19. I'm Sorry

1.8K 129 5
                                    

Sudah hampir setengah tahun setelah Mark menerima suaminya itu untuk melakukan BDSM padanya. Johnny tak selalu melakukannya kok, pikirkan saja. Bagaimana Johnny tega sering membuat istrinya terluka jika istrinya itu saja tak pernah marah atau sekedar mengeluh padanya. Memang Mark dan Doyoung adalah perbedaan yang sangat jauh.

Selain itu, bagaimana dengan kondisi jagoan kita Seo Chenle? Chenle sudah lebih baik, dia masih perlu terapi agar bisa benar benar berjalan dengan normal seperti biasa. Walaupun sudah mampu berdiri, namun Chenle belum sanggup berjalan sendiri. Itulah sebabnya Chenle masih harus menggunakan kursi roda sampai benar benar sudah bisa jalan.

Ngomong ngomong soal Mark. Perlu kalian ingat lagi, Mark itu adalah seorang CEO. Jadi dia setiap harinya harus bekerja mengurus perusahaannya, begitu juga dengan Johnny. Perusahaan yang Johnny tangani ada 3 yang membuatnya juga sibuk.

Pagi ini, adalah akhir pekan. Dan kebetulan, hari ini adalah jadwal untuk terapi Chenle dirumah sakit. Jujur, Chenle merasa kesepian belakangan ini. Karna ibunya itu jarang lagi punya waktu untuk menemaninya terapi, kesibukan Mark membuat Chenle meratapi hubungannya dengan Mark entah mengapa menjadi jauh jadinya.

Bagaimana dengan Mark? Dia tak menyadarinya. Chenle sudah semakin pintar menutupi ekspresi dirinya, jadi saat Mark pulang kerja dan melihat anaknya. Chenle selalu memberi reaksi bahagia menyambut Mark seakan tak terjadi apa apa, jadi bagaimana bisa Mark sadar.

Niatnya, Chenle ingin meminta Mark untuk menemaninya. Jadi dia meminta Sujin yang mendorong kursi rodanya menemui sang ibu, namun saat baru saja ingin masuk ke kamar orang tuanya. Johnny tiba tiba keluar sudah menggunakan mantel seperti ingin keluar dan Mark membawa tas berukuran sedang, Eunwoo yang baru datang mengambil tas itu dan pergi.

"Daddy and mommy, mau kemana?" tanya Chenle

Mark melihat layar ponselnya memperlihatkan bahwa ini adalah waktunya untuk Chenle terapi, dia hampir lupa itu.

"Hun, tunggu di depan saja. Aku perlu bicara dengan Lele" pinta Mark

"Alright, babe" terima Johnny

Johnny mengecup pucuk kepala Chenle dan akhirnya pergi keluar duluan. Sementara Mark berlutut dihadapan Chenle lalu menggenggam kedua tangan anaknya itu

"Baby ingin bilang apa?" tanya Mark

"Emm, mommy ingin-"

"No, no. Baby bilang dulu mau apa, baru mommy jelasin mommy mau kemana" ucap Mark

"Lele, sebenarnya ingin ditemani terapi. Terakhir kali mommy menemani Lele terapi kan 3 bulan yang lalu. Tapi, jika mommy sibuk. Tak apa, Chenle bisa dengan Jeno atau dengan Renjun" jelas Chenle

"Baby, mommy really sorry. Mungkin, kali ini mommy tidak bisa menemani baby lagi. Maaf sayangnya mommy, sebagai gantinya mommy akan meminta Jeno untuk menemani baby selama mommy dan daddy pergi" jelas Mark juga

"Mommy dan daddy ingin kemana? Keluar negri lagi?" tanya Chenle

"Nope, hanya pergi ke Busan. Mommy dan daddy ada meeting disana selama 3 hari dengan pengusaha lain, termasuk uncle Jaehyun dan aunty Haechan" jawab Mark

Yah, tak bisa lagi. Sedih sih, tapi Chenle tetap berusaha senyum agar mommy nya itu tak merasa bersalah karna tak bisa menemaninya. Namun bukan Mark jika tak menyadari bahwa anaknya itu sedih.

"Baby, listen mommy says. Next schedule your therapy, mommy akan menemanimu dan mengosongkan jadwal kerja mommy" janji Mark

"Thanks my beloved mom" ucap Chenle memeluk Mark












Diperjalanan, Mark sedikit terpikir mengenai anaknya itu. Walaupun ini bukan pertama kali dia tak bisa menemani anaknya terapi, tapi rasanya sedih saja. Johnny menyadari itu, telapak tangannya yang besar itu menggenggam dagu Mark lalu menolehkan wajah istrinya itu padanya.

"Why babe?" tanya Johnny

"Worry to our son?" tebak Johnny

"Bukan khawatir, hun. Tapi sedih" jawab Mark

Johnny melepas tangannya dari dagu Mark dan kembali memainkan ponselnya.

"Dia sudah besar. Sudah waktunya untuk dia menemukan cintanya sendiri, babe. He's will fine" jelas Johnny

Apa? Suaminya itu kenapa? Oh, tak salah sih Johnny mengucapkan begitu. Toh kan yang lebih mengerti dan dekat dengan Chenle kan Mark, jadi tak salah jika Johnny tak bisa menerima perasaan yang Chenle berikan. Mark hanya terkejut saja, dia tak bisa marah dan lebih tepatnya dia tak mau marah atau malah membuang tenaga untuk berdebat dengan suaminya itu.

Sementara Johnny, dia sengaja berbicara begitu untuk memancing Mark membalas perkataannya. Namun ternyata, lagi lagi Mark hanya diam. Jangankan marah, wajahnya saja masih terlihat baik baik saja begitu.

"Babe, kenapa kau tak marah?" tanya Johnny to the point

"It's oke, lagipula kan kau emang kurang dekat dengan anak kita. Jadi tidak masalah" jawab Mark

Johnny berdecak kasar. Kenapa istrinya ini, bertingkah seperti malaikat atau memang sudah dari sana.

"Seo Minhyung. Jangan bertingkah seperti malaikat dihadapan setan" protes Johnny

"Aku tidak bertingkah seperti malaikat, hun. Untuk apa juga aku melawan? Orang tuaku tak pernah mengajariku untuk membantah atau membangkang dengan suami" jelas Mark dengan suara yang masih lembut

DEG!

Tak bisa juga Johnny melawan. Apa yang dikatakan istrinya itu benar.










"Selamat datang di hotel MK Mine, daepyonim" sapa seorang resepsionis

"4 hari. VIP" jelas Johnny

"Baik daepyonim, akan kami siapkan. Dimohon untuk menunggu 10 menit dulu" pintanya

Johnny hanya mengangguk. Singkatnya, hotel mewah di Busan ini milik Johnny. Perusahan investasinya punya banyak sekali gedung di berbagai wilayah. Ada sekolah, kampus, hotel, gedung apartemen, tempat les, rumah sakit dan restoran. Belum sampai 10 menit menunggu, salah seorang staff hotel datang untuk membawa pasangan suami istri itu ke kamar mereka yang berada di lantai 15.

Tak ada pembicaraan antara Johnny dan Mark sepanjang perjalanan menuju kamar, tak enak juga berbicara ada staff hotel begini. Jadi, saat sudah masuk kamar baru keduanya itu membuka suara.

"Hun, kenapa 4 hari?" tanya Mark

"Oh, aku lupa. Sepertinya kau harus sedikit sakit malam ini, itu sebabnya aku memesan ruangan VIP ini sayangku" bisik Johnny

Yaps! Sesuai feeling Mark. Bertepatan setelah membisikan itu pada Mark, Johnny mendekat lalu menghirup leher mulus istrinya itu. Hal itu membuat Mark tak nyaman, dia tak bisa terbiasa rasanya. Tapi dia tak menolak atau lebih tepatnya tak mau menolak, walaupun tak nyaman untuknya.

Dan Johnny merasakan hal itu, terlebih lagi Mark ada tingkat sensitivitas di bagian lehernya. Lehernya tak bisa diendus, itu akan membuat Mark merinding dan berakhir pingsan. Karna tau itu akhirnya Johnny tak melanjutkannya dan menjauh dari istrinya itu.

"Forget it. Next time, saja" ucap Johnny

Sementara Mark yang mendengar perkataan Johnny itu terdiam. Bahkan Johnny saja belum mulai, tapi dia tak mau melanjutkan.

"Apa kau akan tetap terdiam seperti itu dan tak mau menyiapkan air untukku mandi, Seo Minhyung?" tanya Johnny

"Oh, sorry. Aku akan menyiapkannya" jawab Mark












T.B.C.
Lanjut gak nih?
Makasih untuk yang udah mampir..
Jangan lupa vote sama comment..
Stay healthy and have a nice day!

Beloved Mrs Seo [JOHNMARK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang