11; Jeje

5.1K 556 54
                                    

Bersyukur karena berkat papahnya Sunwoo mereka akhirnya pulang ke rumah masing-masing.

Jaehyuk melangkahkan kakinya di atas keramik marmer mewah rumah papahnya, Pada saat memasuki ruang tengah ia melihat pria manis 'istri' papahnya.

"Akhirnya pulang juga, kamu kemana aja?."

"Bubu , ngga jadi pergi?."

"Ngga, Papah kamu tuh ngambek kalau Bubu pergi "

"Dih, alay banget." Nyinyir Jaehyuk.

"Siapa yang alay hah!?." Celetuk seseorang yang kini menuruni tangga.

Jaehyuk memutar bola mata malas, "Papah lah, siapa lagi emangnya." Ucapnya.

"Berantem lagi kamu!?." Tanya June  , Papah Jaehyuk.

"Yoii." Jawab Jaehyuk lalu melepas Jaketnya.

"Kurang-kurangin lah berantemnya, ngga sayang muka cakep kamu itu ya?." Ucap Jinhwan atau Jinan, orang yang Jaehyuk panggil 'Bubu' . Entah darimana panggilan itu, tiba-tiba terucap bibir Jaehyuk saat pertama kali kenal.

"Biasa bu, anak muda." Jawab Jaehyuk yang mendapat cubitan kecil dari Jinan.

"Kamu tuh ya."

"Udah makan?." Tanya June.

"Udah pah."

"Yaudah sana mandi, ada yang mau papah bicarakan."

Jaehyuk mengangguk, ia pergi ke kamarnya dan mulai membersihkan diri. Setelah selesai dengan urusannya, Jaehyuk menghampiri sang papa yang sedang santai di ruang tengah.

June menatap Jaehyuk serius, mampu membuat Jaehyuk sedikit gugup karena jarang-jarang papahnya ini serius.

"Kamu tinggal disini aja, sama papah sama Bubu."

"Ya emang aku disini kan sampe minggu depan."

"Selamanya. Papah mau kamu tinggal disini ngga usah lagi di rumah mamah kamu itu, kalau perlu ngga usah ketemu lagi."

Jaehyuk mengepalkan tangannya , " Pah, kita udah bahas ini ." Ucapnya dengan nada penuh penekanan.

"Ini demi kebaikan kamu, Mereka sibuk dengan urusan sendiri . kamu ngga ke pantau. Dia juga lebih mentingin anak itu."

"Dia adik aku pah!, Stop sebut anak itu. Junghwan punya nama."

June menghela nafas berat, " Kamu tinggal disini, ngga ada penolakan."

"Pahhh!."

" Bahagia kamu sama mereka hah!?, Udah ngga sayang sama papah!?." Ucap June dengan nada suara yang mulai naik.

"Pah apaan sih, kita udah sepakat."

" Papah pikir aku ngga capek pindah-pindah terus?, Aku capek pah. Aku ngerasa ngga ada rumah, tempat aku menetap . Aku sayang Papah sama Mamah makanya aku memutuskan cara ini . Ini satu-satu nya cara agar aku tetap merasakan kasih sayang kalian."

"Aku bahagia punya Bubu yang tulus sayang sama aku, tapi aku ngga bisa ngelupain mamah gitu aja."

"Tolong pah, tolong ngertiin perasaan Jae."

"Jangan suruh jae lupain mamah yang udah ngelahirin Jae, ya walaupun kasih sayang dia ngga seperti dulu . "

Runtuh sudah pertahanan Jaehyuk agar tidak menangis, ia menangis keras, dadanya merasa sesak . Jinan yang mengantarkan cokelat panas untuk Jaehyuk panik saat Jaehyuk menangis , ia menyimpan gelas nya dan langsung memeluk Jaehyuk.

"Kamu apain Jaehyuk sih?." Tanya nya , menatap kesal Sang Suami.

"Aku bilang ngga usah , kamu tetep ngomongin hal itu ke Jaehyuk. "

Mas Ex. || Jaesahi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang