[2.] Milik Reyna!

9.7K 98 0
                                    

Reyna menatap malas pada guru di depan yang tengah menjelaskan beberapa materi. Pelajaran matematika adalah hal yang paling membosankan bagi seorang Reyna Frenchine.

"Mau bolos nggak?" Bisik Keiko. Gadis blasteran Indonesia-Jepang yang sudah menjadi sahabat Reyna saat masih duduk di bangku kelas 10.

"Alesannya apa lagi?" Tanya Reyna. Mereka sudah banyak membolos saat mata pelajaran berlangsung. Jadi, bisa dipastikan jika mereka membolos dengan alasan apa pun itu, guru-guru tidak akan mempercayai keduanya lagi.

Keiko mengetuk dagunya layaknya orang berpikir. Ia tersenyum ketika telah mendapatkan ide.
"Gue pura-pura pingsan aja, nanti lo yang bawa gue ke UKS, ya? Gue pura-pura sakit gitu, lho."

Reyna tampak berpikir sejenak. Sedetik kemudian, ia mengangguk setuju. "Boleh tuh."

Keiko mulai menjalankan rencananya. Ia menyandarkan kepalanya pada bahu Reyna dengan memejamkan mata.

Reyna membuat raut wajahnya sepanik mungkin. "Pak Didi! Tolong, Pak! Temen Saya pingsan." Teriak Reyna membuat seisi kelas melihat ke arahnya.

Pak Didi menoleh pada muridnya yang duduk di bangku paling belakang. "Drama apa lagi yang kalian buat, Reyna? Keiko?" Tanya Pak Didi yang sudah lelah dengan sifat kedua Anak itu.

"Saya nggak bohong, Pak! Bapak cek aja sini kalau nggak percaya. Ini temen Saya beneran pingsan." Paniknya sambil menepuk-nepuk pipi Keiko.

Keiko meringis dalam hati ketika Reyna menepuk pipinya dengan sedikit kencang.

Pak Didi akhirnya menghampiri mereka berdua. Ia melihat Keiko yang tampak memejamkan matanya.

"Keiko pingsan, Pak! Izinin Saya bawa Keiko ke UKS ya, Pak? Tuh lihat, bibirnya aja pucet banget!" Tunjuk Reyna pada bibir Keiko yang tadi sempat dipakaikan lipstik berwarna pucat.

"Hadeh, kalian ini benar-benar merepotkan! Sudah sana kamu bawa Keiko ke UKS." Ucap Pak Didi.

"Perlu bantuan nggak, Rey?" Tanya Liam sang ketua kelas.

Reyna menggeleng. "Gue bisa sendiri kok. Lagian si Keiko juga nggak berat-berat amat." Tolaknya.

Reyna berdiri dengan tangan yang setia menopang tubuh Keiko.

Keduanya keluar dari dalam kelas.

"Lo berat banget, anjir!" Ucap Reyna dengan suara pelan.

"Tahan eh, bawa gue sampai ke kantin yaw," Keiko tertawa pelan.

"Semprul!" Umpatnya.

•••••

Kini keduanya sudah berada di kantin yang masih sepi. Memang, ini 'kan masih jamnya pelajaran. Tetapi tak urung juga banyak murid yang membolos dan lebih memilih berdiam di kantin dengan santapan mereka masing-masing.

Keiko membawa nampan berisi pesanan mereka berdua.

"Hubungan lo sama Sendra gimana?" Tanya Keiko pada sahabatnya.

Keiko memang sudah mengetahui hubungan Reyna dan juga Gasendra karena Reyna sendiri yang menceritakannya pada Keiko. Keiko juga tahu jika pasangan itu sudah melakukan hal yang intim. Menurut Keiko itu wajar, karena Keiko pun juga pernah melakukan itu saat masih bersekolah di Jepang saat dirinya masih berumur 13 tahun.

Keiko juga pindah ke Indonesia karena Ibunya yang dipekerjakan di Indonesia, sehingga mengharuskan Keiko ikut pindah ke Indonesia. Kebetulan, Ibunya itu memang asli orang Indonesia.

LOVE WITH PASSION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang