RUN AWAY

Phublish

Tidak terasa sudah 2 bulan Zyo dan Olin berpacaran. Hanya Bara, Bima, Shaka, dan Zayna yang mengetahui akan hubungan mereka. Semakin mesra pula hubungan Zyo dan Olin, mereka semakin dekat bahkan rupanya orang tua Zyo dan Olin adalah sahabat, terutama ayah mereka.

Mereka tidak ingin membeberkan hubungan mereka karena tidak ingin ada yang mengganggu hubungan mereka. Tetapi Bara, Bima, dan Shaka memiliki rencana untuk membeberkan hubungan mereka.

"Bro kayaknya kita udh bisa bocorin hubungan Zyo sama adek gua dah" Ajak Bara kepada Bima dan Shaka.

"Eh iya juga ya udah 2 bulan orang itu pacaran" Jawab setuju Bima.

"Tapi gua gak punya foto orang itu bang, gimana nih" Tanya Shaka, ia memang tidak mempunyai foto Zyo dan Olin yang sedang berduaan.

"Eh iya juga ya, gua juga gak punya" Bima juga sama dengan Shaka yang tidak memiliki foto Zyo dan Olin.

"Tenang aja gua punya banyak" Bara memang memfoto Zyo dan Olin secara sengaja dan diam-diam tanpa pengetahuan siapapun. Ia memang sudah menyiapkan rencananya. Itu lah rencana yang ia maksud saat mereka pergi ke taman kota.

"Mantap Bar" Shaka hanya terheran melihat sepupunya. Bima dan Bara tos, sedangkan Shaka hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Ok kayak gini rencananya. Nanti gua udah siapin 3 foto yang bagus, nanti gua kirim ke kalian. Masing-masing dari kita post di Ig kita pake caption bebas kalian mau taro apapun" Jelas Bara dengan cepat.

"Tapi gua takut di gebukin sama bang Zyo"

"Udah tenang aja kan ada Olin, tinggal kita panggil Olin mana mungkin dia berkutik lagi" Bima memiliki akal licik untuk bebas dari hantaman temannya.

"Ya udah besok kita laksanakan"

                              oOo

Di kediaman Aditama hanya aktivitas biasa yang mereka lakukan. Saat mereka sedang sarapan hingga........

Tin

Tin

Terdengar suara klakson mobil yang menandakan ada tamu. Bunda Lia yang sudah siap sarapan langsung pergi untuk membuka pintu, rupanya Zyo sedang menunggu di depan pintu. Bunda Lia menyambut kedatangan Zyo.

"Loh nak Zyo pagi-pagi kok udah datang?" Tanya bingung bunda Lia.

"Mau jemput si Olin dia bunda pacarnya"

Belum sempat Zyo menjawab pertanyaan dari bunda Lia, Bara sudah memotong pembicaraan mereka dengan sedikit berteriak. Di saat yang sama juga Olin memukul lengan abangnya tersebut.

"Mau jemput si Olin toh"

"Iya Tante" Jawab Zyo dengan sopan, walaupun di dalam hatinya ia ingin menghabisi temannya.

"Yok kak, aku udah siap" Olin tiba-tiba muncul di belakang bunda Lia. Ia mulai mengganti panggilannya kepada Zyo, itupun atas keinginan Zyo.

Setelah berpamitan kepada kedua orangtua Olin, Zyo langsung mengajak Olin untuk pergi ke sekolah. Mereka memang sering berangkat bersama tetapi tidak pernah ketahuan karena biasanya Olin akan turun di halte bus di dekat sekolahnya dan sedikit berjalan.

Pada awalnya Zyo tidak setuju akan hal itu, bahkan ia ingin mengantar Olin ke kelasnya. Tetapi mengigat mereka masih belum membeberkan hubungan mereka, Zyo hanya bisa mengiyakan keputusan Olin.

Sampainya Olin di kelasnya, ia langsung di sambut dengan kelas yang sudah mulai penuh dan ribut. Ia duduk di samping Shaka seperti biasanya, sampai datang seorang kakak kelas bername tag "Hendry". Ia mencari Olin.