-Extra Part-

2.6K 217 12
                                    

Sudah sebulan sejak kepergian Chaeyoung, kehidupan yang dijalani oleh keluarganya kini berbeda. Anggota keluarganya lebih sering menghabiskan waktu sendirian dengan urusan masing masing.

Mereka hanya akan berkumpul bersama untuk sarapan dan makan malam.

Seperti sekarang, mereka semua sudah berkumpul dimeja makan untuk menikmati sarapan mereka.

"Dimana Chaeyoung? Eomma sudah menyiapkan Sundubu jjigae yang dia mau" ujar Jisoo menatap kedua anaknya serta suaminya.

"Eomma lupa kalau Chaeng Eonnie sudah pergi?" Sahut Lisa.

Dahi Jisoo mengernyit "Pergi kemana Lisa-ya. Dia harus sarapan duluan"

"Cukup Eomma!" Sentak Jennie. Matanya bahkan sudah berkaca kaca "Eomma harus sadar kalau Chaeyoung sudah meninggal! Adek aku sudah meninggal Eomma! Eomma tidak bisa menyangkal kenyataan itu!"

Jisoo menggigit bibir bawahnya bagi menahan isakannya. Ingatannya kembalilah berputar dimana didepan matanya sendiri dia melihat Chaeyoung dimakamkan "Tidak mungkin. Itu hanya mimpi Eomma" gumamnya.

"Kenapa setelah Chaeng Eonnie tidak ada kalian baru bisa menghargai kehadiran dia?" Sambar Lisa.

"Lisa-ya-"

"Apa Appa?" Potong Lisa "Seorang Appa itu adalah cinta pertama bagi setiap anak cewek begitu juga dengan Appa. Appa menjadi cinta pertama untuk Chaeng Eonnie tapi Appa sendiri yang menghancurkan kebahagiaan Chaeng Eonnie" lanjutnya.

"Appa sadar Appa salah Lis! Bahkan kita semua juga salah" ujar Haein dengan mata berkaca kaca.

"Kalian selalu saja meminta Chaeng Eonnie untuk mengalah dan sekarang dia benar benar mengalah! Dia bahkan pergi tanpa menikmati kasih sayang dari kalian. Kalian sungguh kejam!" Setelah menyambar tasnya, Lisa langsung pergi dari sana.

"Seharusnya Appa menunaikan keinginan Chaeng untuk ke Italy. Gara gara ngambek sama Appa, dia bahkan pergi lebih jauh dari kita dan kita tidak akan ketemu sama dia lagi" ujar Jennie dengan tatapan kosongnya.

"Jennie-ya. Appa minta maaf karena tidak bisa menjadi Appa yang baik untuk kamu sama adek adek kamu. Appa menyesal Jen. Apa yang bisa Appa lakukan agar kamu bisa maafkan Appa?" Lirih Haein.

Jennie menatap sang Appa dengan sendu "Kembalikan Chaeng dan aku memaafkan Appa" ujarnya membuatkan Haein bungkam "Appa tidak bisa melakukannya bukan? Sama, aku juga tidak bisa. Gara gara itu aku membenci diri aku sendiri" setelah itu dia bangkit dan berjalan pergi dari sana.

*

Disamping makam Chaeyoung, terlihatlah Lisa yang duduk disana dengan menggenggam satu bunga mawar putih. Dia memilih untuk bolos dari sekolah karena dia terlalu merindui sang Eonnie.

"Chaeng Eonnie. Apa disana seru? Apa Eonnie akan marah kalau aku memilih untuk menyusul Eonnie? Aku capek sama semua ini Eon. Keluarga kita sudah tidak bahagia seperti dulu" lirih Lisa membaringkan dirinya disamping makam Chaeyoung dan memeluk makam itu.

Angin yang berhembus dengan tenang membuatkan Lisa memejamkan matanya.

"Lisa-ya, bangun"

Lisa mengerjabkan matanya berkali kali "Chaeng Eonnie!?!" Dia bangkit dan bergegas memeluk sosok yang ada disampingnya itu "Aku kangen Eonnie"

Chaeyoung tersenyum "Lisa-ya. Apa Eomma, Appa dan Jennie Eonnie memperlakukan kamu dengan baik?"

"Mereka memperlakukan aku dengan baik dan itu yang bikin mereka kurang perhatian sama Eonnie. Mianhe Eonnie. Semuanya salah aku" lirih Lisa.

"Aniyo Lisa-ya. Mereka memperlakukan kamu dengan baik karena mereka sayang sama kamu. Eonnie juga sayang sama kamu Lis. Eonnie tahu kamu kuat jadi kamu harus bertahan sehingga akhir ya. Perjalanan hidup kamu masih panjang"

Lisa menggeleng "Aku mau tinggal disini, bersama Eonnie"

Chaeyoung yang terus tersenyum itu mengelus kepala Lisa "Tidak bisa Lis. Dunia kita sudah berbeda. Eonnie sudah bahagia disini jadi Eonnie juga mau kamu bahagia di dunia kamu. Jaga Eomma, Appa sama Jennie Eonnie dengan baik ya. Eonnie percaya sama kamu"

"Apa Eonnie tidak benci sama mereka?"

"Eonnie tidak bisa membenci mereka. Mereka keluarga kita bukan? Ingat Lisa-ya. Apa pun yang terjadi, mereka tetap keluarga kita. Walaupun kecewa sama mereka, kita tidak bisa membenci mereka"

Inilah yang paling Lisa suka dari Chaeyoung. Chaeyoung adalah yeoja yang mempunyai hati yang cukup tulus.

"Jadi sekarang kamu kembali ya. Jalani hidup kamu dengan baik. Jangan berdendam sama mereka. Sayangi mereka seperti mereka menyayangi kamu. Kalau kamu merindui Eonnie, kamu harus ingat kalau Eonnie akan sentiasa ada dihati kamu walaupun kamu tidak bisa melihat Eonnie" lanjut Chaeyoung.

"Eonnie janji akan sentiasa ada disamping aku?" Tanya Lisa.

"Eonnie janji" sahut Chaeyoung membawa Lisa kedalam pelukannya.

"Lisa-ya! Bangun Lisa!" Lisa mengerjabkan matanya berkali kali ketika mendengar suara yang tidak asing membangunkannya.

"Jennie Eonnie?"

"Astaga Lisa. Eonnie fikir kamu kenapa napa!" Ujar Jennie khawatir "Kenapa kamu tidur disini?"

Lisa menatap sekeliling. Ah, ternyata dia masih berada disamping makam Chaeyoung "Disini nyaman Eon. Aku seakan bisa merasakan pelukan dari Chaeng Eonnie" ujarnya.

Jennie terdiam dan beralih menatap makam Chaeyoung. Niat awalnya memang untuk berkunjung ke makam Chaeyoung namun dia kaget ketika melihat Lisa yang tidur dengan memeluk makam Chaeyoung.

"Rosie, Eonnie datang" ujar Jennie meletakkan satu mawar putih diatas makam Chaeyoung "Walaupun sudah sebulan sejak kepergian kamu, Eonnie masih belum bisa memaafkan diri Eonnie. Eonnie sudah menjadi Eonnie yang buruk untuk kamu. Seharusnya Eonnie sadar kalau kamu hanya membutuhkan perhatian dari Eonnie tapi Eonnie terlalu buta untuk menyadarinya. Maafin Eonnie. Percayalah, Eonnie sayang banget sama kamu. Kamu adek pertama Eonnie dan kelahiran kamu dulu adalah sesuatu yang paling Eonnie tunggu. Sekarang kamu pasti sudah bahagia bukan? Pergilah dengan tenang. Maafkan Eonnie karena tidak bisa menjadi Eonnie yang baik untuk kamu"

"Hati Chaeng Eonnie itu terlalu baik. Dia sudah memaafkan kita semua kok. Dan dia juga pasti ingin melihat kita bahagia. Jadi, apa bisa kita menunaikan keinginan Chaeng Eonnie?"

"Maksud kamu?"

"Ayo kita perbaiki hubungan keluarga kita. Kalau keluarga kita hancur, hati Chaeng Eonnie juga pasti hancur"

Setelah memahami kata kata sang adek, Jennie akhirnya mengangguk "Ayo kita perbaikinya!" Sahutnya semangat.

"Chaeng Eonnie. Eonnie berbahagialah disana. Aku akan menjaga keluarga kita ini" ujar Lisa.

Dengan tangan yang bergandengan, Jennie dan Lisa berganjak pergi meninggalkan area pemakamam.

Sekarang hati mareka mula merasa lega setelah mereka sepenuhnya mengikhlaskan kepergian Chaeyoung

Mengikhlaskan bukan berarti melupakan. Ianya hanyalah satu cara untuk terus melangkah kedepan tanpa melupakan kenangan masa lalu.











End✅


Salam lebaran buat yang meraikan lebaran. Kalau ada ketikan aku yang mungkin menggores hati kalian, aku meminta maaf dengan tulus🙏

🥰


  Tekan
    👇

Hopeless ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang