Mereka semua sudah kembali ke rumah Seulgi karena acara lomba juga sudah selesai. Sekarang saatnya untuk mereka beristirahat sebelum mereka kembali ke Seoul.
"Jen" Seulgi menghampiri Jennie yang hanya melamun ditaman belakang rumahnya.
"Hurm" sahut Jennie singkat.
Seulgi tersenyum tipis. Dia sadar kok kalau Jennie cemburu melihat dirinya yang akrab sama Chaeyoung soalnya raut wajah yang ditampilkan oleh Jennie itu kelihatan dengan jelas.
"Kamu bisa membawa motor?" Tanya Seulgi.
Jennie menatap Seulgi dengan bingung. Kenapa Seulgi tiba tiba bertanya soal itu? "Bisa si. Aku punya sim" sahut Jennie pada akhirnya.
"Bagus lah. Ini" Seulgi menyerahkan satu kunci motor kepada Jennie.
"Maksud Eonnie apaan si?" Bingung Jennie.
"Aku tahu kamu mau menghabiskan waktu kamu bersama adek kamu bukan? Ini, gunakan saja motor ini untuk membawa Chaeyoung jalan jalan sebelum kita bertolak ke Seoul" ujar Seulgi.
Raut wajah Jennie langsung berubah menjadi ceria. Dia bergegas mengambil kunci mobil itu "Thanks Eon!" Dia bangkit dan berlari menuju kekamar.
Dibukanya pintu kamarnya itu dan terlihatlah Chaeyoung yang duduk dipinggiran kasur dengan tatapan kosong.
"Chae, ayo" panggilnya.
"Huh?" Bingung Chaeyoung.
Tanpa menjawab, Jennie langsung menarik tangan sang adek untuk keluar dari kamar. Mereka menuju ke halaman rumah yang sudah terdapat satu motor disana.
Jennie memakai helm dan dia ikut membantu memakaikan helm kepada sang adek.
"Ini motor siapa?" Bingung Chaeyoung.
"Seulgi Eonnie" sahut Jennie berganjak menaiki motor itu "Ayo naik"
"Kita mau kemana?"
"Nanti kamu tahu kok" sahut Jennie.
Walaupun bingung, Chaeyoung tetap menaiki motor itu dan dia memeluk perut sang Eonnie dengan erat.
"Let's go!" Pekik Jennie menjalankan motornya itu.
Tidak butuh waktu yang lama, mereka tiba di tempat yang mampu membuatkan Chaeyoung terpaku.
"What the heck Eonnie!?!" Pekik Chaeyoung.
Jennie tersenyum miring "You like it?"
"You must be kidding me!?!" Chaeyoung seakan masih belum percaya dengan apa yang dilihat olehnya itu.
Jennie terkekeh "Ayo" dia menggandeng sang adek menuju kearah seorang pria.
"Annyeonghasaeyo Ahjussi. Aku Jennie dan ini adek aku, Chaeyoung. Kami ingin menyewa kuda kuda disini untuk beberapa jam" jelas Jennie.
Ahjussi itu tersenyum "Kalian bisa memanggil saya Pak Yuno. Saya yang bertugas menjaga kuda kuda disini. Mari ikut saya, saya akan memperkenalkan kuda kuda ini kepada kalian"
"Woahh" Chaeyoung terus terpaku menatap kuda kuda yang ada.
Jennie pula terus tersenyum. Dia dan Chaeyoung memang menyukai haiwan dan gara gara itu juga dia memilih untuk membawa adeknya itu ke tempat pelatihan kuda.
Beberapa menit setelah Pak Yuno menjelaskan apa yang harus mereka lakukan, mereka akhirnya bisa menunggang kuda setelah memakai pakaian keselamatan.
"Daebak!" Ujar Chaeyoung dengan semangat ketika dia sudah berada diatas kuda.
"Hi Horsie" sapa Jennie mengelus kuda yang dinaiki olehnya.
Kedua kuda yang dinaiki oleh mereka akhirnya berjalan jalan mengelilingi ladang kuda itu.
2 jam berlalu, aktiviti yang dilakukan oleh mereka akhirnya selesai. Mereka sudah memberikan makanan kepada kuda yang dinaiki oleh mereka itu dan sekarang saatnya mereka untuk kembali pulang.
Disepanjang perjalanan pulang, Chaeyoung terus tersenyum. Dia bahagia karena bisa menghabiskan waktunya bersama sang Eonnie. Sudah lama mereka tidak menghabiskan waktu bersama dan sekarang mereka akhirnya bisa menghabiskan waktu bersama.
Beberapa menit kemudian, mereka tiba dirumah Seulgi. Chaeyoung berganjak turun dari motor dan bergegas membuka helmnya begitu juga dengan Jennie.
Grepp
Jennie tersentak kaget ketika sang adek tiba tiba saja memeluknya dengan erat "Terima kasih untuk hari ini. Akhirnya untuk sekian lama aku kembali menikmati waktu berdua bersama Eonnie. Aku bahagia" ujar Chaeyoung yang masih setia memeluk Jennie.
"Eonnie juga bahagia karena bisa menghabiskan waktu bersama kamu" sahut Jennie.
Pelukan dilepaskan. Chaeyoung tersenyum tipis "Ayo masuk. Kita harus beres beres sebelum pulang"
Dengan tangan yang saling bergandengan, mereka berganjak memasuki rumah.
Seulgi yang sedari tadi memantau dibalkon kamarnya itu hanya tersenyum tipis. Dia ikut bahagia ketika melihat senyuman dibibir Chaeyoung.
*
Setelah selesai segala urusan, mereka akhirnya bertolak pulang ke Seoul bersama Seulgi yang ingin ikut bersama.
"Chaeyoung" panggil Bu Yoona.
"Iya Bu?" Sahut Chaeyoung.
"Pak kepsek benar benar bangga sama kamu. Dia sudah tidak sabar menunggu kamu pulang untuk memberikan ucapan selamat kepada kamu. Kamu sudah berhasil membuatkan sekolah kita dikenali oleh orang ramai" ujar Bu Yoona.
Chaeyoung tersenyum "Semuanya juga atas bantuan Ibu sama Bu Taeyeon. Kalian yang memberikan peluang ini kepada saya. Tanpa kalian, saya tidak mungkin bisa menjadi juara 1 seperti sekarang"
"Kamu memang berbakat Chae. Kalau satu hari nanti kamu menjadi idol, jangan lupa Ibu sama yang lain ya" ujar Bu Taeyeon bercanda.
Chaeyoung tertawa "Tidak mungkin aku melupakan kalian"
"Baguslah" sahut Bu Yoona ikut tertawa.
Beberapa menit kemudian, suasana dimobil itu kembali menjadi hening.
Rasa kantuk juga sudah mula menghampiri Chaeyoung membuatkan yeoja itu langsung meletakkan kepalanya dipundak Jennie.
Jennie tersenyum bahagia. Akhirnya sang adek kembali manja dengannya.
Seulgi? Ah, yeoja ini sudah tidur bahkan mulutnya sudah terbuka dengan luas. Ada ada saja tingkah si beruang imut ini. Kekeke.
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless ✅
Fanfiction"Harapanku hanya sederhana. Aku ingin bahagia" "Eomma, Appa, apa aku anak kalian? Kenapa aku diperlakukan berbeda?" Blackpink📌 Siblings📌 Fanfiction📌