(16) Vera kenapa?!

1.6K 98 30
                                    


Don't forget to vote and comment⚠️

*

(Sebelum membaca alangkah baiknya memberikan vote dan komenannya)

Happy reading--

enjoy guys,


-

-

Alden terbangun di sebuah ruangan bernuansa putih, memijit pelipisnya yang terasa sedikit pusing. Mungkin masih dalam efek mabuk.

Alden menatap bingung disampingnya. Wajah seno yang tampak suram dan tak bersahabat. Aura gelapnya terpancar jelas dari tatapannya.

"Gue di rumah sakit sen?" tanyanya masih dengan kebingungan.

Seno mendekat dan mencengkram kuat rahang alden "lo sadar gak apa yang lo lakuin, lo sadar gak kalo lo udah hampir ngelecehin vera?!!.. Dia lagi sakit ngapain lo lakuin itu hah!!" seno to the poin menekan setiap ucapan yang keluar dari mulutnya.

"Selama ini dia selalu nganggep kita itu abang-abang nya, yang bisa ngelindungin dia.. menjadi tempat keluh kesahnya dia!! TAPI KENAPA MAU LO RUSAK ANJING!!.."

"Vera! Vera kenapa? Gue.. gue gak inget apa yang gue lakuin, sekarang dia dimana?"

Seno melepaskan cengkeramannya dengan kasar pada rahang kokoh alden, lalu ia berdecih pelan.

"Gara-gara ulah bejat lo itu, dia.. mutusin buat keluar dari daverozh!! PUASS LO SIALAN!!"

Alden membulatkan matanya "gak, gak mungkin.. ap-apa yang udah gue lakuin. Vera gak boleh ninggalin daverozh, gak boleh.."

Seno tersenyum miring "udah terlambat, buat ketemu sama lo juga pasti dia gak bakal mau.. karena vera udah mutusin buat keluar dari daverozh, gue juga keluar. Udah gak ada yang dijagain juga kan, untuk roy lo tanya aja sendiri. Dia masih tetep sama lo di geng ini tanpa vera atau keluar. Atau.. kalo perlu, bubar aja sekalian, percuma juga masih berdiri kalo seorang penyangganya gak ada.. Ujung-ujungnya roboh juga kan.." setelah mengatakan itu seno pergi begitu saja sana meninggalkan alden yang merenungi kesalahannya.

"ARKHHHH!! APA YANG GUE LAKUIN ANJING!.."

****

Subuh mendatang, vera mengerjapkan matanya saat merasakan sesuatu bertengger pada dahinya, ditambah lagi dengan suara merdu melantunkan ayat suci Alquran.

Vera menoleh ke samping, ternyata terdapat rafka disana dengan menggenggam sebuah Alquran berukuran mini. Ia masih merasakan pusing dikepalanya.

"Ka.." panggilnya pelan.

Rafka terkejut dan buru-buru menyelesaikan bacaannya 'shadaqallahul azim'

"Sudah sadar hm, kamu sebenarnya kenapa vera. Aku khawatir.."

Vera terdiam dan menatap kearah langit-langit kamarnya, vera lalu mendudukkan dirinya pada sandaran kasur lalu menatap rafka dengan mata yang berkaca-kaca. Lalu tak lama kemudian ia memeluk cowok itu yang berada di sampingnya.

History of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang