(7) Hari spesial

1.8K 121 15
                                    

Don't forget to vote and comment⚠️

*

(Sebelum membaca alangkah baiknya memberikan vote dan komenannya)

Happy reading--

enjoy guys,

enjoy guys,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_

_

Hari ini adalah hari dimana rafka dan vera akan menikah. Pernikahan ini hanya akan ada kedua keluarga inti yang datang dan tidak dengan yang lain sebab pernikahan dilakukan secara tertutup. Terkecuali tukang fotografer, MUA dan penghulu.

Dirumah megah milik hendra yang untungnya masih belum disita oleh pihak musuh sebab penyitaan itu minggu depan. Dengan hiasan yang dibuat sesederhana mungkin namun masih terkesan mewah meskipun hanya di dalam rumah saja yang dihiasi oleh bunga yang indah.

Tante dian dengan senang hati selalu ada di sisi keponakannya. Vera bahkan saat ini belum memakai pakaian pengantinnya, bahkan pakaiannya ada dibelakang tak jauh darinya masih terpajang disana.

Vera menatap tantenya dengan begitu dalam, ia merasa pernikahan ini terlalu cepat. Bahkan keluarganya hanya ayah dan tante dian disini.

"Tan, vera rasa pernikahan ini terlalu cepat," ucap vera berusaha untuk tenang namun ada saja pikiran yang tidak-tidak datang menghampirinya.

Tante dian tersenyum "justru lebih cepat lebih baik!!" ujarnya.

"Sudah cepat pakai bajunya" titah tante dian dengan semangat yang membara.

Vera pasrah. Mungkin memang rafka lah jodohnya, walaupun sebenarnya jauh dari lubuk hatinya vera masih menginginkan darel bukan rafka.

Setelah semuanya selesai. ijab kabul pun akan segera dimulai, para saksi sudah hadir. Bahkan Hendra ada didekat rafka tak jauh darinya sebagai wali vera.

"Engep gue anjir, ni jilbab gue tarik juga ni lama-lama!" batin vera mulai jengah.

"Mulai ijab qobul nya!" perintah tante dian.

Pak penghulu hanya mengangguk mengiyakan. Kemudian menatap hendra yang tersenyum kepadanya. Lalu hendra menatap rafka .

Tepat dihadapan rafka, hendra menjabat tangan rafka dengan tegasnya. Walaupun duduk di kursi roda, bukan berarti harus loyo kan?

"Bismillahirrahmanirrahim, Saya nikahkan engkau rafka arizki dengan putri kandung saya sendiri zavera putri syaqiela dengan seperangkat alat sholat dibayar tunai!!"

History of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang