Malam ini Salma dan Rony pergi ke luar membeli makanan untuk makan malam, sedangkan Nabila selalu ada di kamarnya, entah itu sedang tiktokan atau karaoke.
Ini kesempatan Syarla untuk mencari apa yang ia ingin ketahui, karena rumah sedang sepi akhirnya ia memberanikan diri masuk ke kamar Salma. Di kamar itu syarla mencari akta kelahirannya, mulai dari lemari, kolong kasur maupun di meja rias ia cari tapi hasilnya nihil, tidak ada berkas apapun di sana.
Syarla melihat laci kecil di samping meja rias Salma, karena penasaran ia membuka laci itu. Bukannya akta kelahiran yang ia temukan melainkan sepucuk surat dilapisi amplop berwarna coklat yang sudah pudar warnanya.
Syarla membuka surat itu...
"Syarla dan Salma"
(anak dan istriku tercinta)Untuk Syarla.. kelak suatu hari nanti kamu akan membaca surat dari papa, surat permintaan maaf karena tidak bisa menjadi papa yang baik untukmu.
Untuk Salma, mungkin kata maaf bukan lagi hal baru ditelingamu. Mungkin kamu bosan mendengarnya, tapi aku harus menyampaikan permintaan maaf ku untuk terakhir kalinya.
Maaf, papa sudah meninggalkan syarla dan mama secara tiba-tiba. Diumur syarla yang masih 1 tahun, berat sekali rasanya meninggalkan kalian. Tapi, papa terpaksa melakukan itu karena papa ingin kalian bisa hidup bahagia. Keadaan ekonomi papa yang terpuruk akibat tertipu oleh rekan kerja membuat syarla dan mama harus hidup menderita. Papa tidak ingin kalian sengsara, dengan berat hati papa terpaksa harus pergi dari kehidupan syarla dan mama..
Syarla anak cantik, jadilah anak yang berbakti. Berbaktilah pada mamamu, sayangi mama dan berbahagialah.
Salma, istri sholehahku. Aku titipkan anak semata wayang kita pada dirimu. Jaga dia, sayangi dia.
Mungkin kamu akan membenciku, tapi aku tetap selalu menyayangimu Salma dan tidak akan pernah pudar, begitupun dengan rasa sayangku kepada Syarla.
Tertanda,
Dimansyah.Betapa terkejutnya Syarla setelah membaca surat itu, ia bingung dan tidak tau harus bersikap seperti apa. Air mata pun keluar membasahi pipinya, ia berharap ini adalah mimpi.
Ketika sedang menangis tersedu-sedu tiba-tiba Salma masuk ke dalam kamar.
"Mama?" Syarla dengan lirih memanggil Salma setelah membaca surat itu.
Salma yang melihat Syarla menangis sambil memegang sebuah surat langsung menghampiri dan memeluknya.
"Maaf, mama sembunyikan ini semua dari kamu." Salma memeluk erat Syarla sambil menangis.
"Jadi selama ini Syarla bukan anak kandung papa Rony?" Syarla melepas pelukan Salma dan mengusap kasar air matanya.
Setelah Salma, kini giliran Rony yang datang.
"Apa papa juga tau tentang ini semua?" Tanya Syarla dengan tiba-tiba ke Rony.
"Hah tau tentang persoalan apa?" Rony bingung karena baru saja masuk langsung ditanya.
Syarla menunjukkan surat yang ia pegang.
"Kenapa papa ga terkejut?" Tanya Syarla yang terus menangis.
Rony dan Salma saling menatap karena mereka bingung harus mulai bicara dari mana.
"Maaf, nak. Kamu memang bukan anak kandung papa Rony. Papa kandung kamu adalah orang yang menulis surat itu. Maafkan mama, Syarla." Salma pun ikut menangis.
"Kenapa baru sekarang ma, kenapa?"
"Kenapa mama sembunyikan ini semua?"
"Papa juga tau tentang ini? Nabila juga tau? Jadi cuma aku aja yang ga dikasih tau?"
"Papa kandungku di mana sekarang ma?"
"Ternyata selama 18 tahun aku hanya orang asing di sini."
Syarla menyerang dengan pertanyaan yang bertubi-tubi.
"Mama dan papa menyembunyikan ini agar kamu ga merasakan sakit yang kamu alami dulu Syarla. Kami pun bingung harus mulai dari mana menjelaskan ini semua, karena papa mama tau kamu akan merasakan sakit itu lagi jika masa lalu itu diungkit kembali." Ungkap Rony.
"Terus papa kandungku dimana sekarang?" Tanya Syarla ke Salma.
"Mama juga ga tau dimana dia sekarang, dari kamu kecil sampai sekarang ga pernah ada kabar sedikitpun tentang dia." Ucap Salma sambil mengusap air matanya.
"Kamu bukan orang asing nak, walaupun kamu bukan anak kandung papa tapi kamu udah papa anggap seperti anak kandung papa sendiri." Rony mencoba memberi penjelasan.
"Tetap aja beda, aku ga seperti Nabila yang benar-benar anak kandung papa. Sedangkan aku? Aku anak dari orang lain yang menumpang hidup di sini." Syarla mengusap air matanya dengan kasar.
"Kamu memang bukan anak kandung papa tapi kamu anak kandung mama nak, bukan orang lain." Ucap Salma.
"Sama aja ma." Syarla keluar dari kamar Salma.
Syarla dan Nabila berpapasan saat Syarla keluar dari kamar Salma. Baru saja Nabila membuka mulutnya, Syarla langsung bicara ke Nabila.
"Enak ya jadi kamu." Ucap Syarla sambil menahan tangis.
Nabila bingung apa yang dimaksud Syarla karena ia tidak tau apa-apa. Ia melanjutkan jalannya untuk menemui Salma dan Rony.
"Mami kenapa beh?" Tanya Nabila terkejut saat melihat Salma sedang menangis.
"Mami kenapa?" Nabila memeluk Salma.
"Ini surat apa?" Nabila mengambil surat yang tergeletak di atas kasur lalu membacanya.
Setelah membaca surat itu, Nabila langsung menatap Rony.
"Beh?" Nabila memastikan apakah isi surat itu benar atau tidak.
"Iya." Ucap Rony pelan.
Terlihat Salma yang belum berhenti menangis nabila memeluknya lebih erat untuk menenangkannya. Sebenarnya bukan saat kejadian ini saja Salma menangis, tetapi setiap kali ia melihat surat itu air matanya jatuh dengan sendirinya.
"Maaf, kamu harus merasakan sakit ini untuk kedua kalinya." Batin Salma.
___KS-11 publish!!
Hari ini Syarla udah tau kalau ia bukan anak kandung papa Rony. Tetap semangat ya Syarla, papa Rony tetap sayang sama kamu walaupun bukan anak kandungnya😭😭
Bacanya sambil dengerin lagu virgoun "saat kau telah mengerti" jadi lebih manteppp😭
Oiyaa, makasii bangett kalian udah support cerita ini buat next. Love you gaisss 🤍🤣
Salam liburan,
Keluarga Salmon💫
KAMU SEDANG MEMBACA
Until the End🦋
Teen Fiction"Keluarga menjadi tempat pulang bagi setiap hati yang terluka. Sejauh apapun kamu melangkah, setinggi apapun kamu dipuji manusia, jangan pernah lupa untuk pulang." ---