RUN AWAY

Villa

Setelah disuntik, tubuh Olin lemah dan ternyata dia pingsan. Hendry menyuruh keempat orang itu mengangkat tubuh Olin kedalam mobil. 

Setelah sudah dimobil, supir mengendarai mobil itu. Hendry duduk dibelakang bersama dengan Olin. Hendry menyentuh pipi gadis itu

"Cantik banget sih lo" gumamnya

"Tapi sayang, lo pacaran sama si brengsek itu. Kenapa gak sama gue aja? Kalo lo sama gue, gue yakin lo gak akan disuntik obat penenang dulu baru lo ikut gue" Hendry berbicara sendiri seperti orang gila.

Handry menatap Olin yang tangan dan kakinya diikat dan mulutnya dilakban. Hendry akan membawa Olin ke villanya yang jauh dari pusat kota.

Beberapa saat perjalanan, mobil itu sudah sampai dihalaman villa Hendry. Hendry turun dari mobil, kemudian menggendong Olin dibahunya.

Hendry menuju kamar yang terletak di lantai dua dan menyuruh orang-orang menjaga pintu utama dan pintu kamar.

Sesampainya di kamar itu, Hendry membuka ikatan tangan dan kaki Olin. Kemudian mengikatkan tangan dan kakinya lagi di sisi ranjang. Hendry keluar kamar saat mendengar suara bising meninggalkan Olin didalam lalu menguncinya.

oOo

Zyo, Bima, dan Bara sudah sampai di villa Hendry bersama dengan anggota lainnya. Ada 100 orang datang bersama dengan triple B itu.

Tanpa aba-aba, anggota Zevora lainnya menyerang villa itu. Penjaga villa itu yang kurang lebih 50 orang langsung terkalahkan oleh anggota Zevora.

Sedangkan triple B memasuki villa itu. Saat memasuki villa, mereka langsung berjumpa dengan Hendry.

"Akhirnya datang juga" ujar Hendry

"Dimana Olin?" Tanya Zyo to the point

"Untuk apa gue memberitau keberadaan gadis gue sama lo?" Jawab Hendry

"Dimana adek gue, bajingan?" Teriak Bara

"Adek lo akan bersenang-senang dengan gue nanti. Jadi jangan ganggu" jawab Hendry

Zyo berlari menghampiri Hendry kemudian memberikannya serangan bertubi-tubi. Setelahnya anggota Zevora memasuki villa, melihat boss mereka menghajar seseorang membuat mereka menghampiri boss mereka dan menghajar Hendry sampai Hendry tak sadarkan diri. Setelah memastikan Hendry tidak sadarkan diri semuanya berpencar untuk mengecek lokasi.

"Udah yang lain mundur lokasi sudah aman" Ucap Bara kepada para anggota Zevora lainnya.

"Dan tolong juga bawa si gila ini" Perintah Bima kepada yang lain.

Sudah berkali-kali mereka mengelilingi villa tersebut namun tidak menemukan keberadaan Olin. Hingga pada akhirnya saat mereka beristirahat Bima menemukan suatu ruangan tersembunyi yang belum di cek.

"Eh ini ada ruang tersembunyi"

Setelah membuka pintu secara paksa terlihat Olin yang sudah sadar dalam kondisi mulut di sekap oleh kain dan luka lebam hampir di seluruh tubuhnya. Zyo yang melihat keadaan Olin langsung menghampiri Olin untuk melepaskannya dan memeluknya, ia tidak kuat melihat Olin dengan tatapan takutnya.

Benzyo pov:

"Eh ini ada ruang tersembunyi"

Mendengar perkataan Bima, kami langsung mendobrak pintu yang semulanya di tutupi oleh sebuah lukisan besar. Setelah membuka pintu, aku melihat Olin dalam keadaan yang sangat ketakutan dan tubuh penuh luka. Aku segera datang mendekat kearahnya dan ingin membantunya.

Tak lama setelah aku mendekat, aku mendengar suara dari Bima dan Bara yang memanggil namaku. Saat aku melihat apa yang terjadi, lagi-lagi aku mendengar suara yang sangat keras. Tiba-tiba aku merasakan sakit yang sangat amat di bahuku. Aku ambruk jatuh ke tanah.

Benzyo pov end.

Sesaat setelah Zyo mendekat kearah Olin, Andre melepaskan tembakan kearah Zyo untuk melumpuhkannya. Saat itu juga Bima memukul Andre tepat di bagian kepala belakang dengan balok dan tidak sadarkan diri sama seperti Hendry.

"Siapa yang nyiksa lu dek?" Tanya Bara kepada Olin, sedangkan Bima sedang membantu Zyo. Olin hanya menjawab Bara dengan gelengan pelan. Olin yang telah terlepas dari ikatan tali menghampiri Zyo yang masih meringis kesakitan di lantai dan memeluknya.

Tak lama setelah Olin yang terlepas terdengar pula suara sirine ambulance yang datang bersamaan bersama polisi.