(4) Berulah!!

2.5K 149 7
                                    


⚠️Don't forget to vote and comment⚠️

*

(Sebelum membaca alangkah baiknya memberikan vote dan komenannya)

Happy reading--

enjoy guys

enjoy guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*

Sekitar beberapa menit yang lalu bel masuk telah berbunyi dengan nyaringnya. Para murid berbondong bondong memasuki kelasnya sebab akan memulai pelajaran.

Sedari tadi vera hanya diam tanpa sepatah katapun sambil memainkan handphonenya. Ia tidak memperdulikan rafka yang sedari tadi berbicara hal-hal random kepada kedua temannya.

"Ekhm!" suara deheman seseorang berhasil menghentikan pembicaraan mereka.

Rafka mengangkat pandangannya menatap darel dengan tatapan menajam. Ada apa sebenarnya dengan rafka? Apakah pernah ada masalah?

"Minggir, ini bangku gue!" usir darel dengan dinginnya kepada rafka yang duduk disebelah vera.

"Tapi-"

"Bu mela yang netapin rafka duduk di sini rel, lagian ngapain coba semalem lo gak masuk?" ucap vio sambil bertanya.

Darel mengepalkan kedua tangannya, kemudian dengan cepatnya memukul wajah rafka kuat 'bugh'

Mau tau reaksi vera? Ya gadis itu hanya menoleh sejenak kemudian kembali memainkan handphonenya lalu memasang earphone di telinganya sambil mengunyah permen karet dan membuat balon-balon dari permen karet tersebut..

"Yaampun darel!! Lo kenapa sih, lo itu emang udah di pindahin bangkunya di sebelah sono noh.." tunjuk yana ke arah bangku kosong yang letaknya di pojok dinding dan letaknya agak jauh dari bangku mereka.

Darel menatap rajam kearah yana "Mau gue duduk di sebelah vera itu hak gue, kalian semua gak berhak ngatur-ngatur gue!!"

Yana yang tak terima pun langsung menatap nyalang kearah darel "eh ketobe! lo kira gue takut sama lo hah, gue itu cuman ngebilangin bukan ngatur!! Yang udah netapin itu bu mela, ngapain lo jadi ngamuk-ngamuk gak jelas? dasar lo manusia gak jelas!!"

Vio mengusap bahu sahabatnya pelan "udah na, sabar!"

"Sabar dengkul lo! Gak bisa sabar gue sama ni ketombe!!"

"LO-"

"BISA DIEM GAK! GUE MAU TIDUR, LO SEMUA PADA NGEBACOT!!" sentak vera dengan penuh emosi, ia sudah tidak perduli untuk menjaga image nya di depan darel, karena saat ini menurutnya mereka semua sangat berisik. Sampai-sampai suara alunan musik di earphone tersebut tidak mempan dengan suara keributan mereka.

History of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang