-7-

1.6K 234 48
                                    

Baru saja bergabung dimeja makan, Chaeyoung langsung berteriak ketika Jennie tiba tiba menarik kupingnya.

"Akhhhh sakit Eonnie!!" Teriak Chaeyoung

"Ya ampun!! Heh kalian, pagi pagi sudah ribut hah!?" Omel Jisoo.

"Appa~" rengek Chaeyoung.

"Jen, lepasin kuping adek kamu. Copot kupingnya nanti" ujar Haein.

Dengan tidak relanya Jennie melepaskan kuping Chaeyoung "Itu gara gara tadi malam kamu mengusir Eonnie!"

Chaeyoung mengusap kupingnya yang sudah memerah itu "Eonnie saja yang menyebalkan"

"Sudah aku bilang, Eonnie pasti bakalan diamuk sama kucing oren" bisik Lisa terkekeh geli.

"Kucingnya galak Li. Mendingan kamu jauh jauh dari dia deh" balas Chaeyoung ikutan berbisik.

"Heh, ngomong apa kalian!?" Sambar Jennie memicingkan matanya.

"Tidak ada apa apa Eon" sahut Lisa dengan cepat.

"Eonnie percaya sama kamu kok tapi Eonnie tidak percaya sama si tupai ini" ujar Jennie.

Chaeyoung mendelik sebal "Dikira aku nakal kali"

"Ya memang" sahut Jennie.

"Sudah heh!" Lerai Jisoo "Habisin sarapan kalian. Kalian sudah hampir telat" lanjutnya membuatkan anak anaknya bergegas memakan sarapan mereka.

"Chae, nanti pulang sekolah kamu ikut Eonnie kamu ke mall. Belanja barang yang kamu butuhkan untuk ke Jeju. Nanti uangnya Appa transfer" ujar Haein.

"Yes! Appa the best!" Sahut Chaeyoung mengacungkan jempolnya.

"Aku ikut juga dong!" Timpal Lisa.

"Iya, kamu ikut juga. Eonnie tidak mungkin meninggalkan adek kesayangan Eonnie ini" sahut Jennie.

Chaeyoung tidak peduli. Dia fokus memakan makanannya. Lagian dia memang sadar si kalau dia bukan adek kesayangan Jennie.













*
*

Sekarang sudah jam istirahat dan Chaeyoung bersama sahabatnya sudah berkumpul di kantin.

"Gue dapat kabar kalau lo bakalan ikut lomba nyanyi di Jeju. Apa benar?" Tanya Ryujin

Chaeyoung mengangguk dengan pipi yang dipenuhi oleh makanan "Iya dan gue berangkat besok bareng Bu Taeyeon dan Jennie Eonnie"

"Jennie Nuna juga ikut?" Bingung Mingyu.

"Orang tua gue khawatir makanya mereka mau Jennie Eonnie ikut bersama" sahut Chaeyoung.

"Orang tua lo sayang juga si sama lo" ujar Chanyeol.

Chaeyoung tersenyum tipis "Mereka sayang kok sama gue. Hanya saja mereka menganggap kalau gue sudah tidak perlu dimanjakan sama mereka lagi. Mereka lebih peduli sama Jennie Eonnie karena Jennie Eonnie anak pertama dan mereka memanjakan Lisa karena Lisa anak bungsu. Dan mereka beranggapan kalau gue bisa mandiri"

Ryujin menepuk pundak Chaeyoung "Gue mengerti perasaan lo. Lo pasti iri melihat Eonnie sama adek lo yang dimanjakan itu bukan?"

"Iri? Itu sudah pasti tapi gue berusaha menepis perasaan itu karena gimanapun  juga, mereka saudara kandung gue. Biar gue sendiri saja yang kecewa, jangan mereka" sahut Chaeyoung.

"Lo punya kita kok" ujar Mingyu.

"Kita sahabat lo yang akan sentiasa bersama lo. Jangan pernah merasa sendiri" lanjut Chanyeol.

Chaeyoung tersenyum haru "Thanks. Gue beruntung karena bisa bertemu sama kalian"

"Kita lebih beruntung karena bisa bertemu sama sosok sekuat lo. Andai gue yang berada di posisi lo, sudah pasti gue kabur dari rumah" ujar Ryujin terkekeh kecil.

Chaeyoung ikut terkekeh namun sedetik kemudian raut wajahnya menjadi datar ketika dia melihat sosok seseorang yang berada tidak jauh darinya.

"Kenapa lo lihatin adek kelas seperti itu?" Kepo Chanyeol.

"Tuh cewek namanya Kayle. Kemarin gue marah sama Lisa karena Lisa ketahuan hampir merokok. Semuanya gara gara si Kayle itu. Dia sudah memberikan pengaruh buruk buat adek gue" jelas Chaeyoung.

"Njirr lah. Masih bocah saja sok sokan mau ngerokok" ujar Mingyu.

"Terus kenapa sama pipi lo? Lo jangan fikir gue sama yang lain tidak sadar ya kalau pipi lo kelihatan sedikit bengkak" ujar Chanyeol menatap Chaeyoung dengan curiga.

"Gue ditampar sama Jennie Eonnie gara gara gue ngebentak Lisa. Gue emosi pas ngelihat Lisa hampir ngerokok si makanya gue marah banget sama tuh anak" sahut Chaeyoung.

"Memangnya orang tua lo gak marah sama Lisa?" Tanya Mingyu.

Chaeyoung terkekeh kecil "Mereka marah sama Lisa? Ah, itu tidak mungkin. Lisa sama Jennie Eonnie anak kesayangan mereka bukan?"

Ketiga sahabatnya itu mengangguk faham. Mereka cukup mengerti apa yang dilalui oleh Chaeyoung karena selama ini mereka lah yang menjadi sandaran Chaeyoung.

Dan Chaeyoung benar benar bersyukur karena bisa menjadi sahabat kepada ke3 sosok yang cukup pengertian itu.


*
*

"Lo sudah bilang sama Bu Jess kalau besok lo izin libur?" Tanya Joy menatap Jennie yang lagi menikmati bekalnya.

"Sudah. Lagian kelas gue untuk minggu ini tidak banyak si" sahut Jennie.

"Semoga saja dengan ke Jeju lo bisa lebih akrab sama adek lo"

Dahi Jennie mengernyit "Maksud lo apa? Lo fikir gue sama Chaeyoung tidak akur gitu?"

Joy mengangkat bahunya dengan acuh "I guess so" sahutnya "Gue sebagai sahabat lo cukup sadar sama perubahan yang terjadi sama lo. Kita sudah menjadi sahabat sejak TK lagi Jen. Dulu lo marah banget kalau ada siapa siapa yang gangguin Chaeyoung. Tapi sekarang lo kelihatan seakan sudah tidak peduli sama Chaeyoung"

"Chaeyoung sudah gede, dia bisa menjaga dirinya sendiri. Gue hanya perlu fokus menjaga Lisa. Dia masih kecil" sahut Jennie.

Joy menghela nafasnya dengan kasar. Percuma juga dia menasihati Jennie. Pasti ada saja jawaban dari sahabatnya itu.












  Tekan
    👇

Hopeless ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang