Cahaya matahari sudah mulai masuk ke sela-sela jendela rumah, Salma segera membuka jendela agar cahaya dapat masuk. Hari Minggu yang cerah hanya dimanfaatkan untuk bersantai bersama keluarga, biasanya keluarga salmon selalu karaokean setiap Minggu pagi.
Rony dengan mata yang masih sembab langsung jalan menuju dapur.
"Cuci muka dulu pa, ih kebiasaan deh." Tegur Salma melihat mata Rony yang masih sembab.
"Ini mau cuci muka ma." Rony mengarah ke tempat cucian piring.
"Papa, itu tempat cucian piring bukan buat cuci muka😭" Salma mencubit pelan lengan Rony agar tersadar. Rony ini memang ngantukan orangnya, jadi bisa dimaklum.
"Oh iya salah, hehe. Makasi mama udah cubit sayang papa." Goda Rony ke Salma.
"Mulai mulai, masih pagi pa jangan gombal dulu." Ucap Salma yang sebenarnya senang tapi gengsi.
"Mau dibuatin teh ga?" Salma menawarkan minum.
"Boleh, tapi jangan manis ya." Ucap Rony.
"Lah, biasanya papa maunya teh yang manis." Salma balik badan ke arah Rony yang sudah duduk di sofa.
"Papa ga mau yang manis-manis ma, soalnya liat senyuman mama aja gula darah papa udah naik." Rony melempar senyumam ke Salma.
"Ciee salting nih salting, mama kalo salting kan bisa kayang kaya Nabila." Lanjut Rony.
"Udah ah, si papa ini pagi-pagi udah bikin huru hara aja." Ucap Salma sambil menutupi kesaltingannya.
Syarla keluar dari kamar dengan wajah yang segar, ia menghampiri Salma yang sedang membuatkan minuman untuk Rony.
"Ehh ka Syarla udah bangun, mau minum teh?" Salma menawarkan teh ke Syarla.
"Aku minum susu aja deh ma, masih ada kan ya?" Ucap Syarla.
"Masih ada di kulkas, abisin aja soalnya nanti mau beli lagi."
Setelah Syarla munculah si bungsu dari arah kamarnya dengan mata yang masih sembab persis babehnya.
"Cuci muka dulu nab biar seger, kebiasaan deh." Tegur Syarla yang persis dengan teguran Salma ke Rony.
Tanpa merespon perkataan Syarla, Nabila duduk di sofa sambil bengong. Entah apa yang dipikirkannya, mungkin mikirin Ipul eh Paul maksudnya.
"Nab mau teh?" Kini giliran Nabila yang ditawarkan minuman oleh Salma.
"Mau mi." Ucap Nabila yang masih terlihat lemas.
Salma membawakan dua cangkir teh dan dua gelas susu, lalu meletakkannya di meja depan Rony.
"Makasi mama cantik." Puji Rony.
Syarla yang mendengar perkataan Rony langsung membulatkan matanya.
"Syarla kenapa kamu yang salting? Geura buru cari jodoh, kan kamu sering nyanyiin tuh lagu cari jodoh masa kamu ga praktekkan." Canda Rony ke Syarla.
"Syarla udah ada pa, tapi backstreet." Ucap Syarla.
"Apa itu backstreet? Back artinya kembali street artinya jalan. Maksud kamu kembali jalan? Apanya yang kembali jalan?" Tanya Rony bingung.
"Pa, please ini masih pagi jangan ngelawak dulu😭" Syarla terheran-heran sama Rony, mungkin Syarla sudah mulai lelah jadi anak Rony.
"Backstreet itu hubungan rahasia gitu Pi." Sambung Nabila sambil mengambil tehnya.
"Ohh jadi Syarla punya hubungan rahasia, sama siapa tuh?" Rony bertanya sambil mengangkat alisnya.
"Kan namanya juga hubungan rahasia pa, jadi ga orang yang boleh tau selain aku sama dia." Balas Syarla.
"Ribet ya ma anak sekarang, dulu kita kayanya ga ada gitu-gituan langsung gas aja kita mah uhuyy." Rony bersiul ke arah Salma.
"Ya pasti udah beda lah pa, beda generasi kita." Ucap Salma sambil menyalakan speaker untuk karaokean.
"Yoklahh mending kita karaokean dulu." Ajak Salma sambil berdiri.
"GASSS." Rony, Syarla, dan Nabila jawab dengan kompak.
Rungkad
Entek entek an
Kelangan koe sing paling tak sayang
Bondoku melayang tego tenan
Tangis tangisanRungkad
Entek entekan
Tresno tulusku mung dinggo dolanan
Stop mencintaimu
Gawe aku ngelu
Cha Cha Chaaa...___
Passwordnyaa...
Spontan? UhuyyyGimana guys ceritanya seru gaa?🤣
Makasii banyakk udah support aku buat lanjut cerita ini, jadi semangat dehh😭🤣Oiyaaa, kalo ada yg kurang aku minta saran yaa dari kaliann🤗
Salam uhuyyy,
Keluarga Salmon🐍
KAMU SEDANG MEMBACA
Until the End🦋
Teen Fiction"Keluarga menjadi tempat pulang bagi setiap hati yang terluka. Sejauh apapun kamu melangkah, setinggi apapun kamu dipuji manusia, jangan pernah lupa untuk pulang." ---