aku tahu aku salah Eon. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi"

"Jauhin Kayle" datar Chaeyoung.

Lisa mengangguk tanpa ragu "Eoh, aku pasti akan menjauhi dia"

Chaeyoung merentangkan kedua tangannya membuatkan Lisa bergegas menaiki kasur dan memeluknya.

"Jangan lakukan hal yang seperti tadi lagi ya. Eonnie tidak mau adek Eonnie ini berubah menjadi yeoja bandel" ujar Chaeyoung.

"Arreosso Eonnie" sahut Lisa yang masih setia memeluk Chaeyoung.

"Dan Eonnie mau minta maaf karena tadi sudah marah marah sama kamu. Tidak seharusnya Eonnie membentak kamu juga"

"Tidak apa apa, aku mengerti. Apa yang Eonnie lakukan itu wajar kok"

Chaeyoung tersenyum. Adeknya bahkan lebih pengertian daripada kedua orang tuanya serta Eonnie nya.

"Ouh Lisa-ya, kamu disini" ujar Jennie memasuki kamar Chaeyoung.

"Eoh, Eonnie belum tidur?" Tanya Lisa.

"Eonnie mau tidur bareng kamu Lis. Ayo kekamar Eonnie" ujar Jennie ingin menarik tangan Lisa namun Chaeyoung langsung menepisnya.

"No! Malam ini Lisa tidur sama aku" ujar Chaeyoung.

"No way! Lisa tidur bareng Eonnie!" Sahut Jennie.

"Nourrrr! She's mine!" Balas Chaeyoung tidak mau kalah.

Lisa hanya diam dan melihat perdebatan kedua kakaknya itu dengan santai.

"Lisa sama Eonnie!" Tegas Jennie.

"Lisa sama aku" sahut Chaeyoung "Mendingan Eonnie keluar. Hushh hushh" usirnya.

"Heh! Dikira Eonnie kucing huh!?!" Kesal Jennie melotot garang kearah sang adek.

"Ya kan memang kucing" sahut Chaeyoung santai.

Chaeyoung berganjak turun dari kasur dan menarik Jennie keluar dari kamarnya "Selamat malam kucing garong!!" Teriak nya sebelum menutup pintu kamarnya.

"Yakkk Kim Chaeyoung!!" Teriak Jennie menggendor pintu kamar Chaeyoung berkali kali.

"Ayo kita tidur Lis. Abaikan saja kucing garong itu" ujar Chaeyoung mematikan lampu kamar dan dia langsung membawa sang adek kedalam dakapannya.

Lisa terkekeh kecil "Besok pagi pasti bakalan diamuk sama tuh kucing"

"Biarkan saja" sahut Chaeyoung santai.

Lisa tersenyum dan semakin mengeratkan pelukannya. Tidak butuh waktu yang lama, dengkuran halusnya mula kedengaran.

Pelukan hangat dari sang adek membuatkan rasa kantuk mula menghampiri Chaeyoung. Akhirnya malam itu dia bisa menikmati tidurnya; mengabaikan sang Eonnie yang pasti akan mengomelinya.






  Tekan
    👇

Hopeless ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang