10. Chenle Stories I

2.4K 160 3
                                    

Menurutmu, seperti apa yang seorang Chenle tanggung sebagai anak tunggal dari seorang pengusaha berpengaruh di Seoul? Dia satu satunya harapan keluarga, sekalipun orang tuanya tak memaksanya untuk melanjutkannya. Nurani seorang anak pasti ingin orang tuanya bahagia dan menikmati masa tuanya dengan senyum paling manis.

Jadi, untuk bisa memenuhi persyaratan memegang perusahaan ayahnya. Chenle harus lulus kuliah dulu, jika kita bicara jujur. Chenle memang tertarik pada bisnis, namun bukan itu impiannya. Bukan menjadi pengusaha pekerjaan impiannya, tapi yang impiannya adalah menjadi atlet basket ternama sehingga membuatnya bisa dekat bahkan akrab dengan idolanya Stephen Curry.

Mark adalah orang yang paling tau anaknya luar dan dalam. Dia dan anaknya itu lebih seperti sahabat yang ditakdirkan menjadi ibu dan anak. Karna dari Chenle masih bayi sampai remaja, dia selalu tidur satu kamar dan satu ranjang dengan Mark. Oleh karna itu. Pada waktu malam Chenle tidur di kamarnya sendiri, dia kesulitan tidur dan harus di puk puk dulu oleh ibunya sampai terlelap.

Mengenai impian anaknya itu, Mark sudah sering bilang. Bahwa kebahagian dia lebih penting dari kewajibannya sebagai anak tunggal keluarga Seo. Namun dia lebih ingin melihat kedua orang tuanya tersenyum bangga atas apa yang dia lakukan dengan cara melanjutkan ayahnya.

Jadi, karna Chenle adalah calon pengusaha. Dia akhirnya memilih jurusan management bisnis, seperti yang kukatakan. Menjadi pengusaha bukan impian Chenle, dia masih butuh banyak belajar mengenai bisnis. Bagaimana cara mengelola bisnis dan keuangan dengan baik, melihat keuntungan dan kerugian yang akan dia dapatkan.

Jika Mark, mempelajari bisnis buka hal yang sulit untuknya. Karna saat masih pacaran dengan Johnny, Mark sering diajar mengenai bisnis dan diajak bermain saham oleh tuan Lee. Namun, Chenle berbeda. Anak ini, bahkan menjadi pengusaha bukan karna dia benar benar mau. Jadi sangat sulit untuknya mempelajari tentang Bisnis.

Dikala pusing mengerjakan tugas kampus sendirian. Mark yang baru saja mengambil teh dari dapur melihat anaknya itu hampir menangis dan berkaca kaca, dia lelah. Dia tidak tau bagaimana cara mengerjakan, Mark dapat melihat itu dari mata putra itu dan membuatnya akhirnya menegur sang anak.

"Baby" panggil Mark

"Yes, mom?" jawab Chenle

"Naik ke atas. Paman Sujin akan mengantarmu ke ruang belajar yang Daddy sediakan. Biar membuatmu lebih semangat" perintah Mark

"Okey mom" turut Chenle

Chenle menutup notebook miliknya, mengambil iPad serta kertas kertas tugasnya. Mark memanggil Sujin dan memintanya membawa Chenle ke ruangan belajar yang bisa membuatnya lebih semangat. Sujin yang paham hanya mengikuti perintah sang nyonya dengan membawa Chenle ke ruangan itu.

Sementara Mark masuk kedalam ruang kerja suaminya yang kebetulan sang suami baru datang dari kantor, makanya ingin dibawakan teh hangat.

"Hun, apa kau bersedia mengajar anak kita bersamaku?" tawar Mark

"Harus?" tanya Johnny

"Hun, Chenle itu bukan anak yang suka bisnis. Dia pusing mengerjakan tugas tugas kampusnya sendiri. Kita harus mendukungnya, hun" jelas Mark

"Okey, kita ajari. Sampai Chenle bisa, mengerti dan memahami tentang bisnis" terima Johnny

"And then. Hun, ada satu permintaan lagi?" pinta Mark

"Wah, kau hari ini banyak sekali meminta hal seperti ini babe" ucap Johnny

"Keberatan, hun?" tanya Mark

"Nope, bukan. Bukan begitu maksudku" jawab Johnny

"Oke. What's? Ada permintaan apa lagi, babe?" tanya Johnny












Beloved Mrs Seo [JOHNMARK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang