22; hurt⚠️

5.3K 393 47
                                    

Asahi menutup mulutnya menggunakan tangan, air matanya tidak mau berhenti. Ia membelakangi Yunseo yang tertidur nyenyak di samping nya dengan telanjang dada .

"Kak yoshi.." lirih Asahi berharap kakaknya datang seperti biasanya jika ia dalam bahaya. Seluruh badannya terasa sakit , bayang-bayang kejadian tadi selalu berputar di pikirannya.

Bekas air mata di pipinya sudah mengering, sudah tak terhitung berapa lama ia menangis.

Yunseo terbangun, ia terganggu oleh suara isakan Asahi. Ia mengubah posisinya menjadi duduk dan memandangi Asahi yang tertidur membelakanginya. Ia bangkit dan berjalan ke arah sisi lain kasur, Asahi membuang muka saat Yunseo berjongkok di depannya.

"Ngga cape nangis terus?." Kata Yunseo, ia hendak menyentuh Asahi lagi.

Asahi yang ketakutan langsung duduk dan mundur tanpa menghiraukan rasa sakit di bawah sana. Yunseo menghela nafas, "Gue cuma mau mandiin lo." Ucapnya.

"Please jangan lagi, gue minta maaf. Jangan sentuh gue.. gue mau pulang!" Pekik Asahi , ia sangat ketakutan.

Yunseo tak menghiraukan ucapan Asahi, ia menggendong paksa Asahi. Asahi memberontak kasar, dia benar-benar tidak mau di sentuh, ada rasa takut dan sakit hati yang selalu menghampiri dirinya.

"Gue ngga mau lepasin hiks! , Lepasinn jangan sentuh .. hiks.."

"Diem sa, lo ngga mau kan gue lakuin yang tadi." Asahi menggeleng-gelengkan kepalanya ribut.

"Makanya nurut, gue ngga akan nyakitin lo. Gue mandiin ya, sayang "

"Ngga mau.." Asahi menepis tangan Yunseo.

Yunseo berjalan ke kamar mandi dengan Asahi yang ia gendong bridal style, asahi tidak berhenti berontak .  Yunseo menaruh asahi di dalam bathtub, dia mulai menyalakan shower air hangat.

Asahi berusaha menghindar saat Yunseo hendak memakaikan sabun kepadanya,

"G-gue bisa sendiri!."

Suara bel rumah yang berbunyi membuat Yunseo mendadak mematikan shower nya.

"Diem disini, jangan bersuara sedikit pun. Kalau lo bersuara, gue bakal lakuin lebih dari yang tadi."

Asahi tidak memberi respon, dia menatap Yunseo penuh ketakutan. Setelah berbicara kepada Asahi, Yunseo langsung memakai baju kaos miliknya dan langsung keluar kamar untuk melihat siapa yang datang.

"Ngapain lo kesini." Ucap Yunseo saat membuka pintu rumahnya.

"Gue abang lo anjir, ngga boleh main ke rumah adek sendiri. Mentang-mentang udah punya rumah sendiri ya lu!."

Yunseo memutar bola mata malas, "Mau ngapain lo?."  Tanya Yunseo lagi.

"Ngambil powerbank , punya gue ketinggalan di kamar lo." Yuan hendak pergi ke kamar adiknya itu namun langsung dicegah.

"Gue ambilin, tunggu disini."

"Napa sih, emang lo tau gue naroh di mana?."

"Dimana?."

"Ck, di deket TV."

Yunseo langsung pergi ke kamarnya dan langsung mengambil barang yang di perlukan kakaknya itu . Yunseo bisa mendengar gemericik suara air di kamar mandi, Asahi mandi sendiri.

"Nih." Yunseo memberikan Powerbank itu, Yuan menatapnya penuh selidik.

"Lo nyembunyiin sesuatu?."

"Nyembunyiin apaan, ngga nyembunyiin apa-apa." Jawab Yunseo dengan wajah tenangnya.

Mas Ex. || Jaesahi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang