Pagi harinya, keluarga Aditama sedang sarapan di meja makan.
"Gimana sekolahnya Lin? Bagus kan?" Tanya Ayah Steven kepada Olin
"Baik kok yah, apalagi disana ada Shaka. Terus Shaka kenalin aku sama temennya, namanya Zayna. Dia baik yah. Pembelajaran disana juga baik. Jadi ayah gak usah khawatir" Jawab Olin
"Baguslah kalau kamu suka nak. Dan Bara kamu jaga adik kamu di sekolah" Ujar Bunda Lia yang dijawab anggukan oleh Bara.
"Yaudah Yah, Bun, kita berangkat dulu ya" Pamit Bara mengakhiri sarapannya lalu menyalim Ayah Steven dan Bunda Lia kemudian disusul oleh Olin.
"Kita berangkat Yah, Bun" Pamit mereka serempak kemudian keluar dari kediaman Aditama.
Mereka menaiki mobil yang sudah dipanaskan oleh supir pribadi mereka. Biar begitu, Bara lah yang mengendarai nya karena Bara tidak ingin dikatakan manja karena diantar jemput.
oOo
Sampai di sekolah, Bara memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah, di tempat parkir anggota inti Zevora, yaitu TripleB: Benzyo, Bara, dan Bima.
Olin dan Bara turun dari mobil, tanpa sepatah katapun Olin langsung meninggalkan area parkir dan menuju kelasnya. Saat berbalik badan, ia berpapasan dengan Zyo yang ingin menghampiri Bara.
Olin tidak memperdulikan hal itu, ia melanjutkan perjalanan menuju kelasnya. Saat ingin menaiki tangga, ada seseorang yang memanggil namanya.
"Olin" teriaknya yang membuat Olin berbalik. Ternyata itu adalah Shaka, Olin menghampiri Shaka.
"Hai Shaka, baru nyampe?" Tanya Olin basa basi.
"Nggak, masih dirumah. Lagi tidur pula" Jawab Shaka bercanda
"Yaudah kekelas bareng kuy" ajak Olin dan Shaka mengangguk.
Mereka pun melengos pergi ke dalam kelas. Sedangkan Zyo, dia hanya menatap kepergian Olin dan Shaka pergi ke dalam kelas.
"Ekhm, kayaknya ada yang merhatiin adek lu dah Bar" Ucap Bima yang melihat Zyo yang memerhatikan Olin sejak dia sampai di parkiran.
"Hareudang ya hareudang" Ejek Bara kepada Zyo.
"Paan dah kalian. Udh pada makan obat belum?" Zyo membela diri karena sudah mulai merasa terpojok.
"Aduh ada yang cemburu nih kek nya Bim" Bara kembali mengejek Zyo.
"Dah lah capek" Zyo langsung pergi kedalam kelas tanpa memperdulikan teman-temannya yang mulai menggila.
"Ciye ada yang cemburu tuh"
"Uhuy Zyo udh bisa cemburu tuh"
Zyo langsung lari ke dalam kelas karena sudah mulai malu dan lelah menghadapi temannya yang gila.
"Lu napa dah lari-lari" Ucap Andre salah satu teman sekelas dari Zyo yang kebingungan.
"Gak ada" Balas Zyo dingin dan langsung duduk di bangkunya. Walaupun ia menjawab Andre dengan dingin, ia sebenarnya sedang berfikir 'apa mungkin aku mencintai Olin?'.
o0o
Waktu pulang pun tiba, saat-saat yang paling ditunggu oleh semua siswa dan siswi.
"Akhirnya pulang juga, btw nanti pinjam catatan nya pak yoongi ya Lin" Zayna dan Olin baru saja keluar dari kelas. Shaka sedang ada piket membersihkan kelas, jadi ia tidak bisa pulang bersama mereka.
"Boleh-boleh. Cuman tulisan gua kek ceker ayam loh, soalnya pak yoongi kayak ngerap" Olin yang baru saja ingin mencari abangnya di sambut oleh Bima yang ada di depan kelas.
"Eh dek, cari Bara kan?" Basa-basi Bima.
"Iyup, belum selesai ya bang piketnya?"
"Iya, bentar ya tinggal nyapu dikit doang kok"
Dengan berat hati Olin harus menunggu abangnya, padahal ia sudah sangat merindukan kasur.
"Eh Lin gua duluan ya, soalnya papa udh jemput. Maaf ya" Ucap Zayna yang baru saja menerima pesan dari ayahnya
"Ouh ga papa" Sepertinya Dewi Fortuna sedang tidak berpihak kepada Olin. Dia sudah sangat merindukan kasurnya, sedangkan ia harus menunggu abangnya untuk piket kelas.
"Loh kok belum pulang?"
Olin yang sebenarnya sudah hampir tertidur langsung tersentak karena mendengar suara laki-laki yang lembut.
" Kak Zyo. Belum kak mau nunggu bang Bara, soalnya dia masih piket"
"Pulang sama gua aja, yok" Sebenarnya Zyo tidak tau apa yang merasukinya hingga dia bisa mengajak Olin untuk pulang bersamanya.
"Eh" Olin juga terkejut akan ajakan dari Zyo. Ia sudah tau sifat dingin sang ketua OSIS dari abangnya, dan ia juga beberapa kali melihat Zyo membalas orang lain dengan sangat dingin.
"Kalo gitu.... Gua izin ke bang Bara dulu ya"
"Ok gua tunggu di sini"
Olin langsung pergi masuk ke kelas abangnya untuk meminta izin.
"Oi bang dower. Gua pulang duluan ya bang"
"Lah pulang sama siapa lu?" Bara yang sebenarnya sudah mendengar percakapan antara Olin dan Zyo tetap bertanya.
"Sama si ketua OSIS bang"
"Lah loh kok bisa?" Kali ini Bima yang bertanya. Ia bingung, ini pertama kalinya dia mendengar Zyo menawarkan tumpangan kepada seseorang.
"Emangnya gak boleh?" Zyo langsung masuk dan menjawab pertanyaan dari Bima dengan dingin. Berbeda cara ia saat berbicara dengan Olin.
"Ya udah lah sana kalian. Lumayan gak usah bawa beban" Ucap Bara dengan sedikit mengejek Olin.
"Anjir lah lu bang"
"Mulutnya" Saat Zyo mengingat Olin semua murid yang sedang piket langsung menatap kearah mereka. Karena tidak pernah sekalipun mereka mendengar Zyo mengingatkan seseorang, apa lagi seorang perempuan.
"Udah? Yok" Zyo langsung mengandeng tangan Olin keluar dari kelas.
Sedangkan kondisi Olin hanya mengikuti Zyo. Padahal jantung sudah tidak karuan. Zyo yang baru sadar tangannya mengandeng tangan Olin langsung melepas tangannya.
"Eh maaf, refleks"
"Gapapa kok kak"
Mereka menuju ke parkiran dan langsung pulang dengan Zyo yang mengendarai sepeda motor.
"Makasih ya kak" Olin tersenyum dengan ramah saat mengatakannya. Ia tidak tahu bahwa itu lah yang membuat Zyo hampir salting.
"Sip, santai aja"
Setelah Olin masuk ke dalam rumahnya, Zyo yang masih berada di halaman rumah Olin senyum-senyum sendiri sampai................
"Hayo tumben senyum-senyum sendiri"
"Ada yang habis nganterin ceweknya nih"
Sedari awal Bara dan Bima sudah mengikuti Zyo dan Olin. Rumah Bima tidak terlalu jauh dari rumah Bara, jadi ia membuat rencana untuk mengikuti Zyo dan Olin.
"Dah lah capek gua punya temen kek kalian" Zyo yang terkejut langsung mengubah ekspresinya dengan wajah datar dan langsung pergi pulang ke rumahnya.
"Yah lihat yah ada yang suka sama adek" Bara yang baru saja masuk ke rumah mengadukan semuanya kepada ayahnya.
"Bang jan gila dah lu bang"
"Ciye udah ada yang suka" Kali ini ayah Steven lah yang mengejek putrinya.
Sepertinya sebentar lagi kita akan menyaksikan pembunuhan yang dilakukan Olin kepada Bara.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN AWAY
FanficBenzyo Zhyka Bagaskara dan Vyolin Valerie Aditama bertemu karena ketidaksengajaan yang menyebabkan mereka berdua terjalin suatu hubungan yang memiliki banyak rintangan yang harus dihadapi. Apakah mereka akan berakhir bahagia? Start : December 4th 20...