[8.] Digigit Nyamuk

5.7K 61 0
                                    

"Ahh, Drax, percepat! Kamu jangan jahilin aku!"

"Ini udah cepat, sayang." Gasendra dengan jahil memperlambat hentakannya.

"Bajingan kamu!" Umpatnya. Reyna sudah tidak tahan karena dirinya akan mencapai puncaknya. Tetapi laki-laki brengsek itu malah menjahilinya dengan memperlambat hentakannya.

Reyna bergerak mengubah posisi mereka hingga kini Reyna berada di atas dan Gasendra berada di bawah.

Reyna bergerak cepat menaik-turunkan tubuhnya.

"Waw, kamu liar juga, sayang." Kagum Gasendra. Ia menatap wanita yang kini berada di atasnya yang terlihat sangat seksi.

Reyna sedikit menundukkan tubuhnya. Ia mencium bibir tebal Gasendra dengan ganas. Reyna menggigit kecil bibir bawah Gasendra membuat laki-laki itu mendesis.

Tangan Gasendra bergerak mengusap punggung polos Reyna. Ia membalas lumatan yang Reyna berikan tak kalah ganasnya.

"Enghh," Desah keduanya ketika berhasil mencapai puncaknya.

Reyna melepas pangutan keduanya. Ia beralih posisi menjadi rebahan di samping Gasendra. Keduanya sama-sama mengatur napasnya yang tidak beraturan akibat kegiatan panas mereka tadi.

"Drax?"

"Hm?"

"Nanti kita bakalan nikah atau nggak, setelah apa yang kita lakuin selama ini?" Tanya Reyna. Ada setitik keraguan dipertanyaannya tadi.

"Tentu aja kita bakalan menikah. Kamu milik aku. Aku nggak akan biarin siapa pun milikin kamu selain aku." Jawabnya tegas. Reyna hanya miliknya. Ia tegaskan untuk itu.

"Kapan Drax?" Kini Reyna sepenuhnya menatap Gasendra yang berada di sampingnya.

Gasendra membalas tatapan teduh Reyna dengan tatapan tajamnya. "Setelah rencana itu berhasil." Ucapnya yakin.

Reyna mengangguk. Ia percaya laki-laki itu akan menepati ucapannya. Tapi tidak salah 'kan jika Reyna memiliki rasa keraguan terhadap laki-laki itu? Bukankah semua orang berhak memiliki rasa itu?

•••••

"Leher kamu kenapa banyak tanda merah kayak gitu, Na? Apakah itu terasa sakit?" Tanya Mella ketika melihat leher jenjang Reyna yang dipenuhi bulatan merah.

Reyna meraba lehernya sendiri. Sial. Ia lupa menutupi tanda kepemilikan yang diberikan Gasendra semalam. Untung saja ia tidak memberikannya pada Gasendra juga.

"Ini... Oh, iya! Ini karena digigit nyamuk semalam. Soalnya semalam banyak banget nyamuk di kamarnya Drax." Bohong Reyna.

Mella dan juga Gavrizel memang tidak mempermasalahkan mereka berdua jika ingin tidur sekamar. Asalkan tahu batasannya.

Tapi nyatanya mereka...?

Mella mengernyitkan dahinya. "Nyamuk? Emangnya di rumah ini ada nyamuk? Mommy baru denger kalau di rumah ini ada nyamuk." Ucapnya sedikit tidak percaya. Masalahnya Mella memang jarang melihat nyamuk di dalam rumah ini selama tinggal di sini.

Gavrizel yang melihat itu hanya diam saja tanpa adanya rasa curiga. Toh, dirinya juga sudah tahu apa yang terjadi, karena Anaknya sendiri yang memberitahukannya.

"Tadi malam beneran ada nyamuk, Mom. Kamar aku 'kan ada jendelanya, mungkin nyamuknya masuk lewat situ karena jendelanya lupa aku tutup." Jelas Gasendra.

LOVE WITH PASSION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang