16. Weird

1.4K 121 1
                                    

Selama Chenle dirawat. Winter tak pernah absen menjenguk Chenle. Bahkan mungkin Winter yang lebih sering mengajak Chenle berbicara daripada ibunya sendiri. Winter sesayang itu dengan Chenle, Mark dan Doyoung tidak buta sampai tidak melihat bagaimana perhatian yang Winter berikan untuk anak tunggal Seo itu.

Setelah hampir satu minggu tidur dalam rasa sakitnya, keadaan Chenle membaik. Jari Chenle bahkan bergerak saat Winter menggerakkan tangannya, tidak ada orang yang paling bahagia disitu. Jika adapun Winter lah orangnya, dia tak pernah meninggalkan Chenle apalagi saat Chenle sudah melewati masa kritisnya.

Setelah 7 hari menutup mata, Chenle membuka matanya dikala dia sudah dipindahkan ke ruang rawat. Mark yang melihat itu langsung meminta Johnny memanggil dokter, sementara dia mengubungi Winter yang sudah menjadi kandidat paling kuat menjadi menantunya itu.

Saat membuka matanya, orang pertama yang dia lihat adalah ibunya. Chenle sangat senang karna terakhir kali sebelum penyerangan, ibunya itu menghilangkan dan meninggalkan pesan tidak ingin dicari.

"Mommy~" lirih Chenle

"Yes baby, mommy here. Don't move, oke? Mommy tidak akan kemana mana" jawab Mark

Setelah kurang lebih 1 menit memanggil, akhirnya dokter cantik yang dari awal mengurus Chenle itu datang lalu memberi senyuman paling cerah untuk remaja lelaki yang manis itu.

"Hey good boy, how are you?" tanya Wendy

"I'm fine, doctor" jawab Chenle

"Oke, kalau begitu aunty periksa dulu ya" ucap Wendy dengan lembut

Disaat Wendy sedang memeriksa, Chenle menyadari bahwa kakinya tak bisa dia gerakkan. Hal itu membuat Chenle panik karna bangun bangun dia kenapa tiba tiba jadi lumpuh begini.

"Mom, dad. Kaki Lele mengapa tak bisa digerakkan? Ada apa dengan Lele, mom?" tanya Chenle panik

"Sssttt, calm down baby. Dokter periksa dulu yaa" ucap Mark menenangkan

"Mom, kenapa tidak bisa!" keluh Chenle

Selesainya memeriksa, Wendy beserta Johnny dan Mark menahan Chenle agar tak banyak bergerak. Mau menjelaskan saja susah jika Chenle tak bisa tenang begini.

"Chenle sayang, tenang dulu. Aunty jelaskan, tapi Chenle jangan panik. Calm down first" jelas Wendy

"What's happen with me, aunty?" tanya Chenle

"Calm down. Aunty tak bisa menjelaskannya jika Chenle tak tenang" jawab Wendy

Setelah merasa Chenle sudah cukup tenang, akhirnya Wendy kembali membuka suara.

"Chenle, sayang. Begini, untuk kondisi badan Chenle. Aunty sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi karna ada pukulan keras di punggung tulang belakang Chenle, itulah yang mengakibatkan otot kedua kaki Chenle jadi tak bisa berfungsi dengan baik. But, calm down. Tidak lama, hanya saja aunty tak bisa menjamin waktunya kapan. Asalkan Chenle rajin terapi yaa" jelas Wendy

Hati orang tua mana yang tak hancur melihat keadaan anaknya seperti ini. Dimana tangisan Chenle semakin pecah saat mengetahui kondisinya sendiri, tak bagus momentnya jika Johnny atau Mark mengungkapkan siapa yang membuat Chenle seperti ini. Dia pasti tak bisa mengendalikan emosinya karna perbuatan orang yang sempat dia panggil papa dulu.

Disaat selesai memeriksa, keluarnya Wendy bersamaan dengan Winter yang masuk.

"Ya, Seo Chenle!" seru Winter

Winter dengan segera berlalu memeluk Chenle. Sementara Chenle yang dipeluk melepas pelukan dari Winter itu membuat bukan hanya Winter yang terkejut, tapi orang tua mereka juga terkejut dan saling bertatapan.

"Go away, don't touch me!" perintah Chenle

"Lele, kenapa-"

"Pergi! I don't wanna see your face right now" tolak mentah mentah Chenle












"Baby?" panggil Mark membuat Chenle menoleh kearah sang ibu

"Renjun. Tolong mom" pinta Chenle

"Oke, mommy akan meminta Renjun kesini" terima Mark

Mark mengambil ponselnya menelpon Jungwoo. Dia keluar dan sementara hanya Johnny dan Sujin, selaku pengawal Chenle yang ada disitu. Saat diluar, untung Jungwoo tak lama mengangkat telpon darinya itu.

"Jungwoo-ah. Bisakah kau membawa Renjun kesini? Ah, ani. Maksudku meminta Yuta hyung membawa Renjun kesini, ke rumah sakit. Lele ingin bertemu dengannya" pinta Mark

"Renjun? Aku saja. Yuta hyung sedang diluar, masih ada urusan"

"Tapi kau kan sedang hamil" ucap Mark

"Tidak masalah. Toh kan setiap USG aku pasti ke rumah sakit juga kan"

"Arraseo, hati hati" ucap Mark

Panggilan telpon mereka terputus, Mark menunggu kedatangan Jungwoo. Ya, sekitar 19 menit Jungwoo dan Renjun akhirnya datang ke gedung rumah sakit milik Taeil itu.

"Ada apa? Kenapa Lele tidak meminta Winter saja yang datang?" tanya Jungwoo

"Aku juga tidak tau. Tadi Winter kesini, tapi Lele menolak keras. Dia hanya ingin ditemui oleh Renjun, jika Chenle seperti ini pasti dia tak suka kehadiran Winter" jelas Mark

"Bukannya Winter yang selalu ada untuk-"

"Mama, aunty. Aku masuk duluan jika kalian masih ingin berbicara" ucap Renjun memotong pembicaraan

Renjun masuk lebih dulu, karna Renjun masuk Mark dan Jungwoo menyusul. Didalam, Chenle memandang kearah jendela. Johnny tak tau bagaimana cara membuka pembicaraan dengan anaknya itu, takutnya dia malah terganggu.

"Seo Chenle!" panggil Renjun membuat Chenle menoleh

"Yaaa! Kau kemana saja, bodoh!" keluh Chenle

Dengan segera Renjun memeluk Chenle yang merentangkan tangannya untuk dipeluk. Jujur, tidak ada yang bisa berkomentar jika sudah begini. Pikir Mark anaknya akan nyaman karna Winter selalu menemani, namun nyatanya bukan Winter yang ditunggu oleh anaknya itu.

"Aku benci padamu! Kenapa kau baru datang sekarang, bodoh!" marah Chenle

"Mianhae, kupikir dengan Winter. Kau akan merasa lebih nyaman" ungkap Renjun

"Aku tidak mengharapkan dia. Dari awal aku pingsan, aku hanya mengharapkan melihatmu ada disamping mommy saat aku bangun!" adu Chenle

Oh. Sangat plot twist. Jadi? Renjun? Bukan Winter? Untuk pertama kalinya Mark terkejut karna ternyata ada yang tidak bisa dia baca dari kemauan anaknya itu.

"Jangan pergi. Disini saja. Sampai aku sembuh" perintah Chenle

"Arraseo, aku disini. Sampai kau bisa jalan, bisa melindungi orang tuamu lagi" turut Renjun

Chenle mengeratkan pelukannya membuat Renjun menjadi sesak untuk bernafas karna Chenle memeluknya dengan sangat erat.

"Aduh, Seo Chenle sakit. Aku tak bisa bernafas jadinya! Lepaskan Chenle Suh!" gerutu Renjun

Jantung Johnny merasa berpacu, kepalanya menjadi pusing mendengar kalimat yang diucapkan Renjun itu. Membuatnya dejavu karna pernah mendengar kalimat itu diucapkan oleh orang lain padanya beberapa tahun silam. Sementara Mark yang menyadari itu melihat suaminya dan mengusap punggung suaminya itu.

"Hun, you okey?" tanya Mark

"Oh. Oke, aku hanya merasa lelah" jawab Johnny bohong

"Okey. Sepertinya kau pulang saja, hun. Nanti kau bisa sakit jika menemaniku disini menjaga Lele" tawar Mark

Johnny menoleh kearah Mark, istrinya itu tersenyum dan membuat Johnny dengan sontak memeluk Mark dengan sangat erat bahkan lebih erat dari Chenle. Dan tanpa mengucapkan kalimat pamit, Johnny langsung keluar seperti menahan sesuatu dalam dirinya.














T.B.C
Makasih untuk yang udah mampir..
Jadi. Lucas mau diapain nih?
Jangan lupa vote sama comment..
Stay healthy and have a nice day!

Beloved Mrs Seo [JOHNMARK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang