[9.] Mabuk {21+}

8.6K 56 0
                                    

Reyna segera membuka pintu apartemen ketika mendengar suara bel. Ia mengumpat kesal ketika tidurnya terganggu. Padahal ia sedang enak-enaknya mimpi indah.

Alisnya terangkat melihat Jeremy yang tengah memapah Gasendra yang sudah tidak sadarkan diri.

"Drax kenapa?" Tanyanya panik.

"Gue boleh bawa masuk dulu nggak nih orang? Berat anjir!"

Reyna segera mengangguk dan menyuruh Jeremy membawa Gasendra ke dalam kamarnya.

Jeremy membaringkan tubuh Gasendra di atas kasur.
"Tadi dia mabuk."

"Mabuk?"

Jeremy mengangguk. "Mike ngundang gue, Claudio, sama Sendra buat ngerayain kebahagiaan dia di club langganan gue sama yang lain. Di sana Sendra minum 3 botol dengan dosis yang tinggi, makanya sekarang dia mabuk begini." Jelas Jeremy.

Reyna bersedekap dada. Jadi kekasihnya itu sudah melanggar larangannya, ya?

"Yaudah, gue balik ke club dulu dah, ya. Oh iya satu lagi. Tadi Sendra disentuh sama jalang yang ada di sana lho, belum sempet dimasukin sih, soalnya gue udah keburu dateng." Ujar Jeremy dengan senyum miring. Sekali-kali ia ingin melihat cowok itu tersiksa.

"Bagian mana?" Tanya Reyna.

"Dada sama leher." Jawabnya.

Setelah itu Jeremy berpamitan untuk kembali ke club.

Reyna menutup pintu kamar. Ia menatap Gasendra yang terbaring di atas ranjang dengan bibir yang menggumamkan sesuatu. Entah Reyna tidak tahu apa yang laki-laki itu gumamkan.

Reyna mendekat. Ia mendudukkan dirinya tepat di atas perut kotak-kotak Gasendra.

Reyna melepaskan baju yang Gasendra kenakan. Ia juga melepaskan pakaiannya sendiri, hingga kini Reyna sudah telanjang bulat.

Reyna menggesekkan miliknya pada milik Gasendra yang sudah menegang sejak Reyna duduk di sana, membuat Gasendra mendesis.

"Kamu ngelanggar larangan aku?" Tanya Reyna dengan pelan.

Reyna memundurkan dirinya. Ia melepaskan celana jeans panjang yang Gasendra pakai. Kini terpampanglah jelas milik laki-laki itu yang sudah berdiri tegak.

"Hmm,"

Reyna kembali memajukan tubuhnya. Ia mengarahkan kejantanan laki-laki itu untuk memasuki miliknya yang sudah basah.

"Eunghh," Desah keduanya ketika milik mereka berhasil menyatu.

Reyna mendiamkan milik laki-laki itu memenuhi miliknya di dalam sana. Ia sedikit menunduk, memberikan beberapa tanda kepemilikan di leher Gasendra. Tidak hanya di situ, Reyna juga memberikan beberapa tanda merah yang sangat terlihat di dada bidang Gasendra.

"Kamu milik aku, Drax." Ucapnya sebelum menaik-turunkan pinggulnya.

"Ahh, Drax,"

"Hmm, Reynah?"

Reyna menunduk sambil terus menggerakkan pinggulnya. Ia melumat dengan kasar bibir tebal Gasendra yang terlihat menggoda.

"Ini aku. Milik kamu." Bisik Reyna tepat di telinga Gasendra sebelum kembali melanjutkan ciuman panas mereka.

Gasendra sesekali membalas dengan gigitan kecil di bibir bawah Reyna. Lidahnya menerobos masuk ke dalam sana.

Di tengah-tengah kesadarannya, Gasendra dapat merasakan nikmat yang begitu luar biasa ketika miliknya di jepit habis oleh milik wanita itu.

Tangan laki-laki itu bergerak meremas dua bulatan milik Reyna yang menggantung. Samar-samar Gasendra melihat dua bulatan yang sangat pas di tangannya itu.

LOVE WITH PASSION [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang