Kembalinya Chaeyoung kesekolah disambut dengan baik oleh ketiga sahabatnya.
"Lo memang hebat Chae!" Puji Ryujin merangkul Chaeyoung.
"Thanks" ujar Chaeyoung.
"Gara gara lo sudah menjadi juara 1, gue bakalan mentraktir lo makan dikantin nanti jam istirahat. Lo bebas memesan apa yang lo inginkan!" Ujar Mingyu.
"Okay! Lo memang the best!" Sahut Chaeyoung semangat.
"Gue sama Ryujin tidak ditraktir? Tega banget lo" timpal Chanyeol.
Mingyu mendengus "Kalian juga gue traktir kok"
"Nah, ini baru sahabat gue!" Ujar Chanyeol merangkul Mingyu.
"Sunbae" seorang siswi menghampiri mereka "Sunbae dipanggil keruangan kepala sekolah" ujarnya yang tertuju kepada Chaeyoung.
"Sekarang?" Tanya Chaeyoung
"Iya Sunbae" sahut siswi itu "Ngomong ngomong, selamat ya karena sudah menjadi juara 1 untuk acara lombanya. Aku sama yang lain bangga sama Sunbae" lanjutnya.
Chaeyoung tersenyum malu "Terima kasih"
Siswi itu mengangguk dan berganjak pergi dari sana.
"Sepertinya kepala sekolah akan memberi kado untuk lo nih" ujar Chanyeol.
"Mungkin" sahut Chaeyoung santai "Gue keruangan kepsek duluan ya" pamitnya berlari pergi meninggalkan sahabatnya.
*
Dengan gugupnya Chaeyoung duduk dibangku didepan Pak Yuda, kepala sekolahnya itu.
"Jangan gugup Chaeyoung-ah. Saya bukan ingin memarahi kamu" ujar Pak Yuda terkekeh kecil.
Chaeyoung tersenyum tipis "Maaf Pak"
"Baiklah Chae. Tujuan saya memanggil kamu kesini karena saya ingin mengucapkan selamat untuk kejayaan kamu. Kamu sudah membuatkan prestasi sekolah kita semakin meningkat. Saya mewakili guru guru yang lain merasa bangga sama kamu"
"Terima kasih Pak" ujar Chaeyoung.
"Ini, untuk kamu" Pak Yuda memberikan satu amplop kepada Chaeyoung.
"Apa ini Pak?"
"Dibuka saja Chaeng"
Dengan penasarannya Chaeyoung membuka amplop itu "Pak, ini serius?!" Kagetnya "Ini 500000 won loh! Banyak banget Pak!"
"Tidak apa apa Chae. Itu hanya kado yang kecil untuk kamu"
"Terima kasih Pak. Aku senang banget"
"Iya Chae"
"Kalau tidak ada apa apa lagi, aku permisi ya Pak" pamit Chaeyoung. Setelah diangguki oleh Pak Yuda, dia akhirnya berganjak keluar dari ruangan kepsek itu.
Dipeluknya amplop yang berisi uang itu dengan erat. Dia bahagia. Akhirnya tabungannya untuk membeli gitar idamannya cukup. Dia bisa saja meminta sang Appa untuk membelikannya namun dia ingin gitar pertamanya itu dibeli dengan uang tabungannya sendiri.
*
Disisi lain, terlihatlah Lisa bersama Yeri yang asyik mengobrol karena guru mereka masih belum tiba.
"Jadi Chaeng Eonnie juara 1?" Tanya Yeri dan Lisa mengangguk "Sudah gue duga!" Lanjut Yeri senang.
"Gue senang banget si. Akhirnya kedua saudara gue kembali pulang dengan selamat" ujar Lisa "Tapi ada yang aneh sama Chaeng Eonnie"
"Aneh gimana?"
"Dia nanya sama gue, apa gue akan kesepian kalau dia pergi? Nah, gue jadi bingung deh. Memangnya dia mau kemana coba?
Yeri menelan ludahnya dengan kasar. Tidak tahu kenapa, sekarang malah dia yang menjadi overthinking "Chaeng Eonnie mau bunuh diri? Ah, tidak mungkin. Sadar Yer, lo pasti korban drama!" Batin Yeri menyadarkan dirinya sendiri.
"Pagi anak anak" pandangan mereka tertuju kearah Bu Naya yang memasuki kelas mereka diikuti oleh seorang siswi dibelakangnya "Hari ini kalian kedatangan teman baru" lanjutnya.
"Gue Viora" ujar Viora datar.
"Baiklah Viora, kamu bisa duduk disamping Lisa yang masih kosong itu" ujar Bu Naya.
"Yang mana?" Tanya Viora.
"Gue" sahut Lisa dengan malas.
Denhan jengkelnya Viona berganjak duduk dibangku kosong disamping kiri Lisa.
"Songong banget lo" cibir Viona.
"Bukan urusan lo" sahut Lisa ketus.
Viona menggeram kesal. Dia adalah ketua badgirl disekolahnya yang dulu bahkan tidak ada mana mana siswi yang berani dengannya namun sekarang gadis yang baru dikenalinya itu sudah songong dengannya? Ck, dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
"Lis, mendingan lo hati hati deh. Viona kayak dendam sama lo tuh" bisik Yeri.
"Gue tidak peduli" sahut Lisa memutar bola matanya dengan malas.
Waktu istirahat tiba dan baru saja Lisa ingin berganjak kekantin bersama Yeri, seseorang malah menghadangnya.
"Lo tidak perlu sok keren deh" ujar Viona.
"Lo punya masalah apaan si sama sahabat gue!?!" Sambar Yeri dengan kesal.
Viona menggedikkan bahunya dengan acuh "Pertama kali melihat dia saja sudah bikin gue tidak suka sama dia"
"Ya bagus lah lo tidak suka sama gue. Gue juga masih suka cowok si" balas Lisa santai.
Viona mendengus. Tangannya terangkat untuk menampar pipi Lisa membuatkan yeoja berponi itu menutup matanya.
Namun selama beberapa detik, Lisa tidak merasakan apa apa pun tamparan dipipinya. Dia membuka matanya dan langsung melotot kaget "Chaeng Eonnie!"
Iya, Chaeyoung berada disana bahkan sekarang dia sudah memegang tangan Viona yang hampir menampar pipi Lisa.
"Lo jangan ikut campur!" Teriak Viona marah.
Dengan masih mencengkram tangan Viona, Chaeyoung menatap sosok itu dengan datar "Gue sunbae lo, hormat sama gue bocah!"
"Gue tidak peduli!" Balas Viona "Sekarang lepaskan tangan gue!"
"Ini amaran pertama dari gue, kalau lo menyakiti adek gue lagi, gue tidak segan segan membuatkan hidup lo menderita!" Ancam Chaeyoung melepaskan tangan Viona.
Nafas Viona memburu. Dia menatap kearah Lisa "Lihat saja nanti!" Ujarnya sebelum berganjak pergi dari sana.
"Li, kamu baik baik saja?" Tanya Chaeyoung khawatir.
"Aku baik baik saja. Eonnie tidak perlu khawatir" sahut Lisa "Ngomong ngomong, kenapa Eonnie bisa kesini?"
"Ayo kita makan dikantin bersama. Teman Eonnie bakalan mentraktir kita" ujar Chaeyoung "Yer, ayo. Kamu juga harus ikut"
"Eh, baiklah!" Sahut Yeri.
Ketiga yeoja itu langsung berjalan kekantin tanpa mempedulikan siswa siswi yang sedari tadi membicarakan tentang Chaeyoung yang mempertahankan sang adek.
Chaeyoung sayang kok sama Lisa💓
Tekan
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless ✅
Fanfiction"Harapanku hanya sederhana. Aku ingin bahagia" "Eomma, Appa, apa aku anak kalian? Kenapa aku diperlakukan berbeda?" Blackpink📌 Siblings📌 Fanfiction📌