-9-

1.6K 267 28
                                    

Sedari tadi Chaeyoung terus mendiami Jennie bahkan sewaktu makan malam saja dia tidak bersuara. Dia hanya kelihatan cuek.

"Chaeng-ah" langkah Chaeyoung yang ingin memasuki kamarnya itu terhenti. Dia berbalik dan menatap sosok Jennie dengan datar "Eonnie sudah minta maaf bukan? Sampai kapan kamu mau mendiami Eonnie hurm?" Tanya Jennie memelas.

"Ini bukan pertama kalinya Eonnie melakukan kesalahan yang sama" datar Chaeyoung.

"Tapi Eonnie tidak sengaja Chae. Eonnie lupa-"

"Lupa kalau masih punya aku sebagai adek?" Sambar Chaeyoung dengan cepat "Atau bahkan Eonnie tidak pernah menganggap aku sebagai adek Eonnie?" Lanjutnya.

"Maksud kamu apa Chae! Kamu adek Eonnie dan akan selamanya menjadi adek Eonnie!" Sahut Jennie.

Chaeyoung tersenyum remeh "Hanya status yang menunjukkan aku sebagai adek Eonnie nyatanya Eonnie tidak memperlakukan aku seperti adek Eonnie" setelah itu, dia berganjak memasuki kamar dan menguncinya.

Jennie bungkam. Apa selama ini dia sudah berlaku kejam kepada adeknya sendiri? Dia hanya ingin adeknya itu belajar mandiri karena dia yakin diusia Chaeyoung itu sudah seharusnya Chaeyoung mandiri.


*
*

Pagi harinya, mereka semua menikmati sarapan mereka bersama sebelum Chaeyoung dan Jennie berangkat ke Jeju bersama Bu Taeyeon.

"Berapa hari kalian disana?" Tanya Haein.

"2 hari saja kok" sahut Chaeyoung.

"Koper kalian sudah dibereskan?" Tanya Jisoo.

"Sudah" sahut Chaeyoung.

"Lakukanlah yang terbaik. Appa yakin anak Appa ini bisa" ujar Haein mengelus kepala Chaeyoung.

Chaeyoung tersenyum haru. Perhatian sederhana dari kedua orang tuanya saja sudah membuatkan dirinya merasa senang "Eung! Aku akan membawa pulang juara satu!" Sahutnya semangat.












Mobil yang dikendarai oleh Haein akhirnya tiba di perkarangan sekolah. Dia bersama Jisoo memang memilih untuk menghantar anak anak bersama.

"Kalian disana hati hati. Jen, jagain adek kamu. Jangan mengulangi kesalahan kamu lagi" nasihat Jisoo.

"Arreosso Eomma" sahut Jennie melirik Chaeyoung yang masih bersikap cuek kepadanya.

"Chaeng Eonnie pasti bisa! Fighting Chaeng!" Pekik Lisa memberi semangat.

Chaeyoung mengelus kepala Lisa "Jaga diri kamu. Jaga Eomma sama Appa juga ya"

"Aku janji!" Sahut Lisa.

"Uang jajannya sudah Appa transfer" ujar Haein.

"Thanks Appa" ujar Jennie mewakili sang adek.

Setelah mencium pipi keluarganya secara bergantian, Chaeyoung dan Jennie akhirnya berpamitan. Mereka menyeret koper mereka menuju ke Bu Taeyeon yang sudah menunggu mereka di parkiran mobil bersama Bu Yoona.

Ketiga sahabat Chaeyoung juga sudah berada disana untuk memberi dukungan kepada Chaeyoung.

"Walaupun gue tidak bisa melihat secara langsung, gue yakin lo pasti melakukan yang terbaik. Semangat Chaeyoungie" ujar Ryujin memeluk Chaeyoung.

"Lo jangan gugup Chae. Lo pasti bisa melakukan yang terbaik" ujar Mingyu

"Tidak peduli lo juara satu atau tidak, gue sama yang lain tetap bangga sama lo" lanjut Chanyeol.

"Thanks kalian" ujar Chaeyoung tersenyum haru.

"Ya sudah, kita berangkat sekarang ya" ujar Bu Taeyeon "Dan Bu Yoona juga akan ikut menemani kita" lanjutnya.

"Baiklah Bu" sahut Chaeyoung.

Setelah memasukkan koper kedalam bagasi mobil, mereka ber4 akhirnya berangkat ke jeju bersama.








Didalam mobil, hanya suara Bu Taeyeon sama Bu Yoona yang kedengaran. Mereka berdua asyik mengobrol bersama dengan Bu Taeyeon yang masih fokus menyetir.

Jennie sama Chaeyoung? Mereka hanya diam bahkan Chaeyoung seakan menjaga jarak dari Jennie.

"Chae" Chaeyoung melirik tangannya yang digenggam oleh Jennie "Apa yang perlu Eonnie lakukan agar kamu memaafkan Eonnie? Eonnie menyesal Chaeyoung-ah"

"Percuma Eonnie meminta maaf kalau nanti Eonnie mengulanginya lagi" sahut Chaeyoung.

Jadi sekarang mereka bicaranya pelan saja agar tidak kedengaran sama Bu Taeyeon dan Bu Yoona.

"Eonnie tidak akan mengulanginya lagi. Eonnie janji Chae. Kalau Eonnie mengulanginya lagi, kamu bebas menghukum Eonnie" ujar Jennie tanpa ragu.

Chaeyoung menghela nafasnya dengan kasar. Sedikit tidak tega si ngelihat sang Eonnie yang memelas itu. Akhirnya dia membaringkan kepalanya di pundak Jennie tanpa mengeluarkan suara.

Jennie tersenyum tipis. Dia yakin adeknya itu sudah lulus dan itu membuatkan dirinya bisa bernafas lega "Gomawo Chaeyoung-ah" bisiknya mengelus kepala Chaeyoung yang berada di pundaknya.

Chaeyoung memejamkan matanya. Rasa kantuk mula menghampirinya membuatkan dirinya dijemput kealam mimpi dengan menjadikan pundak Jennie sebagai bantalan.



*
*

"Eh Lis, kemarin gue sama Irene Eonnie ketemu sama Chaeyoung Eonnie di mall. Dia bilang kalau dia kesana bareng Jennie Eonnie sama lo si" ujar Yeri

Lisa mengangguk "Eoh, kita bertiga memang ke mall kok. Hanya saja gue sama Jennie Eonnie ke timezone terus Chaeng Eonnie lagi belanja"

"Kalau dilihat, keluarga lo sayang banget ya sama lo"

Dahi Lisa mengernyit "Mereka keluarga gue, sudah pasti mereka sayang sama gue dong"

Yeri terkekeh kecil "Iya juga si" ujarnya "Tapi gue sadar kalau perhatian mereka hanya tertuju kepada lo, bukan kepada Chaeng Eonnie juga" lanjutnya membatin.











  Tekan
    👇

Hopeless ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang