"Ma, kamu gapapa kan sendiri ambil rapot Nabila?" Ucap Rony yang terlihat buru-buru merapikan bajunya.
"Tiba-tiba banget papa ada kerjaan mendadak." Lanjut Rony.
"Iya gapapa, kamu kerja aja." Ucap Salma sambil make up.
Rony masih terlihat gelisah karena ia sudah janji dengan Nabila untuk ikut ke acara pembagian rapot. Rony keluar kamar untuk berbicara dengan Nabila.
Nabila keluar dari kamarnya langsung sumringah melihat Rony yang sudah rapi.
"Ciaelaa beh udah rapi aja nihh." Ucap Nabila.
"Nab, babeh minta maaf yaa. Babeh ga jadi ikut kamu ambil rapot, tiba-tiba babeh ada kerjaan. Nab sama mami aja gapapa kan?" Terlihat rasa bersalah di wajah Rony.
"Yahh, yaudah gapapa." Terlihat Nabila sedikit kecewa.
"Nanti babeh beliin hadiah buat nab dehh." Rony berusaha mengembalikan mood Nabila.
Raut wajah Nabila tiba-tiba berubah ceria kembali, "yang bener beh?"
"Iya nanti babeh beliin." Rony tersenyum melihat Nabila ceria lagi.
Nabila mengacungkan jempolnya, "Okee babehh."
Salma keluar dari kamar, terlihat penampilannya sangat anggun sekali hari ini. Menggunakan dress berwarna biru muda dengan hijab berwarna putih.
Rony tersenyum melihat betapa cantik istrinya itu, "cantik banget kamu ma." Pujinya.
"Masa sih?" Salma memainkan dress-nya.
"Ini kan baju yang papa beliin waktu anniversary pernikahan kita." Lanjutnya.
"Oiyaa baru inget papa, tumben kamu inget." Ucap Rony.
"Kalo pemberian dari orang yang tercinta pasti selalu diinget." Ucap Salma membuat Rony salting pagi-pagi.
"Duh masih pagi udah jadi nyamuk aja nih." Celetuk Nabila.
"Balik aja deh ke kamar, bye bye."
"Emangnya mami sama babeh aja yang bisa bucin, nab juga bisa haha." Batin Nabila.
Salma tertawa, "kangen tuh dia sama si Ipul."
"Kasian banget dia ga bisa bucin kaya kita, si Ipul masih di Bali." Ledek Rony.
"Yeuu giliran Ipul di sini malah kamu galakin." Ucap Salma.
"Mana ada digalakin, itu melatih mental ma namanya. Kira-kira dia beneran serius ga nih sama Nabila." Ujar Rony.
Salma mengerutkan dahinya melihat suaminya yang memasang raut wajah menyebalkan.
"Udah ah aku mau berangkat." Rony mengulurkan tangannya ke Salma.
"Hati-hati, awas aja kecantol janda." Pesan Salma.
"Kalo di bawa pulang ke rumah boleh kan?" Rony meledek Salma.
Salma melirik Rony, "liat aja ada piring melayang nanti."
"Tenang aja ma, papa orangnya setia kok." Rony memainkan alisnya.
"Udah udah sana pergi kerja." Ucap Salma.
"Bye bye sayanggg."
Salma bergidik geli mendengar ucapan Rony.
---
Acara pembagian rapot sudah selesai, seperti biasa hasil belajar Nabila sangat memuaskan. Nabila mendapat peringkat satu, pastinya membuat Salma dan Rony bangga melihat pencapaian Nabila.
"Hebat anak mami." Puji Salma.
"Iya dong, anak babeh Rony sama mami Salma pasti hebatt💃." Ucap Nabila.
Drttt..drtt
Ponsel Nabila berdering ada panggilan masuk.
"Ma, mama tunggu di taman ini dulu ya. Nab mau pesan minum bentar." Ucap Nabila.
[Paul: Halo?]
Nabila: iyaa halo
[Paul: gimana hasilnya?]
Nabila: juara satu dong akuu
[Paul: hebatt, nanti aku kirimin hadiah dari sini yaa]
Nabila: wededee makasii om Paul
[Paul: heh apa apaan kamu ini😭]
Nabila: hahaha, aku tutup dulu yaa. Jangan lupa makan. Bye bye..
Nabila tersenyum mendengar Paul ingin mengirimkannya hadiah, ia jadi penasaran apa yang akan dikirim Paul.
Neng Nabila..
"Ehh iyaa Bu." Nabila terkejut ada yang memanggil namanya.
"Kenapa atuh senyum-senyum sendiri, habis ditelpon pacarnya yaa?" Ledek Ibu kantin.
Nabila tersenyum, "ngga kok Bu." Ia memegang hidungnya pertanda kalau ia sedang salah tingkah.
"Bu, mau air mineralnya dua ya." Lanjut Nabila untuk mengalihkan pembicaraan.
"Oke neng siapp."
Nabila membawa dua botol air mineral, satu untuk dirinya dan satu lagi untuk Salma. Ia terlihat senang sekali karena semuanya merayakan keberhasilan ia di semester ini, perayaan yang ga semua orang bisa merasakannya.
"Mamiiiii." Nabila memeluk Salma dari belakang. "Ini buat mami." Ia menyodorkan air mineral ke tangan Salma.
"Ihh kamu ini ngagetin aja." Salma mencubit pelan lengan Nabila karena berhasil membuatnya kaget.
"Mi, makasih yaa." Ucap Nabila.
"Untuk apa?" Tanya Salma.
"Untuk semua yang udah mami berikan ke aku, aku beruntung dilahirkan dari keluarga ini." Mata Nabila berkaca-kaca.
"Iya sama-sama, udah ih ini masih pagi jangan melow dulu nanti mami nangis." Terlihat mata Salma yang juga berkaca-kaca.
"Gimanaa kalo kita pergi nonton bioskop? tapi nunggu ka Syarla pulang kuliah." Ajak Salma.
"Ayoo, sama babeh juga kan mi?" Nabila selalu ingat sama bebehnya.
"Iyaa dong, bahaya si babeh kalo ga diajak. Bisa-bisa ngambek nanti." Ucap Salma.
"Yaudah sekarang kita pulang dulu.' lanjutnya.
"Let's Goo!!" Ucap Nabila dengan semangat.
---
Haloo guyss, gimana kabar kalian? Udah lama yaa aku off, huhuu skripsiku belum kunjung selesai🥺
Terima kasih udah setia membaca cerita ini, semoga hari kalian minggu terus😭🤣🤍
Love,
Until the End🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
Until the End🦋
Teen Fiction"Keluarga menjadi tempat pulang bagi setiap hati yang terluka. Sejauh apapun kamu melangkah, setinggi apapun kamu dipuji manusia, jangan pernah lupa untuk pulang." ---