(13) Khawatirnya rafka

3.5K 175 7
                                    

Don't forget to vote and comment⚠️

*

(Sebelum membaca alangkah baiknya memberikan vote dan komenannya)

Happy reading--

enjoy guys

-
-


Teng teng, tengg!

Bunyi suara bel yang menandakan istirahat tiba, membuat guru yang tadinya sibuk menjelaskan materi di depan sana kini berhenti dan membereskan barang-barangnya. Dan para murid lainnya pun berhamburan keluar dari kelas terkecuali beberapa murid ini.

"Kalian berdua ada liat vera?" tanya darel menghampiri mereka, padahal diantara mereka berdua juga ada rafka, namun ia seakan enggan menganggap rafka ada.

"Gak tau, tadi dia sempet izin ke toilet pas guru baru masuk, setelah itu gak balik-balik lagi" ujar vio dan diangguki oleh yana.

"Tadi juga kita berdua sempet mau izin buat nyusul gak di bolehin ama tu guru" sambung yana.

Tanpa disadari rafka rafka telah menghilang diantara mereka.

Disisi lain, rafka berlari dengan kencangnya menuju toilet. Mengabaikan berbagai tatapan aneh yang telah mengarah padanya di sepanjang koridor.

Rafka melihat tampak toilet sangat sepi sebab para murid perempuan sedang beristirahat, mata rafka memincing ke salah satu toilet yang tampak di kunci, dan digembok.

Tok tok tokkk

Rafka mengetuk pintu itu dengan panik "vera! Kamu disana?"

"K-ka b-bukain.."

Ia melebarkan matanya, ya, rafka mendengar suara lirihan vera dari dalam toilet itu.

"Tunggu sebentar aku minta bantuan!!"

Rafka mengotak atik handphonenya dan mengetikkan sesuatu di sana "tolong carikan kunci toilet wanita yang berada di ujung, saya tunggu sekarang juga!!" ucap rafka menelpon seseorang.

Panik bukan main dirinya saat ini, beberapa menit kemudian seseorang datang dengan wajah datarnya menyerahkan sebuah kunci kepada rafka, belum sempat rafka berterima kasih orang itu langsung pergi saja tanpa ingin berlama-lama.

Ceklek..

Pintu pun dari buka dan..

"Vera!!! Kamu kenapa?!!" tanya rafka panik kala melihat vera dalam kondisi begitu berantakan dengan pipi sebelah kanan yang memerah, dan juga kedua tangannya yang diikuti di belakang menggunakan tali dengan erat sehingga sedikit lecet di sekitar tangannya.

"K-ka sakit.." pandangan gadis itu mulai buram dan tak lama kesadarannya pun menghilang.

Tanpa banyak bicara rafka langsung mengangkat tubuh mungil gadis itu, namun langsung di cegah oleh darel yang baru saja datang. Dan susul oleh vio dan yana.

"Siniin, gue pacarnya" ucap darel langsung merebut paksa vera dari gendongan rafka.

Rafka menghela nafasnya berat kala melihat punggung darel yang membawa vera menjauh 'apakah aku harus diam saja melihat istriku dibawa oleh laki-laki lain, namun jika aku menyangkal bisa jadi mereka akan curiga! Tuhan bagaimana ini, aku tidak bisa melihat istriku di sentuh oleh orang lain kecuali aku'

Yana memegang bahu rafka "susulin ka, paling tu si kanebo kering bawa vera ke uks!"

"Iya ka, gue gak suka juga tuh sama si darel, auranya kek ngebangsat gitu" ujar vio.

History of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang