Gasendra melajukan mobilnya untuk menuju ke rumah sang kekasih yang sangat dicintainya.
Ketika sudah sampai, Gasendra menepikan mobil mewahnya di depan gerbang rumah kekasihnya yang lumayan besar.
Gasendra membuka gerbang tersebut yang ternyata memang tidak dikunci.
Gasendra melangkahkan kakinya memasuki pintu utama. Laki-laki itu tahu jika kekasihnya berada di rumah sendiri karena kekasihnya itu memberi kabar pada dirinya bahwa kedua orang tua wanita itu tengah pergi ke luar kota untuk mengurus suatu pekerjaan.
Netra matanya menatap pintu kamar yang di depannya terdapat tulisan 'Reyna's room' Itu adalah kamar kekasihnya.
Gasendra membuka pintu kamar tersebut dengan perlahan agar tidak menimbulkan suara. Senyum miring tercetak jelas di wajah tampannya ketika melihat kekasihnya tengah tengkurap dengan tidak memakai sehelai benang pun. Wanita itu telanjang bulat.
Gasendra menutup pintunya dengan perlahan. Langkah kakinya berjalan mendekat pada wanita yang masih belum sadar akan kehadirannya.
Gasendra dengan gerakan cepat menindih tubuh wanita itu membuat wanita itu terkejut.
"Anjir!!" Kagetnya. Ia menoleh ke belakang melihat siapa yang berani masuk ke dalam kamarnya.
"Kamu buat aku kaget, ih!" Sebal wanita itu.
Gasendra terkekeh geli. Ia mengendus aroma melon yang menguar dari tubuh wanitanya. "Kamu baru mandi, hm?" Tanyanya.
Reyna mengangguk. "Aku tadi kepanasan, makanya aku mandi."
Gasendra memberikan kecupan-kecupan basah pada bahu wanita itu. "Terus kenapa nggak langsung pakai baju?"
Reyna tersenyum tipis. Ia membalikkan tubuhnya hingga ia telentang di bawah laki-laki itu.
"Aku mau main sama kamu." Tangannya ia lingkarkan di leher laki-laki itu.Gasendra langsung menyambar bibir mungil Reyna menggunakan bibir tebalnya. Ia melumat bibir itu penuh kerakusan. Reyna tidak mempermasalahkan itu. Lagipula ia juga menikmatinya. Ia membalas lumatan Gasendra dengan tak kalah ganasnya.
Tangan Gasendra bergerak menyentuh area bawah wanitanya yang sudah basah.
"Emhhh," Lenguh Reyna tertahan ketika merasakan ada sesuatu yang memasuki area bawahnya.
Gasendra menusuk-nusuk milik wanita itu dengan dua jarinya. Memberikan sensasi nikmat pada wanitanya.
"Eunghh, Drax... Perdalam lagi." Ucap wanita itu ketika Gasendra sudah menjauhkan bibirnya dari bibir milik Reyna.
Gasendra tersenyum senang mendengar kekasihnya yang mendesah dengan memanggil namanya. Ya, Reyna memang memanggilnya dengan nama Drax, yang diambil dari nama tengahnya. Kata Reyna sih nama panggilan khusus yang hanya boleh Reyna yang pakai. Dan dengan senang hati Gasendra menyetujuinya.
Gasendra memasukkan jarinya hingga dalam. Dapat laki-laki itu rasakan kedua jarinya dihimpit oleh milik wanita itu.
"Yeahh, seperti ituh," Matanya merem melek menikmati tusukan dari jari-jari Gasendra.
Reyna membusungkan dadanya ke depan ketika ia telah mencapai pelepasannya.
Gasendra mengeluarkan jarinya dari dalam sana, membuat cairan wanita itu merembes keluar mengotori sprei.
"Kamu nikmatin banget kayaknya." Ucap Gasendra sambil melucuti pakaiannya sendiri.
"Permainan kamu itu memang sangat nikmat, Drax." Ucapnya dengan napas yang terengah.
Gasendra sedikit menunduk, mengecup leher jenjang wanita itu yang tampak putih bersih. Ia memberikan tanda kepemilikan di sana yang lumayan banyak.
"Kamu hanya milik aku, Reyna." Desis laki-laki itu sambil mendorong masuk miliknya pada milik Reyna.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE WITH PASSION [END]
Teen FictionSequel FORBIDDEN LOVE (Bisa dibaca secara terpisah.) [ SUDAH END DAN PART LENGKAP ✅ ] [21+] Gasendra Drax Leonard dan Reyna Frenchine adalah sepasang kekasih. Tetapi, mengapa mereka sama-sama menjalin hubungan dengan orang lain? Dan bahkan dari ke...