8. A Regret

38 2 0
                                    

Di sekolah para siswa tampak heboh dengan unggahan situs sekolah mereka yang baru saja muncul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sekolah para siswa tampak heboh dengan unggahan situs sekolah mereka yang baru saja muncul. Banyak yang terkejut dengan kejadian ini bahkan menatap kedua dua siswa terbaik di sekolah mereka yang tidak terpengaruh. Baik itu Sania atau Salwa sibuk membaca buku tebal yang siapapun akan bosan jika melihatnya saja.

"Salwa dia benar-benar gila," komentar orang-orang melirik Salwa yang sama sekali tidak peduli.

"Sania biarin aja gitu? Dia benar-benar baik," komentar lainnya.

Di tengah kehebohan di dalam kelas Angga dan William datang dengan wajah memerah seperti sedang emosi. Terlebih lagi William yang saat datang langsung menendang pintu.

"SIAPA?" tanya William dengan suara nyaring sambil menujukkan ponselnya yang berisi video pertengkaran Sania dan Salwa di labor kemarin.

"SIAPA YANG AMBIL VIDIO INI DARI RUANG PENGAWASAN?!" tanya William.

Sania dan Salwa yang tidak tahu langsung mengeluarkan ponselnya dan keduanya sama-sama terkejut begitu video mereka di situs tersebut.

"Kenapa lo yang marah, Will? Sampai kapan kita bakalan biarin Salwa bebas dari BK karena nilainya baik? Lo ga lihat Sania kesakitan di video itu?" tanya Devi salah satu anggota mereka.

"Siapapun yang mengunggah, tolong hapus!" Angga angkat bicara.

"Seharunya kalian bersyukur kalau vidio ini tersebar, jadi guru-guru bisa tahu gimana kelakuan dia!" Aluna menunjuk Salwa dengan tangan kirinya.

"Gue udah report video ini supaya bisa terhapus sendiri, tapi ..." Liona dari kelas sebelah yang berteman dengan Aluna yang kebetulan disana bicara.

"Tapi apa, Li?" tanya Aluna.

"Vidionya udah di download orang-orang. Udah masuk website-website online!"

"Secepat itu?" tanya Angga tidak percaya. "Berita yang begini cepat tersebar, coba kalau prestasi..."

Dan suara terkejut dari Liona membuat semua perhatian tertuju padanya. "Di website ini dikatakan, penyebab perkelahian mereka karena ayah keduanya adalah orang yang sama!"

Semua orang terkejut mendengar ucapan Liona, ada yang membuka situs tersebut bahkan ada yang langsung mengerubungi Sania untuk membuktikan kebenaran tersebut. Sania yang ditanya mengabaikan semuanya, dia tetap pada kegiatan tadi yaitu membaca buku.

Seperti pepatah, sepandai-pandai menyembunyikan bangkai akhirnya tercium juga. Semua orang pada akhirnya akan tahu jika dirinya dan Salwa bersaudara. Tapi satu yang di sesalinya, yaitu dengan cara ini semuanya terbongkar. Dengan video perkelahian mereka.

Salwa menghampas buku tebalnya sehingga menimbulkan bunyi besar. "Wuah ... kalian benar-benar!"

"Wa ... lo tenang aja, gue dan William akan berusaha buat hilangin berita ini." Angga mendekati Salwa memegang bahu gadis itu berniat membuaatnya meredam emosi. "Perasaan kemarin udah di hapus dari rekaman, apa pak Joko ga teliti?" gumam cowok itu. "Terus siapa yang tahu kalau ayah mereka sama?"

Iam Sorry [selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang