☞⚠️ FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️
_
Menceritakan tentang awal mula pertemuan seorang gadis kaya raya yang bersifat jutek, dan hidup serba berkecukupan. Gadis itu adalah zavera putri syaqiela.
Jatuh miskin karena perusahaan orang tuanya bangkrut total tid...
(Sebelum membaca alangkah baiknya memberikan vote dan komenannya)
Happy reading--
enjoy guys
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
* *
"Aku udah cantik belum yah?"
Hendra yang posisinya sedang sarapan pagi itupun tersenyum kearah anak gadisnya yang baru saja turun dari lantai dua.
"Cantik.."
"Cantik banget malah" sambung hendra.
Gadis berusia 17 tahun itupun tersenyum senang hendak mendudukkan dirinya di hadapan sang ayah di meja makan.
Cupp!
"Makasih ayahku sayang.." ucapnya setelah mendaratkan satu kecupan di pipi kanan ayahnya.
"Iya sayang, sekarang kamu makan ya. Ayah akan meeting hari ini, jadi kita berangkat lebih awal ya. Vera, hari udah masuk semester ke dua kan"
Gadis itu menghela nafasnya berat "aku bawa mobil sendiri aja ya yah, males banget dateng pagi-pagi banget"
"No! Ayah masih belum mau mengizinkan kamu untuk membawa mobil lagi. Kamu gak inget kamu itu bulan lalu kecelakaan dan baru sembuh minggu kemaren. Jangan aneh-aneh, sudah cepatlah makan!"
"Yah.." rengeknya dengan nada manja, walaupun begitu tidak akan merubah keputusan ayahnya begitu saja.
"Sekali tidak tetap tidak! Jadi kamu tinggal pilih diantar jemput sama ayah atau sama supir?!"
"Duh, yaudah deh sama ayah aja!!" setelah mengatakan itu vera langsung menyuapi makanan kedalam mulutnya dengan perasaan jengkel.
Setelah beberapa saat selesai sarapan, vera berpamitan kepada bi maya~pembantu di rumah vera yang hanya bekerja jika vera ada di rumah saja, dirumahnya tidaklah banyak memiliki pekerjaan. Selain mengurus vera yang sangat cerewet dan banyak maunya.
Di mobil, kini hanya diisi dengan keheningan di sepanjang jalan. Hendra yang sibuk menyetir dan memperhatikan jalanan sedangkan vera yang sibuk dengan handphone di tangannya.
"Vera" panggil hendra.
Vera langsung mematikan handphonenya dan menoleh ke arah ayahnya "iya yah, kenapa?"
