"Besok Nab ada pembagian raport di sekolah, babeh sama mami dateng yaa." Ucap Nabila dengan semangat.
Ditemani empat cangkir coklat panas, keluarga Parulian menikmati momen kebersamaan di malam hari. Keadaan di luar sedang hujan lebat membuat suasana di dalam rumah lebih terasa damai.
"Manja banget, ambil sendiri aja kan bisa." Celetuk Syarla.
"Yeuu iri bilang bozttt." Nabila menjulurkan lidahnya.
Syarla memutarkan bola matanya, "Ihh males banget iri sama kamu."
"Hushh kalian ini ribut terus." Salma menepuk pelan lengan Syarla dan Nabila.
"Tahta tertinggi keluarga Parulian nih boztt senggol dong." Ucap Nabila pelan namun masih bisa terdengar oleh Syarla.
"Ma, tuh ma lihat Nabila."
Salma hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat dua anaknya yang sedang berseteru itu, sementara Rony sibuk memainkan ponselnya.
"Babeh main handphone terus, lagi main tinder ya?" Ucap polosnya Nabila.
Salma langsung menoleh ke arah Rony *bombastic side eye😭
"Ehh engga mana ada." Rony mematikan ponselnya dan mengangkat kedua tangannya.
"Panik nih yee." Celetuk Nabila sambil menahan tawa.
"Nabila kacau nih." Ucap Syarla.
Salma mengambil ponsel yang ada di tangan Rony, "Sini aku liat." Salma melihat history ponsel milik Rony, "ohh pantesan dari tadi sibuk banget main handphone, kamu lagi main TTS Cak Lontong?"😭
Rony tersenyum dengan polosnya, "lagi nyari jokes ma."
"Astaga pa, pantesan dari tadi kaya orang bingung." Salma menggelengkan kepalanya.
"Maklum ma, jokes papa udah abis buat transfer ke Nabila." Rony menunjuk Nabila.
Nabila menunjuk dirinya sendiri, "Loh kok aku?"
"Ka Syarla tuh." Lanjut Nabila.
"Lah kan kamu yang suka sama jokes bapack-bapack, aku mah engga." Bantah Syarla.
"Ngaku aja nab, udah cape babeh nyariin jokes tapi ga diakuin." Ledek Rony.
"Nih anak satu emang sama sekali ga ada nurunin maminya." Salma mengusap keningnya sendiri.
"Yang sabar ya ma." Celetuk Syarla.
Nabila bangun dari bangkunya, "Udah ah mau ke kamar dulu, mau bikin jedag jedug."
"Bilang aja mau video call-an sama pak ul." Lagi-lagi Syarla menggoda adik tirinya itu.
"Ngomong mulu kaya komentator bola." Celetuk Nabila membuat Syarla, Salma, dan Rony terdiam sejenak.
"Mulai bisa dia pa." Salma melirik Rony.
"Ga perlu tes DNA." Rony tersenyum bangga sambil tepuk tangan.
"Ampun bang jago." Ucap Syarla sambil memangkupkan kedua tangannya.
Nabila tak merespon, ia langsung masuk ke kamarnya. Mungkin masih banyak template tiktok yang harus ia buat.
"Ma, bantuin." Ucap Rony sambil menarik-narik lengan Salma.
"Bantuin apa sih?" Tanya Salma.
Rony menyodorkan handphone-nya, "Ini isiin TTS Cak Lontong."
"Dari pada main gituan, mending mama masak nasi goreng." Ucap Salma.
"Nahh ide bagus tuh, kebetulan lagi laper nihh." Rony terlihat semangat setelah mendengar Salma ingin memasak nasi goreng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until the End🦋
Teen Fiction"Keluarga menjadi tempat pulang bagi setiap hati yang terluka. Sejauh apapun kamu melangkah, setinggi apapun kamu dipuji manusia, jangan pernah lupa untuk pulang." ---