(3) Dia lagi??

2.9K 147 13
                                    


⚠️Don't forget to vote and comment⚠️

*

(Sebelum membaca alangkah baiknya memberikan vote dan komenannya)

Happy reading--

enjoy guys

enjoy guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-

-

Kini vera telah berada di sekolah sangat awal dari pada kemarin-kemarin. Di karenakan hendra memiliki jadwal penting, dan akhirnya vera sampai disekolah pukul 6 pagi. Padahal sekolahnya memiliki waktu masuk jam 07:30.

Itu artinya vera akan menunggu lama sampai pukul menjelang masuk tiba. Vera memeriksa isi tasnya, gadis cantik itu menghela nafasnya lega ternyata ia tidak lupa membawa charger handphone lalu memaikannya. Dari pada bosan sendiri lebih baik menyibukkan diri dengan handphone bukan?

Kelas terlihat sangat sepi, cahaya matahari juga masih belum terlalu terang sehingga vera menghidupkan lampu kelasnya. Gadis cantik itu memperhatikan seisi kelasnya lalu menatap kearah bangku sebelahnya, tempat dimana darel duduk. Tiba-tiba bibir mungil vera menampilkan sebuah senyuman kecil.

Sejauh ini, vera hanya berharap untuk bisa selalu dekat dengan darel saja, tidak ingin berharap lebih. Gadis itu juga sadar jika ia bukanlah tipe darel karena sifatnya yang bisa terbilang jutek dan tidak seperti gadis lainnya.

Vera tersenyum tipis menatap kosong kearah depan, sekilas ingatan masa lalu lewat saat ia memikirkan darel. Lebih tepatnya saat mereka melaksanakan MOS, itulah kali pertama ia mengaguminya.

Brakk!

"Vera! Lo kok dateng pagi gak ngajak-ngajak!!"

Vera mengerjapkan matanya berkali-kali, lalu menatap orang tersebut dengan tatapan datarnya.

"Yana gak boleh gitu ih" ucap vio dengan santainya.

"Tau ni si anjir, gangguin orang ngelamun aja" kesal vera.

"Hehehe ya maap, abisnya lo sih" yana cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Mumpung masih pagi dan banyak yang belum dateng, ngantin kuyy!!" ajak vio dengan semangatnya.

"Gass"

Mereka bertiga pun langsung keluar dari kelasnya untuk menuju kantin, keadaan masih sama. Sepi dan masih beberapa orang yang baru ada di sana.

Sesampainya di kantin, mereka langsung memilih bangku di paling pojok di dekat pintu keluar menuju gudang.

"Kalian mau sarapan gak?" tanya vio.

"Gue udah sarapan sama bokap dirumah, kalian aja gue mau pesen minuman" ucap vera.

Yana mengelus-elus dagunya "gue.. bubur ayam yang paling mahal itu deh"

History of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang